Tampilkan postingan dengan label bunga lawang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bunga lawang. Tampilkan semua postingan

bunga lawang

 


   









Bunga Lawang berasal dari Indo-China dan Jepang. Tanaman bunga lawang ini juga 

berasal dari daratan Cina tepatnya di suatu daerah bernama Khata. Kemudian 

menyebar ke seluruh dunia melalui jalur perdagangan. Selain dipakai   dalam 

masakan Melayu, sering juga ditemukan dalam masakan Timur Tengah dan India. 

Rempah ini mulai diperkenalkan di Eropa pada awal abad ke-17 dan sejak saat itu 

mulai dikenal. Pada saat itu, minyak yang dihasilkan oleh bunga lawang dijadikan 

bahan perasa dalam minuman, sebab  bunga lawang mempunyai rasa dan aroma yang 

enak dan lezat dalam minuman. 

 

Bunga Lawang memiliki nama latin (ilmiah) yaitu Illicium Verum. Selain itu juga 

Bunga Lawang memiliki nama lain diantaranya   yaitu  Bunga Pekak Atau Kembang 

Pekak. Nama Bunga Lawang dalam Bahasa Tionghoa   yaitu  Ba Jiao atau Bat Gok 

yang memiliki arti “delapan tanduk”, sesuai dengan bentuknya yang memiliki 

delapan kelopak. 

 

Di kutip dari website gernot-katzers-spice-pages.com. Nama lain dari Bunga Lawang 

berdasarkan bahasa masing-masing negara, diantaranya   yaitu : 

   Arab = Yansun najmi, Yansoon najmee 

   Belanda = Steranijs 

   Brunei = Bunga lawang, Adas china 

   Cina (Kanton, Mandarin) = Baat gok , Ba jiao 

   India = Badayan, Anasphal, Kakkola, Saumph ka paudha. 

   Indonesia = Bunga lawang, Adas cina, Pe ka, Pekak, Kembang lawan 

   Inggris = Star anise, Indian anise, Chinese anise, Badian anise 

   Iran = Badiyan 

   Italia = Anice stellato 

   Jepang = Daiuikyo, Daiuikyo, Hakkaku, Suta-anisu, Toshikimi, Toshikimi 

   Kamboja = Phka cann, Poch kak lavhak, Chan kari 

   Korea = Anisu-suta, Tae-hoehyang, Eni-suta, Ohyang, Suta-anusu, Suta-

anissid 

   Kroasia = Zvjezdasti anis 

   Malaysia = Bunga lawang, Adas china 

   Nepal = Star phul 

   Norwegia = Stjerneanis 

   Philipina = Sanque, Anis, Sanke 

   Polandia = Anyz gwiazdkowaty, Badian 

   Portugal = Anis estrelado 

   Republic ceko = Badyán, Badyáník, Hvezdicový anýz, Cínský anýz 

   Romania = Anason stelat, Badian 

   Russia = Badyan, Zvezdchatyj anis 

   Serbia = Zvezdasti anis 

   Sri Lanka = Buriyani Mal 

   Slowakia = Badián, Hviezdicový aníz, Anízovec pravý, Bedrovník anízový, 

Badyán 

   Slovenia = Zvezdasti janež 

   Spanyol = Badián, Badiana, Anís estrella 

   Tajikistan = Bodiyon 

   Tamil = Annasi pu, Padiyan 

   Thailand = Chan paetklip, Poy kak bua, Poikak 

   Tibet = Charga 

   Turki = Çin anasonu, Yıldız anasonu 

   Pakistan = Badyani 

   Uzbekistan = Bodiyon 

   Vietnam = Bát giác h__ng, Cái h_i, H_i, H_i h__ng, __i h_i 


  

Menurut Encyclopedia of Spices: Star Anise, Bunga lawang dikenal dengan nama 

illicium verum atau bunga lawang atau pekak, merupakan buah berwarna cokelat 

gelap yang terdiri atas tujuh sampai delapan sisi yang menyerupai bintang. Bunga 

lawang, berasal dari pohon asli Asia, yang banyak tumbuh di Cina selatan. 

 

Bunga lawang umumnya tumbuh dari stek atau dari benih berwarna coklat keemasan 

yg berada di kelopak bunga lawang. Benih ini  dapat di tanam setelah 

dikumpulkan, atau dapat direndam dulu di dalam air pada suhu 41 derajat Fahrenheit 

selama satu tahun sampai kemudian ditaburkan di atas tanah. Pohon muda akan diberi 

pupuk pada saat pohon  berusia 3 tahun. Pohon asli Asia ini  berukuran sedang 

dengan tinggi hingga 8 m (26 kaki). Pohon ini  menghasilkan bunga kecil 

berwarna kuning, daun hijau tebal dan buah yang berbentuk bintang. Pohon bunga 

lawang mulai berbunga pada umur 6 tahun dan berproduksi 2 kali dalam setahun. 

Tiga hingga empat bulan setelah berbunga, kemudian pohon ini menghasilkan  buah. 

Produktivitas meningkat seiring pertambahan umur pohon. Buah ini  terdiri dari 

6-8 karpel (kelopak), setiap karpel panjangnya sekitar 10mm berbentuk melengkung 

seperti bunga, keras dan keriput, yang juga mengandung benih. Panen dilakukan saat 

buah matang, sebab  kadar minyak atsiri lebih tinggi, hasil rata-rata 40-45 kg buah 

diperoleh dari sebuah pohon berumur 13 sampai 25 tahun. Setelah buah dikeringkan, 

setiap 100 kg buah maka akan menghasilkan 20-30 kg  bunga lawang dalam bentuk 

kering. Pohon ini kemudian diperbanyak dengan biji dan dibudidayakan terutama di 

Cina dan Jepang sebagai bumbu masakan dan juga obat herbal. 

 

Rasa dari bunga lawang ini berasal dari senyawa kimia, yang dikenal sebagai anethol. 

sebab  rasa yang kuat, bunga lawang paling sering dipakai   sebagai bumbu kuliner. 

Namun, bunga lawang ini juga memiliki beberapa sifat obat, dan dapat dipakai   

untuk berbagai tujuan, diantaranya  dalam perkembangan botani, kimia,farmakologi 

dan terapi. 


 

Penyebaran alami dan budidaya bunga lawang terbatas pada wilayah yang terbatas 

dari Vietnam dan China. Upaya banyak dibuat di negara-negara lain untuk 

pertumbuhan pohon namun tidak menghasilkan tanaman dengan kualitas baik. Oleh 

sebab  itu, tampak bahwa tanaman membutuhkan kondisi agro-iklim tertentu, yang 

hanya tersedia di daerah Vietnam dan Cina. pohon ini biasa tumbuh pada suhu 

sampai dengan -10 derajat celcius dengan keadaan wilayah perhutanan, dengan sinar 

yang cukup.  Tanaman ini tumbuh baik pada tanah humus asam atau tanah netral, dan 

memiliki pembungan air yang baik. Maka dibutuhkan tanah yang lembab untuk 

menghasilkan pohon dengan cepat dan kualitas baik. 

 

 

 

Menurut Encyclopedia of Spices: Star Anise bunga lawang memiliki beberapa 

kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan, yaitu : 

   Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak 

esensial (essential oil), volatile oil, serta minyak aromatik (aromatic oil), 

  yaitu  kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu 

ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. 

Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok 

untuk pengobatan alami.  

 

 

Minyak esensial bunga lawang juga dipakai   dalam perdagangan pangan 

pada perusahaan kue dan biscuit sebagai rasa dan aromanya. Minyak bunga 

lawang diperoleh dari proses penyulingan. Kandungan minyak atsiri terutama 

pada kulit buah, bukan pada biji. Minyak bunga lawang berwarna bening atau 

kuning pucat dengan karakterisitik aroma bunga lawang dan cita rasa manis. 

   Asam Shikimic, menurut website Cupboardnaturalfoods.com yang 

merupakan website  berisi tentang kasehatan dari tanaman herbal 

menyebutkan asam shikimic berasal dari ekstrak bunga lawang yang 

dipakai   sebagai bahan untuk obat Tamiflu.  

 

Tamiflu   yaitu  obat antivirus yang dipakai   sebagai pencegahan virus 

fluburung (H5N1). Loboratorium Roche menggunakan asam shikimic dari 

bunga lawang asal cina, mereka melakukan pengembangan teknolgi baru dari 

bakteri E.Coli yang memproduksi asam shikimic dengan penguraian bunga 

lawang dengan glukosa. 

   Tanin, yang terkandung dalam bunga lawang memberikan aroma dan rasa 

sedap yang khas. Sifat pengelat atau pengerut (astringensia) yang ada di 

dalam bunga lawang sering dijadikan sebagai bahan obat-obatan. 

 

 

   Pektin   yaitu  serat larut dalam air yang sangat berguna bagi kesehatan 

manusia. Pektin dapat mencegah kanker prostat. Berdasarkan hasil penelitian 

yang diterbitkan pada tahun 2010 dalam “Integrative Cancer Therapies” 

jurnal diketahui bahwa potensi pektin dalam pencegahan dan pengobatan 

kanker prostat. Dalam publikasi menyatakan bahwa pektin dapat menghambat 

reproduksi sel kanker dan apoptosis, yaitu kematian sel terprogram sendiri, 

setelah 4 hari dari dosis. Dalam penelitian itu juga mengungkapkan bahwa 

menunjukkan toksisitas 54% sel-sel kanker. Berdasarkan hasil ini, peneliti 

menyimpulkan bahwa pektin dapat digunkan untuk pencegahan dan 

pengobatan kanker prostat. Pektin berguna sebagai anti-inflamasi. Menurut 


penelitian, pektin juga bertindak sebagai anti-inflamasi. Pektin mampu 

mengurangi produksi pro-inflamasi antibodi, sehingga dapat dipakai   

sebagai anti-inflamasi pada saluran pencernaan. Ini   yaitu  hasil dari sebuah 

penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of Agricultural and Food 

Chemistry” pada tahun 2010. 

   Lemak Nabati, menurut website konsultankolesterol.com, lemak nabati 

merupakan sumber lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau produk 

olahannya. lemak nabati merupakan sumber lemak yang baik, sebab  lebih 

pada kandungan lemak baik yang memiliki kemampuan untuk menekan kadar 

kolesterol jahat. 

  

1. Penggunaan dalam memasak. Semakin lama ramuan dimasak, lebih kuat dan 

lebih nikmat. Bunga lawang cocok dikombinasikan dengan unggas, daging dan 

ikan, dan di campur dengan rempah-rempah lain seperti kayu manis, jahe, bubuk 

kari, lada hitam dan kecap.  

2. Penggunaan bunga lawang untuk meringankan pilek dan flu. Di Asia timur, 

orang sering menggunakan bunga lawang dalam pengobatan alamiah buatan 

sendiri untuk mengobati pilek dan flu, terutama bila gejala pernapasan dan sakit 

tenggorokan. Ini juga merupakan bahan utama dalam obat antivirus. Membuat 

teh dari bunga lawang dengan dan dicampur madu merupakan salah satu 

pengobatan tradisional yang dipakai   di Asia Timur. Bunga lawang juga dapat 

dicampur dalam susu hangat, tambahkan sedikit gula dan kayu manis, dan 

minum sesuai kebutuhan. 

3. Penggunaan bunga lawang untuk meringankan penyakit pencernaan, yaitu 

sebagai antibakteri. Penggunaan obat tradisional lain dari bunga lawang   yaitu  

pengobatan sakit perut, pencernaan yang buruk, diare, mual dan penyakit 

pencernaan lainnya. Bunga lawang bisa dikunyah setelah makan untuk 

membantu meningkatkan pencernaan. Selain itu, mengunyah bunga lawang juga 

menghasilkan napas yang menyegarkan. 


 

4. Penggunaan bunga lawang sebagai kosmetik alami. Selain rasanya yang kuat, 

bunga lawang juga memiliki aroma yang kuat dan menyenangkan. Ini sering 

dipakai   untuk kosmetik alami seperti hand body atau cream, sabun dan bedak 

wajah.  

5. Penggunaan bunga lawang untuk meningkatkan nafsu makan, terutama ketika 

kurangnya disebabkan oleh penyakit. Cukup minum beberapa bunga lawang atau 

dikunyah, ramuan merangsang enzim pencernaan, yang meningkatkan keinginan 

tubuh untuk makan. 

6. Penggunaan bunga lawang sebagai antijamur dan memperbaiki sistem kekebalan 

tubuh. Menurut jurnal 10 Desember 2010, dimuat dalam "Journal Korea 

Mikologi Kedokteran," mengkonfirmasi bahwa ekstrak dari Illicium verum 

  yaitu  kandidat yang menjanjikan untuk dipakai   sebagai antijamur.  

7. Dalam jurnal pada tahun 2007 "Interaksi chemico-Biologi," para peneliti 

melaporkan bunga lawang terbukti secara nyata mengurangi perkembangan 

kanker. Antioksidan dapat menangkal radikal bebas sehingga secara tidak 

langsung dapat mengurangi dan menangkal perkembangan kanker. 

8. Dikutip dari health.in4mnation.com, para peneliti melaporkan bahwa bunga 

lawang dapat meningkatkan kesehatan organ vital yaitu otak, jantung, paru-paru 

dan hati. Bunga lawang mengandung minyak essensial yang berguna untuk 

meningkatkan fungsi dari organ-organ ini . 

  

Di kutip dari website disbudpar.acehprov.go.id, Aceh yang terletak di kawasan paling 

barat Republik Indonesia dengan berbagai kekayaan dan keanekaragaman sumber 

daya alam, dari hutan tropis yang luas dan lebat, sumber daya laut dan sungai, 

pertanian, perkebunan sampai peternakan, memiliki berbagai jenis masakan 

tradisional dengan resep masakan berasal dari warisan nenek moyang “indatu” yang 

disebut “Makanan Khas Aceh”. Masyarakat Aceh yang mayoritas beragama Islam 

pada umumnya mengkonsumsi nasi yang dipadu dengan beberapa jenis makanan 


 

utama lainnya, seperti sayuran, ikan, daging sapi, daging kerbau, daging kambing, 

daging ayam, daging itik, dan lain-lain. 

 

Wisata kuliner Aceh yang terdiri dari makanan dan minuman khas Aceh dapat 

dijumpai dengan mudah pada berbagai tempat di Aceh yang berkisar dari produk mie, 

ikan (laut, sungai dan danau), kari (ikan, kambing, ayam kampung, bebek, sapi, 

angsa, domba dan rusa), ikan kayu, sayur-sayuran, kue khas Aceh, kopi dan bandrek. 

Masakan khas Aceh, seperti Mie Aceh dan Kari Aceh telah menjadi icon kuliner 

Aceh sebab  menggunakan bahan utama yang berasal dari tanah Aceh, seperti bahan 

rempahan. 

 

Masakan khas Aceh yang berbentuk makanan dan minuman sudah mulai terkenal dan 

menjanjikan bagi masyarakat Aceh. Makanan khas Aceh mulai digemari oleh 

siapapun yang berkunjung ke Aceh sebab  keunikan dan kelezatannya serta keunikan 

dalam pembuatannya. Pada umumnya, makanan Aceh tidak menggunakan bahan 

penyedap atau bahan pengawet yang dapat membahayakan kesehatan tubuh, 

melainkan menggunakan sumber bahan alami dan segar yang berasal dari tanah 

Aceh. Resep makanan khas Aceh yang berasal dari warisan nenek moyang Aceh 

“indatu” dengan rasa dan aroma yang unik masih terus dikembangkan dan dipelihara 

sampai sekarang. Meskipun, beberapa daerah lainnya juga memasak makanan yang 

sama (makanan khas Aceh), namun rasa dan aromanya masih beda. 

 

Makanan khas Aceh juga dipercaya dapat menambah stamina, sekaligus dapat 

menyembuhkan penyakit sebab  bahan utama yang dipakai   untuk memasak 

mengandung berbagai jenis rempah-rempah dan tumbuh-tumbuhan tertentu yang 

hanya tumbuh di Aceh, seperti kayu manis, bunga lawang, lengkuas, jahe, kunyit, 

serai, cengkeh, belimbing wuluh, asam sunti (belimbing wuluh yang dikeringkan dan 

dipementasi dengan garam), batang pisang muda, bunga kala, dan lain-lain. Makanan 

khas Aceh selain dimasak untuk konsumsi keluarga di rumah, juga dapat dinikmati 

pada beberapa restauran atau warung di Aceh dan di beberapa kota besar, seperti di 

 

Medan, Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya. Makanan Aceh juga dapat 

dinikmati secara gratis pada hari-hari besar agama Islam dan kebudayaan, seperti 

perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, pesta perkawinan, mak meugang 

(munggah), syukuran maupun pesta-pesta rakyat lainnya. Bahan makanan khas Aceh 

umumnya bersumber dari sumber daya laut, pertanian, perkebunan, perternakan, 

sungai/danau dan beberapa jenis burung. 

 

Jenis makanan yang berasal dari laut atau sungai dapat berupa ikan hiu, ikan tuna, 

ikan karang, ikan bandeng, cumi-cumi, udang, kepiting, jenis ikan sungai, dan lain-

lain. Jenis makanan yang berasal dari pertanian terdiri dari dedaunan (palawija), 

beras, kala, daun dan bunga pepaya, pisang muda, batang pisang muda, jantung 

pisang, dan lain-lain. Sementara, jenis makanan yang berasal perternakan terdiri sapi, 

kambing, itik, domba, ayam kampung, kerbau, rusa, angsa dan beberapa jenis burung 

lainnya. Semua produk alam ini  dapat dipakai   sebagai bahan utama pembuat 

makanan khas Aceh, seperti kari kambing, mie Aceh, mie caluk, tumis, sop Aceh, 

ikan kayu, kanji rumbi, dendeng Aceh, sate matang, dan lain-lain. “Rujak Aceh” yang 

berasal dari berbagai buah segar juga sangat menantang untuk dicoba setelah 

menikmati makanan utama dengan rasa sedikit pedas. 

 

Pasca konflik dan Tsunami, khususnya selama berlangsungnya Proses Rekonstruksi 

Aceh telah muncul trend atau kebiasaan baru bagi masyarakat, khususnya masyarakat 

pendatang untuk melakukan kegiatan makan di luar rumah dengan menu utamanya 

  yaitu  masakan dan minuman khas Aceh. Meskipun demikian, mengingat Aceh telah 

terbuka bagi wisatawan asing, beberapa restauran yang menyajikan berbagai jenis 

makanan daerah dan luar negeri (Padang, Cina, Eropa) juga tersedia di Aceh. Namun, 

makanan khas Aceh tetap menjadi makanan yang sangat digemari sebab  rasa dan 

kelezatannya, seperti kari Aceh. 

 

 Kari Aceh   yaitu  jenis makanan khas Aceh yang paling digemari di Aceh dan 

“Kuah Beulangong” dalam Bahasa Aceh dan “Kuah Beulanga” dalam Bahasa 

 

Indonesia. Kari Aceh memiliki rasa yang sedikit pedas yang berwarna kuning. 

ada  empat jenis masakan kari Aceh dengan bahan utama yang berbeda, yaitu 

kari kambing, kari daging sapi, kari itik dan kari ayam. Santan buah kelapa dan 

berbagai bahan masakan lainnya, seperti buah nangka, atau buah pisang muda, cabai 

merah, cabai kering, kelapa gongseng, dan rempah, merupakan bahan-bahan utama 

yang menjadikan masakan kari Aceh menjadi istimewa. Dalam banyak kesempatan, 

kari Aceh dimasak secara tradisional dengan menggunakan sebuah belanga besar 

yang dirancang khusus. Pada umumnya, hanya orang-orang lelaki dewasa yang 

memiliki keahlian memasak yang mampu memasak masakan kari, sehingga akan 

menjadi daya tarik dan pengalaman tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. 

 

Kota Banda Aceh   yaitu  salah satu kota terkenal untuk berbagai jenis makanan khas 

Aceh. Sebagai Ibukota Provinsi Aceh, Banda Aceh memiliki beberapa lokasi wisata 

kuliner yang sering dikunjungi oleh masyarakat. Khusus untuk malam hari juga 

ada  sebuah tempat khusus yang dirancang dengan baik sebagai lokasi wisata 

kuliner Aceh yang diberi nama “Rex Peunayong”. 

 

Rex Peunayong   yaitu  sebuah kawasan terbuka dan telah menjadi sebuah tempat 

yang sangat strategis dan ramai dikunjungi oleh masyarakat Aceh dan pengunjung 

lainnya untuk menikmati suasana malam di Banda Aceh, sekaligus menikmati 

berbagai makanan khas Aceh. Rex Peunayong merupakan sebuah kawasan yang 

dekat dengan pusat pertokoan dan penginapan. Berbagai makanan hangat juga 

tersedia di Rex Peunayong dari kari Aceh, kerang rebus, nasi goreng, ayam goreng 

sampai kepada martabak Aceh. Rex Peunayong juga menyediakan berbagai 

minuman, dari kopi Aceh, teh, jus buah-buahan segar sampai kepada minuman 

tradisional untuk kesehatan, sekaligus menghangatkan tubuh, seperti bandrek susu 

dan minuman herbal (jamu) lainnya. 

  

Untuk mengetahui pemahaman masyakarat mengenai bunga lawang maka di lakukan 

penelitian yakni dengan cara memberikan kuisioner kepada masyarakat Aceh yang 

berdomisili di Bandung, sebagai perwakilan untuk mengetahui seberapa jauh 

masyarakat Aceh mengenal bunga lawang. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa : 

 

1. Keseluruhan responden (30 orang) mengetahui bentuk bunga lawang 

2. Keseluruhan responden (30 orang) mengetahui bahwa bunga lawang 

dipakai   dalam masakan Aceh 

3. Keseluruhan responden (30 orang) pernah mencoba rasa bunga lawang dalam 

masakan Aceh 

4. Hanya 8 responden yang tahu bahwa bunga lawang dipakai   sebagai obat 

tradisional di Aceh, sedangkan 19 responden tidak tahu bahwa bunga lawang 

dapat dipakai   sebagai obat tradisional Aceh dan 3 responden menjawab 

bahwa bunga lawang tidak dipakai   sebagai obat tradisional di Aceh 

5.  Hanya 6 responden yang mengetahui bahwa bunga lawang berkhasiat untuk 

kesehatan, sedangkan 23 menjawab tidak tahu dan 1 responden yang 

menjawab tidak 

6. Keseluruhan responden (30 orang) tidak pernah melihat media buku tentang 

bunga lawang yang berisi khasiat 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa, masyarakat Aceh hanya mengetahui bunga lawang 

sebagai bumbu masakan, namun tidak mengetahui khasiat bunga lawang sebagai 

kesehatan. 

 

Selain itu, dari sisi media informasi telah dilakukan survey lapangan bahwa belum 

ada buku tentang bunga lawang secara khusus yang membahas secara mendalam, 

selain itu juga belum ada buku resep masakan Aceh yang khusus memakai bunga 

lawang sebagai salah satu rempah di dalam masakannya.  

  

Dalam permasalahan yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, dapat 

disimpulkan bahwa masyarakat Aceh perlu informasi mengenai khasiat dan 

kandungan bunga lawang untuk kesehatan, sebab  dari hasil penelitian membuktikan 

bahwa sebagian besar belum mengetahuinya, namun selalu menggunakan bunga 

lawang dalam masakan sehari-hari.  Maka solusi yang akan diambil   yaitu  membuat 

perancangan buku resep masakan Aceh yang berkhasiat bagi kesehatan dengan 

menggunakan bunga lawang sehingga informasi tentang khasiat bunga lawang dapat 

tersampaikan dengan  jelas dan dapat secara langsung diterapkan dalam kehidupan 

sehari-hari. 

 


Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994:880) media   yaitu  alat untuk 

berkomunikasi seperti buku, koran, majalah, televisi dan radio. Dan definisi informasi 

menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System: 

Conceptual Foundations, Structures, and Development 1974, 23 menyebutkan bahwa 

“informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi 

penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan 

sekarang maupun masa depan”. Media informasi merupakan segala sesuatu yang 

menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan pengguna 

sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada pencarian informasi