Tampilkan postingan dengan label aneka roti. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label aneka roti. Tampilkan semua postingan

aneka roti












Roti yaitu  sebuah penganan sumber 
karbohidrat yang dianggap sangat praktis untuk 
kehidupan masa kini yang serba cepat dan 
praktis. Secara definitif, roti yaitu  makanan 
yang terbuat dari tepung terigu yang diragikan 
dengan ragi roti dan dipanggang. Kedalam 
adonan roti dapat dtambahkan berbagai 
tambahan pelezat seperti coklat, kismis, selai 
beraneka rasa dan lain sebagainya. Banyak 
kaum milenial sarapan pagi hanya dengan roti 
dan susu atau teh. Begitu juga dengan makan 
malam. Rasa yang enak dan beragam, bentuk 
yang unik tanpa mengurangi kandungan gizi 
didalamnya menjadi alasann utama mengapa 
roti menjadi sebuah pilihan utama dalam menu 
sehari-hari.   

Sejarah Roti 
Roti pertama kali berkembang di zaman 
kebudayaan Mesopotamia di wilayah Mesir 
10.00-12.000 tahun yang lalu. Wilayah ini 
memiliki perkebunan gandum sebagai salah 
satu bahan makanan utama saat itu. Pada 
masa inilah tepung gandum ditemukan pertama 
kali dan mendorong pengolahan lebih lanjut 
atas tepung tersebut menjadi roti seperti yang 
dikenal sekarang. Perkembangan roti di Mesir 
kemudian menyebar hingga ke Yunani sampai 
akhirnya merata di seluruh daratan Eropa. Dari 
masa kebudayaan Mesir sampai sekarang, roti 
telah mengalami perkembangan sangat pesat 
seiring dengan penemuan dibidang teknologi 
yang membantu pengolahan roti. 
Perkembangan tersebut juga disesuaikan 
dengan kondisi geografis dimasing-masing 
daerah sehingga seluruh dunia memiliki roti 
khas masing-masing seperti Roti Canai di India, 
Roti Pita di Timur Tengah dan Tortilla di 
Meksiko.  
Roti juga menjadi penanda status sosial 
masyarakat pada jaman dahulu. Roti yang 
berasal dari tepung putih sangat sulit 
didapatkan dan harganyapun sangat mahal 
sehingga yang mampu mengkonsumsinya 
hanyalah kalangan mampu saja.. semakin 
hitam roti yang dihasilkan maka harganyapun 
semakin murah. 
 
JENIS-JENIS ROTI 
Seiring perkembangan jaman, ada beberapa 
jenis roti yang dikenal sekarang. Roti tersebut 
antara lain: 
a. Roti gandum 
 
Gambar 1. Roti Gandum 

 
Roti gandum banyak diproduksi di 
Australia dan Amerika. Roti gandum 
merupakan roti bertekstur kasar dengan 
warna coklat. Jenis roti ini kaya akan serat 
dan warna coklatnya berasal dari serealin 
yaitu lapisan sel yang terdapat pada 
sereal. Kandungan serat yang banyak 
pada roti gandum sangat baik untuk menu 
diet. Roti gandum cocok disandingkan 
dengan salad, baik sayur ataupun buah 
 
b. Baguette 
 
 
Gambar 2. Baguette 

 
Baguette yaitu  roti tradisional Prancis 
yang memiliki panjang hingga mencapai 50 
cm.  Roti ini juga dikenal dengan nama roti 
tongkat. Roti ini memiliki kulit keras, 
berwarna coklat dan bagian dalamnya 
banyak terdapat lubang-lubang. Baguette 
biasanya diiris tipis-tipis lalu disajikan 
dengan sup atau dipanggang dan diberi 
aneka macam topping sesuai selera. 
 
c. Croissant 
 
Gambar 3. Croissant 

 


 
Croissant juga berasal dari Prancis. 
Croissant berbentuk mirip bulan sabit. Roti 
ini dibuat dari adonan berlapis, teksturnya 
renyah, dan empuk. Croissant biasanya 
disajikan saat sarapan dengan diolesi 
mentega dan selai buah. 
 
d. Bagel 
 
 
Gambar 4. Bagel 

 
Bagel yaitu  roti khas dari Eropa Timur 
yang bentuknya bulat seperti donat, tapi 
bagian dalam lebih padat. Bagel disajikan 
pada saat makan pagi, dibelah, dibakar 
dan diolesi keju krim. Pada adonan bagel 
biasanya ditambahkan kismis, blueberry, 
bawang, atau wijen. 
 
e. Crumpet 
 
 
Gambar 5. Crumpet 

 
Crumpet yaitu  sejenis roti muffin namun 
teksturnya lebih lembab dan berasal dari 
Inggris. Crumpet sering disajikan dengan 
diolesi krim padat atau mentega dan 
dimakan pada saat minum teh. Sebelum 
dihidangkan, roti ini biasa dipanggang atau 
dibakar terlebih dahulu 
 
f. Corn Bread 
 
 
Gambar 6. Corn bread 

 
Sesuai dengan namanya, jenis roti ini 
merupakan roti yang terbuat dari jagung. 
Melihat bahan dasar tersebut, corn bread 
memiliki banyak kandungan nutrisi yang 
baik bagi tubuh. Corn bread cocok 
dimakan sendiri sebagai camilan atau 
sarapan dengan rasanya yang manis. 
Corn bread berasal dari Amerika 
 
g. Sourdough 
 
 
Gambar 7. Sourdough 

 
Sour berarti asam, sedangkan dough 
berati adonan. Jadi bisa diartikan 
Sourdough yaitu  jenis roti yang memiliki 
rasa masam. Sourdough memakai  
ragi khusus yang mampu memunculkan 
cita rasa unik asam tersebut. Sourdough 
sangat pas untuk dinikmati dengan 
hidangan laut. Sourdough sendiri 
merupakan roti khas San Fransisco, 
Amerika 

 
 
 
Gambar 8. Pita 

 
Roti Pita bentuknya bulat dan pipih, 
disebut juga Roti Arab karena dikonsumsi 
mayoritas oleh penduduk Timur Tengah. 
Pita memiliki tekstur yang kenyal dan 
lembut. Pita terbuat dari adonan puff dan 
dipanggang dalam oven bata dengan suhu 
sekitar 232°C. Pita memiliki rasa yang 
cukup hambar dengan bagian tengah yang 
kosong sehingga cocok dimakan bersama 
berbagai jenis hidangan mulai dari asin 
hingga manis. Pita biasanya disajikan 
dengan kombinasi keju, meses, selai, kare, 
gulai, atau susu manis 
 
Pengertian  Produksi 
      Produksi yaitu  proses pengubahan bahan 
baku menjadi barang jadi atau juga sebagai 
menambah nilai pada suatu produk (barang 
dan jasa) agar bisa memenuhi kebutuhan 
masyarakat.  
 
Teori Proses Produksi 
Proses produksi yaitu  suatu kegiatan yang 
menggabungkan berbagai faktor produksi yang 
ada dalam upaya menciptakan suatu produk, 
baik itu barang atau jasa yang memiliki manfaat 
bagi konsumen. Adapun beberapa tujuan 
proses produksi yaitu  sebagai berikut: Untuk 
menghasilkan suatu produk (barang/ jasa). 
 

Dalam penelitian ini, data yang dipakai  
yaitu  berupa primer yang diperoleh langsung 
dari proses pembuatan roti rumahan dan juga 
data sekunder yang diperoleh dari literatur-
literatur yang berkaitan dengan materi jurnal. 
Berikut flowchart alur penulisan jurnal ini. 
 
Bahan-Bahan Pembuatan Roti 
Roti yaitu  makanan berbahan dasar utama 
tepung terigu dan air, yang difermentasikan 
dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak 
memakai  ragi. Namun kemajuan teknologi 
manusia membuat roti diolah dengan berbagai 
bahan seperti garam, minyak, mentega, 
ataupun telur untuk menambahkan kadar 
protein di dalamnya sehingga didapat tekstur 
dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan 
pokok di banyak negara Barat. 
Bahan baku untuk proses pembuatan roti dapat 
digolongkan menjadi tiga kelompok. Kelompok 
pertama yaitu  bahan pokok atau bahan 
utama seperti tepung terigu, ragi dan air. 
Selanjutnya yaitu  kelompok bahan penambah 
rasa yaitu gula, garam, lemak dalam bentuk 
shortening, mentega atau margarin, susu dan 
telur. Kelompok ketiga yaitu  kelompok 
tambahan berupa mineral yeast food (MYF), 
malt, dan emulsifier, yang berfungsi untuk 
meningkatkan mutu adonan (dough improver) 
dan pengawet terutama terhadap jamur. 
Tepung 
Tepung biasanya dipergunakan untuk 
keperluan rumah tangga, bahan baku industri, 
maupun keperluan penelitian. Tepung bisa 
berasal dari bahan nabati, misalnya tepung 
terigu dari gandum, tapioka dari singkong, lalu 
maizena dari jagung. Tidak hanya dari bahan 
nabati saja, tepung juga bisa berasal dari 
hewani, misalnya tepung tulang dan tepung 
ikan. berdasar  kandungan glutennya, 
tepung yang dipakai  dalam pembuatan roti 
dapat dibedakan menjadi: 
1. Tepung protein rendah 
Memiliki kandungan protein sebanyak 5 
sampai 9% yaitu kandungan gluten terendah 
dibandingkan dengan jenis tepung yang lain. 
Tepung jenis ini sangat cocok dipakai  
untuk membuat jenis adonan yang 
membutuhkan tekstur kenyal dan elastis. 
Sangat baik bila dipakai  unutk membuat 
anekan jenis kue kering, biskuit, gorengan 
dan lain sebagainya. 
2. Tepung protein sedang 
Memiliki kadar protein 9,5 sampai 11%. 
Dalam masyarakat sering disebut sebagai 
tepung serba guna karena sangat cocok 
dipakai  dalam berbagai kebutuhan 
pembuatan aneka jenis makanan yang 
memiliki jenis tekstur lembut dan 
mengembang seperti kue basah, pancake, 
martabak dan lain sebagainya.  
3. Tepung protein tinggi 
Memiliki kadar protein 11,4 sampai 14% 
yaitu kandungan gluten tertinggi 
dibandingkan dengan tepung yang lain. 
Tepung protein tinggi dipakai  untuk 
adonan yang memerlukan tekstur yang 
kenyal dan elastis dan dalam prosesnya 
biasanya memakai  ragi sebagai bahan 
tambahan. Tepung inilah yang sering 
dipakai  sebagai bahan baku pembuatan 
roti, donat, mie, pasta dan lainnya. 
4. Tepung self rising 
Biasanya dipakai  oleh para ahli masak 
yang telah memiliki keahlian karena jenis 
tepung ini memiliki harga yang lebih mahal 
dan telah dicampur dengan pengembang 
dan garam sebelumnya. Yang harus 
diperhatikan yaitu  masa kadaluarsa jenis 
tepung ini yang lebih cepat bila 
dibandingkan dengan jenis tepung lainnya. 
Jenis tepung ini biasanya dipakai  untuk  
membuat muffin, pancake dan lain 
sebagainya 
5. Tepung gandum utuh (whole wheat flour) 
Dibuat dengan menggiling biji gandum utuh 
tanpa menghilangkan kulitnya sehingga 
warna dari tepung ini cenderung agak 
kecoklatan dan memiliki tekstur yang agak 
kasar, tidak seperti tepung jenis lainnya. 
tepung gandum utuh memiliki kadar protein 
yang tinggi, sehingga sangat menyerap 
cairan dan kaya akan serat. Hasil makanan 
yang memakai  jenis tepung ini 
biasanya akan lebih berat, padat dan 
memiliki cita rasa yang khas serta unik. 
Tepung gandum utuh biasanya dipakai  
untuk membuat aneka roti dan kue kering. 
Ragi 
Bahan wajib yang harus ada dalam proses 
pembuatan roti yaitu  ragi (yeast). Ragi yaitu  
mikroorganisme yang masih termasuk dalam 
kelompok jamur yang mampu hidup di tanah, 
tumbuhan maupun diudara bebas. Sourdough 
yaitu  adonan tepung yang tidak sengaja 
terfermetasi oleh wild yeast di Mesir lebih 
kurang 3000 tahun yang lalu. Inilah awal mula 
roti yang banyak diminati masyarakat dunia 
saat ini. Yeast atau mirkoorganisme ragi alami 
ini memakan gula dan pati tepung, sekaligus 
mengolahnya menjadi karbondioksida. Proses 
inilah yang membuat roti mengembang. Dalam 
pembuatan roti, ada tiga jenis ragi yang paling 
popular yaitu: 
1. Ragi basah (fresh yeast) 
Umumnya berbentuk halus dan padat. 
Biasanya dibentuk balok dan dibungkus 
alumunium foil. Ragi basah mudah rusak 
sehingga harus disimpan dalam keadaan 
beku.  
2. Ragi aktif kering (active dry yeast) 
Ragi jenis ini lebih tahan lama daripada ragi 
basah. Ragi ini perlu diaktifkan terlebih 


dahulu dengan melarutkannya dalam air dan 
gula. Jika muncul gelembung-gelembung 
dari larutan ragi, berarti mikroorganismenya 
sudah hidup kembali dan ragi siap 
dipakai  
3. Ragi instan (instant yeast) 
Bentuk ragi instan lebih halus daripada ragi 
aktif kering. Hanya saja, daya tahannya 
tidak sekuat ragi aktif kering. Jika kemasan 
sudah dibuka, ragi instan harus segera 
dipindah ke dalam wadah kedap udara. Ragi 
jenis ini tidak perlu diaktifkan lagi dengan air 
dan gula. Ragi instan bisa langsung 
dicampur ke adonan tepung 
 
Air 
Air berfungsi sebagai campuran pada tepung 
terigu sehingga membentuk adonan. Proses 
pencampuran air dengan tepung membentuk 
gluten yang sifatnya elastis dan dapat dibentuk. 
Air juga berfungsi sebagai pengontrol suhu 
adonan. Hal ini sangat penting untuk 
diperhatikan karena jika adonan menjadi panas 
saat pengadukan di mixer, dapat terjadi proses 
fermentasi lebih cepat namun pembentukan 
gluten untuk memperkuat struktur roti tidak 
sempurna, sehingga waktu simpan hasil olahan 
roti menjadi pendek. Air yang dipakai  untuk 
pencampuran adonan lebih baik memakai  
air es untuk mencegah terjadinya proses 
fermentasi yang cepat. 
 
Garam 
Garam berfungsi sebagai pengontrol dan 
penstabilisasi rasa pada roti, pengontrol proses 
fermentasi dari ragi juga sebagai pengawet 
alami pada roti 
Gula 
Gula berfungsi sebagai penambah rasa juga 
penambah warna kecoklatan pada roti. Selain 
itu, warna kecoklatan dari proses 
pemanggangan dapat membentuk kerak luar 
yang menambah tekstur pada roti. 
Penambahan gula pada adonan roti juga dapat 
meningkatkan umur simpan roti. 
 
Lemak 
Lemak yang dipakai  pada proses 
pembuatan roti tergolong beragam seperti 
butter, mix butter dan shortening. Lemak 
tersebut memiliki fungsi yang sama, hanya saja 
rasa dan gizi pada butter tersebut berbeda. 
Fungsi dari penambahan lemak pada roti 
yaitu  sebagai pelembut pada roti, sebagai 
pelumas pada adonan roti sehingga adonan 
lebih mudah dibentuk, juga sebagai tambahan 
gizi pada roti. 
 
Susu 
Penambahan susu pada proses pembuatan roti 
bertujuan untuk meningkatkan nutrisi pada roti. 
Namun, pada proses pembakaran, terdapat 
aroma lezat yang dikeluarkan karena 
penambahan susu, selain itu tekstur remah 
pada roti menjadi lebih lembut. 
 
Telur 
Fungsi penambahan telur sebagai penambah 
nutrisi dan gizi juga melembutkan tekstur roti 
 
Bread Improver 
memiliki fungsi sebagai pengawet yang aman 
bagi roti sehingga umur simpan roti lebih lama, 
melembutkan remah roti, menambah volume 
pada roti dan pengontrol masuk dan keluarnya 
gas saat proses fermentasi berjalan 
 
Proses Pembuatan Roti 
Dalam pembuatan roti, ada beberapa tahapan 
yang harus dilakukan yaitu: 
a. Pencampuran 
Secara tradisional ada dua cara 
pencampuran adonan roti, yaitu: 
1. sponge and dough method atau metode 
babon 
Dalam metode babon, sebagaian besar 
tepung dan air, semua ragi roti dan 
garam mineral serta zat pengemulsi 
dicampur menjadi babon.  Babon 
difermentasi selama 3-6 jam, kemudian 
dicampur dengan bahan lainnya.  
2. straight dough method atau cara 
langsung,  
Proses straight dough lebih sederhana 
tetapi kurang fleksibel, karena tidak 
mudah dimodifikasi jika terjadi kesalahan 
dalam proses fermentasi atau tahap 
sebelumnya.  Dalam proses ini seluruh 
bahan dicampur sekaligus menjadi 
adonan sebelum difermentasi 
 
 
3. no time dough 
seluruh bahan dicampur sekaligus, 
adonan langsung dibentuk atau masuk 
ke dalam alat pencampur tanpa 
fermentasi 
4. metode babon cair yang disebut juga 
brew atau broth 
Pada pembuatan babon cair, 25 % 
tepung dibuat babon cair sebelum 
pencampuran adonan 
Tujuan pencampuran yaitu  membuat dan 
mengembangkan sifat daya rekat gluten tidak 
ada dalam tepung.  Tepung mengandung 
protein dan sebagaian besar protein akan 
mengambil bentuk yang disebut gluten bila 
protein itu dibasahi, diaduk-aduk, ditarik, dan 
diremas-remas. 
 
Gambar 10. Pencampuran bahan 

 
b. Peragian 
Tujuan fermentasi (peragian) adonan ialah 
untuk pematangan adonan sehingga mudah 
dibentuk dan menghasilkan produk bermutu 
baik.  Selain itu fermentasi berperan dalam 
pembentukan cita rasa roti. Selama 
fermentasi enzim-enzim ragi bereaksi 
dengan pati dan gula untuk menghasilkan 
gas karbondioksida.  Perkembangan gas ini 
menyebabkan adonan mengembang dan 
menyebabkan adonan menjadi lebih ringan 
dan lebih besar. Suhu normal untuk 
fermentasi yaitu  kurang lebih 26°C dan 
kelembabannya 70-75 %. 
c. Pembentukan 
Pada tahap ini secara berurutan adonan 
dibagi dan dibulatkan, diistirahatkan, 
dipulung, dimasukkan dalam loyang dan 
fermentasi akhir sebelum dipanggang dan 
dikemas. Pembagian adonan dapat 
dilakukan dengan memakai  pemotong 
adonan.  Proses berikutnya yaitu  
intermediete proofing, yaitu mendiamkan 
adonan dalam ruang yang suhunya 
dipertahankan hangat selama 3-25 menit.  
Di sini adonan difermentasi dan 
dikembangkan lagi sehingga bertambah 
elastis dan dapat mengembang setelah 
banyak kehilangan gas, teregang dan 
terkoyak pada proses pembagian.  Setelah 
didiamkan adonan siap dengan 
pemulungan. Proses pemulungan terdiri dari 
proses pemipihan atau sheating, curling, 
dan rolling atau penggulungan serta 
penutupan atau sealing.  Setelah 
pemulungan adonan dimasukkan ke dalam 
loyang yang  telah dioles dengan lemak, 
agar roti tidak lengket pada loyang.  
Selanjutnya dilakukan fermentasi akhir, yang 
bertujuan agar adonan mencapai volume 
dan struktur remah yang optimum.  Agar 
proses pengembangan cepat fermentasi 
akhir ini biasanya dilakukan pada suhu 
sekitar 38°C dengan kelembaban nisbi 75-
85 %.  Dalam proses ini ragi roti 
menguraikan gula dalam adonan dan 
menghasilkan gas karbondioksida 
d. Pemanggangan 
Beberapa menit pertama setelah adonan 
masuk oven, terjadi peningkatan volume 
adonan secara cepat.   Pada saat ini enzim 
amilase menjadi lebih aktif dan terjadi 
perubahan pati menjadi dekstrin adonan 
menjadi lebih cair sedangkan produksi gas 
karbondioksida meningkat. Pada saat suhu 
mencapai sekitar 76 oC, alkohol dibebaskan 
serta menyebabkan peningkatan tekanan 
dalam gelembung udara.  Sejalan dengan 
terjadinya gelatinisasi pati, struktur gluten 
mengalami kerusakan karena penarikan air 
oleh pati.  Di atas suhu 76 °C terjadi 
penggumpalan gluten  yang memberikan 
struktur crumb.  Pada akhir pembakaran , 
terjadi pembentukan crust serta aroma. 
Pembentukan crust terjadi sebagai hasil 
reaksi maillard dan karamelisasi gula. 
 

 
 
Gambar 11. Penyimpanan Roti 

 
Mutu Roti 
Roti dinyatakan bermutu tinggi jika memenuhi 
berbagai persyaratan maulai dari pemilihan 
bahan baku berkualitas, proses pengolahan 
yang baik yang tidak mengurangi nilai gizi 
komponen penyusun roti, proses pengemasan, 
proses penyimpanan dan distribusi hingga 
kepelanggan yang tepat waktu. Namun pada 
dasarnya, mutu roti sangat ditentukan oleh: 
1. Mutu Adonan  
Mutu adonan dalam pembuatan roti sangat 
tergantung kepada kandungan gluten 
tepung. Gluten akan menentukan mutu 
adonan, volume pengembangan adonan 
dan sangat menentukan penampilan roti 
yang dihasilkan, khususnya dalam 
pembentukan struktur crumb.  
2. Mutu roti  
Mutu roti yang baik meliputi volume roti yang 
besar, bentuk yang simetris, warna kerak 
roti yang coklat kekuningan, tekstur kerak 
yang tipis dan kering, serta sifat sifat bagian 
bagian roti yang meliputi butiran dan tekstur. 
Butiran yang baik yaitu  butiran dengan sel 
yang halus, seragam yang panjang-panjang, 
sedangkan tesktur yang baik yaitu  yang 
halus lembut dan elastis. Selain itu struktur 
remah harus rata, warna remah terang, 
beraroma harum gandum dan ragi dengan 
rasa dan daya simpan yang baik.  

Dari pemaparan diatas, dapat ditarik beberapa 
kesimpulan yaitu: 
1. Roti yaitu  makanan olahan yang terbuat 
dari tepung yang ditambahkan dengan 
bahan-bahan lain sehingga memiliki 
kandungan karbohidrat sebagai sumber 
tenaga 
2. Proses pembuatan roti yang baik awali 
dengan pengadukan, peragian, 
pembentukan dan pemanggangan 
 
saran yang bisa diberikan antara lain: 
1. Roti memiliki pangsa pasar yang sangat baik 
sebagai bahan makanan pokok karena 
memiliki kandungan karbohidrat dan protein 
yang tinggi sehingga memiliki prospek bisnis 
yang cukup baik kedepannya. Penjualan 
dapat ditingkatkan dengan menambah 
varian roti dengan dasar adonan yang sama 
dan topping yang berbeda  
2. Industri roti dapat dikerjakan secara modern 
ataupun manual, sehingga masyarakat 
secara individupun mampu mendapatkan 
peluang bisnis melalui produksi roti