Tampilkan postingan dengan label musik klasik 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label musik klasik 2. Tampilkan semua postingan

musik klasik 2

 


n yang bernada tetap rupanya telah mendapat reaksi dari 

komposer jenius periode Barok, J.S. Bach (1685-1750). Ia menciptakan 

karya musik untuk klavier (piano) dengan memakai  seluruh 

kapasitas modulasi dati penalaan itu , yang kemudian ditulis dalam 

sebuah buku berjudul Das Wohl Temperierte Klavier . Buku itu  berisi 

rangkaian Prelude dan Fugue yang disusun dalam 12 kunci mayor dan 

12 kunci minor sehingga jumlah seluruh karya itu  yaitu  24 buah. 

Kurang lebih 20 tahun kemudian ia menulis seri kedua dengan struktur 

sama. 

 

Karena teraturnya perkembangan musik serius sejak awal abad 

Masehi hingga akhir abad ke-19, maka para ahli sejarah kebudayaan 

24

menjadikan peristiwa itu  sebagai objek kajian khusus yaitu dalam 

bidang sejarah musik. Para ahli sejarah musik sepakat dalam 

pembangian periodisasi sejarah musik ke dalam batasan fase-fase 

tertentu yaitu: Late Medieval  (1400-1450 M), Renaissance  (1450-1600), 

Baroque  (1600-1725), Rococo  (1725-1775), Classicism  (1775-1825), 

Romanticism  (1810-1870), Post-Romanticism  (1870-1925), Modern 

(1900-1950). 

 

Periode-periode itu  didasarkan atas perubahan-perubahan 

mendasar baik dari segi konsep, alat musik, maupun gaya musik. Ciri-ciri 

perubahan setiap periode ditandai oleh individualisme seorang komposer 

sebagai pelopor yang berusaha keluar dari norma-norma yang secara 

membudaya disepakati oleh masyarakat musik setiap periode yang 

bersangkutan. Ciri lain yang mendasar ialah perubahan-perubahan 

itu  hingga akhir periode Romantik berpijak di atas konsep dasar 

teoritis yang diformulasikan oleh Rameau. 

 

Kristalisasi bentuk musik terjadi pada masa Klasik, sehingga gaya 

komposisi yang berkembang dipengaruhi oleh bentuk musik. Kebanyakan 

komposisinya dicipta untuk permainan instrumental. Bentuk yang didasari 

oleh prinsil ilmu harmoni yang kokoh telah melahirkan “bentuk sonata 

klasik”. Istilah “bentuk” itu  kemudian diterapkan dalam ensambel-

ensambel musik kamat seperti duet, trio, kuartet, konserto, simfoni, dll. 

 

Periode Romantik lebih didominasi oleh emosional, dalam hal ini 

bentuk hanya merupakan wadah, jadi yang penting ialah emosi. Harmoni 

mulai agak menyimpang dan bergerak bebas mengikuti emosi. Periode 

ini sebenarnya merupakan bagian dari reaksi kultural yang menyeluruh 

dari peristiwa Revolusi Perancis. 

Pada masa Post-Romantik, orkestra mengalami perluasan. Gaya 

nasionalisme mulai dikembangkan di berbagai negara. Di Perancis mulai 

tumbuh aliran impresionisme yang dipelopori oleh Ravel dan Debussy. 

Gaya musik Debussy di antaranya terpengaruh oleh musik tradisional 

Bali. Dalam gaya musiknya salah satu ‘kaki’-nya masih berada dalam 

kerangka tonalitas dan ‘kaki’ yang lainnya mulai memasuki era Modern, 

dengan konsep whole tone  yang diilhami musik Bali, ia keluar dari konsep 

konvensional. 

 

Di era Modern musik serius non-tradisional mulai menyebar luas 

ke berbagai negara baik di Amerika maupun Asia, asumsi orang tidak lagi  

menganggap musik ini sebagai musik Eropa, karena berbagai unsur-

unsur di luar norma-norma lama mulai bisa dilibatkaan dalam musik 

serius non-tradisional. Musik serius non-tradisional mulai lepas landas, 

konsep Rameau sudah dianggap usang. 

 

 

 25

Sementara musik serius non-tradisional sudah tinggal landas, 

konsep tonal masih diterapkan secara sangat sederhana pada musik 

hiburang non-tradisional. Walaupun para senimannya berusaha untuk 

berontak dan keluar dari norma-norma itu , akhir mereka kembali 

menyederhanakan kembali karena bila tidak akan kehilangan pasar. 

 

Dari uraian dalam makalah ini dapat kita lihat bahwa konsep teori 

evolusi kebudayaan masih relevan untuk hal-hal tertentu, jadi walaupun 

sejak akhir abad ke-19 telah bermunculan teori-teori mutakhir, konsep ini 

masih perlu dipertimbangkan oleh para peneliti di bidang kebudayaan. 

Hal lain yang bisa disimpulkan ialah bahwa musik serius non-tradisional 

mempunyai garis evolusi tersendiri jadi tidak bisa dianalogikan dengan 

perkembangan musik tradisional yang hingga kini masih hidup.  

 

Musik serius ini pada mulanya memiliki kecenderungan yang 

sama dengan musik-musik lainnya di luar Eropa, tetapi karena sejak awal 

masa peradaban, musik dikembangkan secara teoritis maka sejak itulah 

ia mengambil jalur yang terpisah dengan musik tradisional, sebab 

sementara musik serius memakai “jalan tol”, musik tradisi Eropa hingga 

kini masih tetap dalam bentuk aslinya. 

 

 

Dari segi yang lain jika melihat perkembangan terakhir musik 

serius itu , kita bisa mengatakan bahwa musik yang ada sebelum 

periode modern menjadi tradisional sebagai lawan pengertian modern. 

Tetapi jika mengacau pada pengertian ciri-ciri masyarakat “tradisional” 

dan “modern”, jelas hal itu  tidak relevan, sebagai salah-satu contoh 

yaitu  bahwa musik serius modern sejak awal perkembangannya selalu 

dicetuskan oleh individu, sementara musik tradisional oleh kelompok. 

Contoh lain dapat kita jumpai dari bentuk fisik instrumen. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

26

 27

BAB 3 

TINJAUAN SEJARAH MUSIK 

 

Perkembangan musik klasik dapat dikelompokkan dengan 

berbagai sistem. Sebagai contoh ialah yang mengacu pada 

perkembangan tekstur musikal, seperti periodesasi yang di buat oleh 

Ewen (1963:7-13):  Era Polifonik (1200-1650), Masa Kelahiran Homofonik 

(abad ke-17), Periode Klasik (abad ke-18 hingga permulaan abad ke-19) 

Periode Roantik (abad ke-19) dan Periode Modern (abad ke-20). 

Sementara itu Stein (1963) merdasarkan periodesasi historis musik klasik 

atas prosedur komposisi dan bentuk musik. Menurut sitem itu  

taksonomi historis musik klasik yaitu  sebagai berikut: Era Abad 

Pertengahan (300-1000), Romanesque (1000-1150), Ars Antiqua (1150-

1300), Ars Nova (1300-1400), Renaisans Awal (1400-1500), Renaisans 

Tinggi (1500-1600), Barok (1600-1750), Rococo (1725-1778), Klasikisme 

(1750-1827), Romantikisme (1800-1900), Impresionisme (1880-1918), 

dan Abad ke-20 (1900 hingga sekarang). Walaupun demikian, dalam bab 

ini periodisasi yang disampaikan ialah Era Kuno (Sebelum 600), Era 

Abad Pertengahan (600-1450), Era Renaisans (1450-1600), Era Barok 

(1600-1750), Era Klasik (1750-1820), Era Romantik (1820-1900), dan Era 

Kontemporer (1900-Sekarang). 

 

3.1. Era Kuno ( Antiquity ) (- 500) 

 

Musik Barat Awal terbentuk oleh tiga komponen budaya meliputi 

tradisi-tradisi yang tidak sepenuhnya Eropa: Pertama, Timur Tengah 

dan Mesir Kuno  (daerah Mesopotamia di sekitar sungai Tigris dan 

Euphrate yang didiami suku-suku bangsa Sumeria, Babylonia, dan 

Assyria) meninggalkan artefak gambar-gambar instrumen musik yang 

sudah lengkap (idiofon, aerofon, kordofon, dan membranofon) untuk 

memainkan himne yang diukir pada batu tahun 800 SM. Lima ratus tahun 

kemudian Bangsa Mesir melakukan hal yang sama, sedangkan bangsa 

Yahudi tercatat sejak tahun 2000 SM dan didokumentasikan dalam Kitab 

Perjanjian Lama yang lebih berkembang karena kemudian diadobsi dan 

diadaptasikan dalam liturgi agama Kristen kemudian. Tradisi peribadatan 

Yahudi di synagoge (kuil) berupa gaya menyanyi silabis  dan melismatis  

hingga kini tetap dipakai  di seluruh dunia.  

 

Kedua, Yunani Kuno , merupakan budaya yang paling 

berpengaruh pada perkembangan musik di Barat melalui bangsa Romawi 

yang menaklukkan mereka tetapi sekaligus banyak mengadobsi 

budayanya. Sejarah Yunani baru mulai sekitar tahun 1000 SM tetapi 

segera mempengaruhi bangsa-bangsa sekitarnya. Dua dewa yang paling 

dipuja bangsa Yunani Kuno yaitu  Apollo dan Dionysus—kelak menjadi 

28

prototipe dua kutub aliran estetika yang saling berlawanan yakni klasik 

dan romantik. Pemuja Apollo, memainkan instrumen musik berdawai 

kithara  sejenis lyre yaitu  kaum yang berwatak objektif terhadap 

ekspresi, sederhana, dan jernih. Sebaliknya pengikut Dionysus suka 

memainkan instrumen tiup aulos, bersifat subjektif, emosional, dan 

berhawa nafsu besar. Doktrin etos seperti yang dijelaskan filsuf Plato dan 

Aristoteles meyakini bahwa musik memberikan efek langsung pada 

perilaku seseorang yang mendengarkannya. Akibatnya, sistem sosial dan 

politik menjadi belit-membelit dengan musik, pendidikan berfokus pada 

musik dan olahraga senam ( musica dan gymnastica ), bahkan untuk 

membentuk tatanan fundamental masyarakat dilakukan rasionalisasi 

musik seperti: penalaan nada, memilih instrumen musik, mencipta modus 

dan ritme-ritme. Ahli matematik Pythagoras menjadi orang pertama yang 

meneliti perbandingan-perbandingan getaran dawai dan menetapkan 

urutan nada-nada yang hingga kini menjadi dasar sistem musik diatonik.  

 

 

 

 

Ketiga, Romawi Kuno, bilamana budaya musikal wilayah 

Mediterania timur dicangkok-kan ke dalam wilayah Mediterania barat oleh 

kembalinya serdadu-serdau Romawi, maka modifikasi dengan berbagai 

selera dan tradisi-tradisi lokal yang ada tak bisa dihindarkan. Modifikasi 

nyatanya bahkan hanya lebih menyederhanakan saja dari model-model 

yang diadobsi. Tangga nada diatonik (tujuh nada) dijadikan standar 

menggantikan struktur-struktur kromatik dan enharmonik dari sistem 

musik Yunani. Romawi tidak memiliki kekayaan warisan musikal berupa: 

teori akustik, konsep modus, pengelompokan ritme, organologi instrumen 

musik, sistem notasi yang meliputi pitch  dan durasi, dan banyak repertoar 

 29

berupa melodi-melodi yang dipakai  untuk contoh-contoh pada 

komposisi selanjutnya. 

 

3 .2. Era Abad Pertengahan ( Medieval Era ) 600-1450 

 

Meliputi suatu periode masa yang paling panjang terkait dengan 

semua kehidupan dan seni untuk pelayanan gereja. Musik untuk 

keperluan ibadat, sebagai alat utama untuk memahami karya-karya 

Tuhan Allah. Mewarisi modus-modus Yunani, bangsa Romawi yang 

kristen mengembangkan modus-modus gereja sebagai sistem tangga 

nada yang hingga kini masih dipakai  dalam berbagai peribadatan 

kristen. Standarisasi dalam berbagai lapangan pengetahuan juga terjadi 

dalam musik, biarawan dan teoretikus musik Guido d’Arezzo (ca. 997 – 

ca. 1050) merancang sistem menyanyi yang dinamakan ’solmisasi’. 

Pemimpin gereja Paus Gregorius I mengatur pemakaian  lagu-lagu 

pujian untuk peribadatan gereja yang dikenal dengan Gregorian chant .  

 

 

 

Gaya polifoni sebagai teknologi komposisi yang menggabungkan 

dua alur melodi atau lebih memperkaya rasa keindahan musikal 

dibandingkan gaya monofon sebelumnya dan cikal-bakal harmoni. Pusat 

musik abad ke-14 yaitu  Italy dengan komposer-komposer penting 

seperti Francisco Landini, Giovanni da Cascia, dan Jacopo da Bologna.  

Untuk pertama kali di Paris para pencipta musik Léonin dan Perotin yang 

notabene  yaitu  biarawan Katedral Notre-Dame disebut sebagai 

komposer-komposer ”Aliran Notre-Dame” ( T he Notre-Dame School ). 

Sebuah risalah penting berjudul Ars Nova (Seni Baru) oleh Philippe de 

Vitry muncul lebih awal pada abad ke-14 dan sekaligus menunjukkan 

bahwa seni yang berkembang sebelumnya menjadi kuno.  

 

30

 

 

 

3.3.  Era Renaisans (1450-1600)  

 31

 

Berwatak klasik, pengekangan, menahan diri, dan kalem. Selain 

tertarik pada kebudayaan Yunani Kuno, juga berkembang humanisme 

khususnya di Italia dan fundamentalisme di Eropa Utara, tetapi sarat 

dengan penemuan ilmiah. Kebudayaan termasuk musik berkembang baik 

di dalam maupun di luar gereja. Manusia seperti telah menemukan 

kembali jati dirinya terutama tampak pada idealisme kaum Protestan 

yang meyakini bahwa manusia bisa berhubungan langsung dengan 

Tuhan-nya. Melodi dan tekstur musik masih memakai  modus-modus 

sebelumnya, tetapi akord-akord mulai disusun dengan cara 

menghubungkan melodi-melodi yang menghasilkan konsonan atau 

disonan. Selain musik vokal, era ini ditandai mulainya komposisi solo 

dengan iringan ansambel instrumental. Selama abad ke-16 musik 

instrumental merangkak naik cepat terkait dengan perkembangan teknik-

teknik permainan instrumen yang idiomatis seperti ritme-ritme beraksen 

kuat, nada-nada yang diulang-ulang, wilayah nada semakin luas dan 

panjang, nada-nada yang ditahan dan frase-frase, dan banyak 

ornamentasi melodi. 

 

Renaisans dapat diartikan sebagai periode dalam Sejarah Eropa 

Barat dimana manusia mulai melakukan eksplorasi terhadap dunia, baik 

melalui perjalanan atau penjelajahan ke Timur maupun ke Selatan 

belahan bumi, tetapi mereka juga gemar mengembangkan ilmu 

pengetahuan dan kesenian. Oleh karena pikiran manusia menjadi 

semakin bebas, maka musik sekuler mulai muncul dan berkembang pula 

musik-musik instrumental yang semula kurang mendapatkan tempat di 

lingkungan tradisi gereja. Tetapi musik gereja tetap sangat penting dan 

gaya polifonik vokal sangat berkembang pada periode ini. Komposer-

komposer terpenting ialah Josquin des Prés, Orlandus Lassus, William 

Byrd, dan Giovanni Pierluigi da Palestrina. 

 

 

 

3 . 4 .  Era Barok (1600-1750)  

 

Periode waktu musik Barok yang juga dikenal sebagai awal suatu 

masa paling dramatik dalam sejarah musik, dikatakan sebagai mulainya 

era tonal, tetapi totalitas musik yang memakai  tangga nada diatonik 

sebenarnya berlangsung hingga pada awal abad ke-20, selebihnya musik 

modern mulai banyak yang meninggalkan sistem diatonik itu. Sekalipun 

kata Perancis Baroque ; Inggris/Jerman: Barock ; Italy: Barocco —semua 

menunjuk pada kata sifat ’ bizaree ’ (aneh, ajaib, dan ganjil)—pada  

mulanya berkonotasi buruk, dipakai  untuk tujuan menghina, 

merendahkan, dan abnormal; tetapi definisinya semakin menjadi positif, 

agung, dramatik, dan bahkan mengandung spirit kuat dalam seni. Spirit 

itu diperlukan untuk mengembangkan kekayaan musikal dan 

32

menumbuhkan dengan cepat teknik-teknik yang diperlukan. Dua gaya 

musik yang terpenting yaitu  gaya antik (prima prattica,  stile antico) dan 

(sconda prattica,  stile moderno ) yang lebih teatrikal daripada yang 

pertama. Periode pertama era Barok sebagai awal ditandai dengan 

penerapan unsur dramatik pada musik terutama pada operan dan 

oratorio, tetapi juga pada musik instrumental dengan menambahkan 

unsur-unsur dinamik seperti forte-piano  (keras-lembut).  

 

Di Italy ada komposer-komposer antara lain Giulio Caccini, 

Jacopo Peri, Claudio Monteverdi, dan Pietro Francesco                        

Cavalli; di Perancis ialah Jean Baptiste Lully; dan di Jerman Heinrich 

Schütz. Periode kedua ditandai oleh adanya unsur keseimbangan 

harmonik dan polifonik pada komposisi-komposisi Barok yang dilakukan 

oleh para komposer Italy Arcangelo Corelli, Antonio Vivaldi, Allesandro 

Scarlatti, dan Domenico Scarlatti; Inggris Henry Purcell, komposer 

Perancis Francois Couperin, Jerman Johann Sebastian Bach, dan 

George Frideric Handel.  Musik Barok menyumbang bagi kesempurnaan 

sistem musik Barat dengan sistem tonalitas yang berbasis perkuncian, 

memformulasikan nada-nada menjadi akord-akord, interrelasi melodi dan 

akord dalam tangga nada mayor atau minor—menjadikan musik diatonik 

bisa diterima mendunia. Dua gaya musikal yang sangat berbeda dari 

Renaisans yaitu  gaya musik concertato dan basso continuo .  

 

Gaya pertama menerapkan teknik kontras, kombinasi, dan 

alternasi antara solo dan iringan; sedangkan yang kedua teknik 

menggarap iringan musik berbasis nada-nada bas (nada paling bawah). 

Dua gaya itu banyak dipakai  dalam komposisi instrumental yang 

menjadikan era ini merupakan masa gemilang musik instrumental seperti 

jenis musik ”sonata” dan ”concerto”. Pusat-pusat musik Barok dan para 

komposernya yaitu  Italia, Perancis, Inggris, dan Jerman; semua 

menghasilkan beraneka ragam repertoar musik vokal dan instrumental 

seperti sinfonia, overture, opera, sonata da chiesa , dan sonata da 

camera . Musik hiburan (entertainment music ) secara bertahap mulai 

berkembang baik secara kualitas maupun kuantitasnya dan memperkaya 

musik gereja yang sudah ada. Mulai tahun 1700 beberapa bentuk musik 

berbeda muncul seperti solo sonata, trio sonata, suita tarian, dan 

concerto grosso .  

 

 

 

3.5. Era Klasik (1750-1820)  

 

Seperti yang terjadi pada era Renaisans, sebenarnya cukup sulit 

mendefinisikan era ini sekalipun memakai  tinjauan periode waktu, 

perbedaan gaya-gaya musikal, perilaku estetik, idealisme, atau bahkan 

norma-norma yang ditetapkan. Cara paling mudah memahami era Klasik 

 33

ialah dengan memahami klasikisme sebagai idealisme para pemuja dewa 

Apollo era Yunani Kuno. Era ini mewarisi dan mengembangkan 

klasikisme secara total melalui pikiran positif, sikap tenang, seimbang 

antara rasio dan rasa, dan struktur yang jernih. Jika Apollo yaitu  dewa 

keadilan, keindahan, seni, musik, dan sebagai personifikasi dari watak 

tenang dan seimbang ( hamonious tranquility ); maka teori penting tentang 

Apollo dikembangkan Nietzsche yang mengatakan bahwa Apollo yaitu  

dewa kebijaksanaan, pikiran analitis, pembentuk kepribadian, refleksi diri, 

dan pemahaman—yang dilawan oleh Dionysus sebagai dewa yang 

melahirkan prototipe romantikisme.  

 

Kata “klasik” bermakna sesuatu yang ber-‘kelas’ tinggi, bukan 

sesuatu yang berkualitas sembarangan. Musik klasik (semua musik 

serius) termasuk dalam kategori itu, tetapi era Klasik tidak mendadak 

menemukan jati-dirinya melainkan dimulai oleh gaya rokoko yang riang 

( galant style ) khususnya di Perancis dan gaya sentimental  

(empfindsamer stil ) yang dikembangkan pada tahun 1750 hingga 1760-

an di Jerman. Perancis menyumbang obsesi kejernihan (lightness ), 

keanggunan ( gracefulness ), dan hiasan (decoration); sedangkan Jerman 

lebih senang pada masalah rasa (sensibilities ). Di Jerman suatu gerakan 

kesenian yang penting yaitu  Sturm und Drang  (” Storm and Stress ”, 

”Badai dan Stres”) muncul selama tahun 1770 hingga 1780-an dipelopori 

oleh pujangga besar Goethe dan kawan-kawan yang mengajak agar lebih 

meningkatkan ekspresi personal dan memakai  repertoar bangsa 

sendiri dalam karya-karya seni—Jerman.  

 

Perubahan fundamental gaya musikal Klasik dari Barok 

diinspirasikan oleh Rokoko yang memurnikan kembali idealisme klasik 

Yunani Kuno oleh para komposer hebat seperti Joseph Haydn, Wolgang 

Amadeus Mozart, Christoph Willibald Gluck, dan Ludwig van Beethoven. 

Untuk pertama kali dalam sejarah musik bahwa musik instrumental lebih 

penting daripada musik vokal. Orkestra dan musik kamar seperti kuartet, 

kuintet, dan trio piano—dijadikan standar dan menggantikan dominasi 

ansambel-ansambel Barok. Polifoni digantikan gaya homofoni yang 

membedakan fungsi melodi dan progresi akord-akord sebagai iringan. 

Bentuk musik ( musical form ) terpenting yaitu  bentuk sonata (sonata 

form ) yang dipakai  pada simfoni, sonata, dan konserto.  

 

Suatu gerakan kesenian yang penting ialah Sturm und Drang  

(” Storm and Stress ”, ”Badai dan Stres”) muncul di Jerman dipelopori oleh 

pujangga besar Goethe dan kawan-kawan, mengajak seniman agar lebih 

meningkatkan ekspresi personal dan memakai  repertoar sendiri 

dalam karya-karya seni. Melalui gerakan kebudayaan itu para pujangga 

menggugah kesadaran cinta tanah air atau nasionalisme bagi bangsa 

Jerman melalui perhatian mereka pada karya-karya seni bangsa sendiri. 

 

34

 

3 . 6 . Era Romantik (1820-1900)  

 

Komposer-komposer Jerman seperti Beethoven merespon 

gerakan Sturm und Drang  dan menjadikan pergantian gaya musikal dan 

sikap estetik yang lebih personal, nasionalistik, bebas, dan menjadikan 

ciri khas Romantik.  Batasan romantik berasal dari sastra Jerman pada 

akhir abad ke-18, seorang penulis Franco-Swiss bernama Mme de Staël 

mengaitkan gagasan-gagasan baru dengan gerakan yang terjadi pada 

tahun 1813 sebagai sesuatu yang asli, modern, populer, natural, religius, 

dan pemberlakuan institusi-institusi sosial. Maka musik Romantik 

berbeda dari gaya sebelumnya dan acapkali dikatakan berlawanan 

dengan Klasik karena wataknya yang emosional, subjektif, nasionalis, 

individual, eksotis, melarikan diri, nafsu bebas, dan bahkan tidak rasional.  

 

Sifat-sifat gaya romantik sangat ditentukan oleh upaya para 

komposer yang memperkaya sumber-sumber inspirasi dan sumber-

sumber material bagi komposisi mereka. Orkestra, musik piano, solo 

vokal dengan iringan piano, dan opera dijadikan sebagai jenis-jenis musik 

utama, tetapi musik kamar dan musik vokal pujian agak dipinggirkan. 

Metrik genap dan metrik gasal dijadikan sebagai basis metrik musik, 

tetapi terkadang dilakukan juga eksperimen-eksperimen menggabungkan 

keduanya secara tidak biasa. Ritme diakui sebagai suatu inti yang 

penting dari masalah ekspresi dalam musik. Gaya melodi ditekankan 

berasal dari gaya menyanyi dengan ciri panjang dan alur-alur lirik. Di sisi 

lain kemungkinan-kemungkinan baru secara idiomatis pada perwatakan 

instrumen digali dan dikembangkan. Elemen-elemen harmoni dan tonal 

terus-menerus dikembangkan selama abad itu, dengan kromatikisme, 

sonoritas diperkaya misalnya dengan akord tujuh dan akord sembilan, 

dan bunyi-bunyi yang nonharmonis banyak dipakai  secara lebih 

bebas. Modulasi-modulasi semakin menjauh dari tonalnya, tetapi musik 

masih berpusat pada melodi dan harmoni. 

 

Beethoven yaitu  seorang figur transisional yang menghantarkan 

gaya Klasik abad ke-18 menuju gaya Romantik abad ke-19. Ia yaitu  

komposer yang paling fenomenal dalam sejarah musik diatonik karena 

kegigihannya dalam menunjukkan personalitas dan watak pribadi melalui 

komposisi-komposisinya. Terinspirasi oleh adanya kekuatan-kekuatan 

revolusioner pada masanya, terutama Revolusi Perancis, ia 

mendeklarasikan sendiri sebagai pembaharu artistik yang merdeka, 

bebas dari pengaruh kekuasaan atau patron tertentu. Pada awalnya ia 

mencipta musik demi memenuhi pesanan dan imbalan finansial, tetapi 

kemudian pada tahun 1820 ia mulai mendeklarasikan kebebasan dirinya 

dalam mencipta musik dan hanya menulis musik jika digerakkan oleh 

imajinasi dan kata hatinyas saja. Ia telah menetapkan aspek-aspek 

seperti individualitas, subjektivitas, dan ekspresi emosional sebagai 

 35

standar pada komposer-komposer Romantik. Kemerdekaan atau 

kebebasan (freedom ) yaitu  kata yang melekat pada komposer paling 

fenomenal ini, ia berani melawan Kaisar Napoleon Bonaparte melalui 

Simfoni No. 3 Eroica yang kemudian menjadi tonggak sejarah musik 

Romantik. Beethoven tampil sebagai pujangga musik dunia yang mampu 

menembus batas-batas kultur Barat. 

 

 

 

3.7. Era Kontemporer 1900-Sekarang 

 

Periode ini dalam sejarah musik sering disebut sebagai periode 

Modern sejak tahun 1900 sebagai titik awalnya. Era kontemporer musik 

dipicu oleh peran komposer-komposer Romantik yang mengembangkan 

gaya nasionalistik terutama yang berkembang di negara-negara Eropa 

Timur. Nasionalisme menjadi salah-satu ciri utama Romantik selain 

kecintaan mereka kepada alam, kepahlawanan, cinta, tragedi, mistik, 

kelucuan, dan sesuatu yang eksotis. Nasionalisme memberikan ciri 

khusus pada musik-musik yang berkembang di Eropa Timur dan berbeda 

daripada Eropa Barat pada umumnya. Para komposer Romantik di Eropa 

Timur banyak menghadirkan musik yang bernuansa budaya nasional, 

idiom-idiom lokal, dan tertarik dengan keindahan pemandangan alam 

setempat. Claude Debussy dan Maurice Ravel mereka yaitu  komposer-

komposer Perancis yang mengawali periode komtemporer dengan gaya 

impresionisme. Musik era ini memakai  pola-pola ritme yang tak 

berbentuk, tangga nada whole-tone , konsep tentang hubungan bebas 

pada harmoni-harmoni berdekatan, dan tekstur-tektur kalaedokopik dari 

impresionisme musikal. Gerakan-gerakan estetik yaitu  manifestasi-

manifestasi musikal yang bersumber dari seni lukis dan sastra. 

 

Karya-karya eksperimental dari Arnold Schoenberg dan Igor 

Stravinsky sekitar tahun 1910 dikabarkan sebagai zaman baru dalam 

musik. Schoenberg yaitu  seorang pioner yang mengadopsi ide-ide dari 

gerakan para Ekspresionis—seperti Impresionisme yang diambil dari 

perkembangan seni-seni lain. Ekspresionisme mengeplorasi konsep-

konsep konsonan dan disonan dari harmoni tradisional untuk 

mengembangkan ”atonalitas” dan ”teknik 12-nada”. Gaya revolusioner 

dari Stravinsky terkadang disebtu “dinamisme”, “barbarisme”, atau 

“primitivisme”, berkonsentrasi pada ketidakseimbangan metrik dan 

disonan-disonan perkusif, serta didahului suatu dekade dari percobaan 

ekstrim yang bertepatan dengan Perang Dunia I, suatu periode besar 

terkait dengan pergolakan sosial dan politik. Musik periode kontemporer 

telah terkait dengan nilai-nilai sosial, politik, dan banyak hal lain selain 

nilai keindahannya. 

 

36

Kontras dengan eksperimen-eksperimen Schoenberg dan 

Stravinsky itu  selama dekade kedua abad ke-20 muncul aliran yang 

ingin kembali kepada idaman-idaman estetika akhir abad ke-18 dan 

kemudian dinaman Neoklasik. Tokoh-tokohnya ialah Paul Hindemith, 

Béla Bartok, dan Sergey Prokoviev dan Alban Berg. Aliran ini berwatak 

terbebas dari muatan emosional, penyederhanaan material-material, 

struktur dan tekstur; dan lebih mementingkan garis-garis melodi 

kontrapungtis daripada warna harmonik atau instrumental. Neoklasik 

diteruskan sebagai tren utama hingga sekitar tahun 1920 dan Perang 

Dunia II berlangsung, teknik-teknik ekspetimental dikenalkan selama 

dekade kedua abad ini secara bertahap dimurnikan kembali, dimodifikasi, 

dan digabungkan ke dalam perbendaharaan istilah musikal yang diterima 

umum.  

 

Pasca Perang Dunia II ditandai oleh dua sikap artistik utama yang 

cenderung menggabungkan unsur-unsur yang ada, Anton von Webern 

membawa komposisi serial secara lebih ekstrim secara ketrampilan dan 

intelektual yang berorientasi kepada Klasikisme daripada 

Ekspresionisme. Stravinsky, anggota tertua dari kelompok Neoklasik, 

mulai melakukan ekperimen dengan Serialisme. Musik Avant-garde mulai 

dikembangkan dengan teknik-teknik yang memungkinkan memakai  

unsur elektronika. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 37

BAB 4 

 

RIWAYAT HIDUP PARA KOMPOSER  

 

 

Pada bab sebelumnya telah dibahas karakteristik periodisasi 

sejarah musik dari mulai abad pertengahan hingga kontemporer. 

Berkaitan dengan penjelasan itu  maka sebagai kelengkapan 

historis pada bab ini diuraikan riwayat hidup singkat para komposer yang 

juga disusun secara kronologis berdasarkan periodisasi itu .  

 

4 .1. Era Abad Pertengahan ( Medieval Era ) (600-1450) 

 

Dufay, Guillaume  (ca. 1400-74):  

Komposisi Belanda yang pemimpin paduan suara pada Katedral 

Cambrai, kemudian ia belajar ke Italia dan memasuki paduan suara 

kepausan di Roma pada tahun 1428. Dufay berkarir dobel, sebagai 

pastur maupun sebagai musisi.  

 

Gregory I, ”The Great”  (540-604): 

Gregory menjabat sebagai Paus pada selama tahun 590-604. Ia 

bukan seorang komposer tetapi dikenal karena memiliki perhatian besar 

mengembangkan dan menyatukan musik-musik untuk keperluan misa 

dan liturgi gereja-gereja Kristen. Banyak dari nyanyian berasal dari misa 

gereja Katholik Roma yang kemudian dikenal sebagai Gregorian chant  

(Lagu-lagu Gregorian). 

 

Guido d’Arezzo (ca. 997-ca. 1050):  

Seorang Italia yang dikenal dalam sejarah musik sebagai penemu 

sistem menyanyi solmisasi (ut, re, mi, fa, sol, la ) dan juga penyusunan 

tata-aturan penulisan kunci nada.  

 

Landini, Francisco  (1325-1297):  

Komposer Italia pada periode Ars Nova  (Seni Baru). Landini 

seorang buta yang berprofesi sebagai organis, komposisi dan 

permainannya sangat dikenal pada zamannya. Ia tercatat sebagai 

pencipta balada, bentuk musik-puisi penting. Kebanyakan dari masa 

hidupnya tinggal di Florence, di kota itu ia dikenal sebagai virtuoso 

organis dan juga pemain ulung instrumen musik lainnya seperti lute dan 

rebec.  Musiknya termasuk madrigal-madrigal dan musik-musik tarian 

yang sangat indah. 

 

Leonius  (atau Léonin ) (abad ke-12):  

Seorang organis dan komposer Perancis, mungkin sebagai orang 

pertama pendiri Notre Dame School  di Paris. Ia menggabungkan Magnus 

38

Liber , sekumpulan lagu liturgis yang siklis, kebanyakan dari itu terdiri dari 

dua bagian yang dipakai  selama setahun penuh kebaktian gereja.  

Ilustrasi 7. Gregory I,   dan Guillaume Dufay  

 

 

 

 

Gregory I  

 

Guillaume Dufay (kiri) 

 

 

Lenoninus tercatat sebagai komposer penting untuk jenis musik 

organum, dan tercatat sebagai salah-satu komposer terpenting untuk 

fase awal dalam sejarah musik. 

 

Machaut, Guillaume de  (c. 1304-77):  

Organis dan komposer Perancis pada masa Ars Nova  (Seni Baru) 

dan mungkin sebagai komposer pertama yang mencipta musik sekular 

yang hingga kini masih sering dimainkan. 

 

 

4 .2  Era Renaisans (1450-1600)  

 

Byrd, William  (1543-1623):  

Komposer Inggris pada akhir Era Renaisans yang dikenal karena 

karya-karyanya madrigal Inggris, lagu-lagu gereja, dan musik untuk 

instrumen seperti virgin  dan viol. Koleksi karyanya yang khusus telah 

dipublikasikan di bawah judul Psalmes, Sonets, and Song of Sadness 

and Pietie . 

 

Caccini, Giulio  (1545-1618):  

Komposer Italia, anggota dari grup Camerata di Florence yang 

melahirkan opera. 

 

 39

Carissimi, Giacomo (1605):  

Komposer Italia yang utamanya dikenal sebagai pencipta kantata 

kamar dan oratorio dalam mengembangkan seni resitatif. Metodenya 

menyatukan kata-kata dengan musik pada umumnya sangat ekspresif 

dan dramatik. Meskipun ia tidak menemukan ide tentang oratorio, tetapi 

ia tetap seorang jenius. Sekali waktu Handel pernah meminjam ide-ide itu 

dari karya-karyanya. Karya utama Carissimi yaitu  T he History of Jonah  

dan Jepthah . 

 

Gabrieli, Giovanni  (1557-1612):   

Komposer Italia, kemenakan laki-laki dari Andrea Gabrieli. sesudah  

beberapa tahun tinggal di Jerman ia kembali ke Venice bekerja sebagai 

organis di St. Mark (1586). Ia meneruskan eksperimen pamannya yakni 

mengkombinasikan nyanyian-nyanyian gereja dengan orkestra. 

Sedangkan musik orkestra murni seperti Sonata pian’ e forte  (1597) 

tercatat penting dalam sejarah musik sebagai pembawa gaya menuju 

gaya konserto yang kelak mendominasi abad ke-17 dan ke-18. 

 

Josquin Des Prés  (ca. 1450-1521):  

Komposer Franco-Flemish pada awal Renaisans. Karya-karyanya 

merefleksikan keseimbangan antara imitasi kontrapung seni Franco-

Flemish dengan gaya yang lebih homofonis Italia. Menulis misa, motet, 

dan sejumlah kecil karya sekular yang di antaranya mencapai sukses 

sebagai repertoar penting era Renaisans. 

 

Lassus, Orlandus  (1532-1594):  

Sering disebut Roland de Lassus, atau Orlando di Lasso. 

Komposer Italia era Renaisans yang tercatat sebagai pencipta musik 

motet dan madrigal yang indah. Ia juga mencipta misa, chanson , dan 

lieder. Ia dikenal sebagai komposer besar abad ke-16 untuk musik 

polifoni vokal. Lassus memulai karirnya sebagai penyanyi paduan suara 

pada Mons, oleh karena suaranya yang bagus dan mendapatkan banyak 

perhatian publik ia bahkan pernah diculik tiga kali oleh para rivalnya 

sesama penyanyi. Pada penculikan dirinya yang ketiga ia dibawa ke 

Sicilia, tetapi kemudian ia menjadi pemimpin paduan suara di Roma dan 

bahkan melakukan perjalanan ke Perancis dan Belanda. Lassus menulis 

kurang-lebih 1000 komposisi termasuk banyak madrigal Italia yang 

sangat bagus. pencipta musik motet dan madrigal yang indah. Ia juga 

mencipta misa, chanson , dan lieder. 

 

Palestrina, Giovanni Pierluigi da  (1525-1594):  

Komposer Italia pada akhir era Renaisans. Salah-seorang dari 

jajaran komposer besar musik gereja, ia banyak tinggal di lingkungan 

gereja untuk mencipta musik. Motet-motet dan misa-misa menunjukkan 

kecakapannya yang tinggi dalam berolah polifoni. Palestrina yaitu  

seorang Uskup yang karena kepandaian musiknya kemudian diundang 

40

oleh Paus untuk memimpin paduan suara di kapel Julian di Vatikan untuk 

beberapa kali periode.  

 

Ilustrasi 8. William Byrd, Josquin Des Pres, Orlandus Lassus, dan  

Palestrina 

 

 

 

 

 

 

 

 

Byrd, William 

 

Palestrina 

 

  

 

Josquin Des Pres 

 

Orlandus Lassus 

 

 41

   Peri, Jacopo  (1561-1633):  

Komposer Italia pada akhir era Renaisans dan awal era Barok. Ia 

yaitu  anggota dari Camerata , sebuah grup yang mencoba tetap 

melestarikan drama dan gaya deklamasi dari kebudayaan Yunani Kuno. 

Karyanya Dafne  (1597) yaitu  opera pertama yang memakai  gaya 

monodik baru.  

 

 

 

4.3.  Era Barok (1600-1750)  

 

Schütz, Heinrich  (1585-1672):  

Komposer Jerman masa awal Barok, ia mencipta opera Jerman 

pertamakali ( Dafne , 1627) berbasis pada model Italia dan 

mengembangkannya pada karya-karya utamanya seperti C hristmas 

Oratorio . Dalam aktivitasnya mengajar dan mencipta komposisi ia sangat 

mengemukakan efek musik J.S. Bach yang bersifat tradisi musik Jerman. 

Yang paling penting yaitu  musiknya memiliki kekuatan dan indah 

sehingga menempatkan dirinya sebagai salah-seorang tokoh besar pada 

awal periode Barok. Karya-karyanya berupa kombinasi antara musik 

vokal dan instrumental seperti Sacred Symphonies  dan Sacred Concerto . 

 

Telemann, Georg (Philipp)  (1681-1767):  

Komposer Jerman pada akhir era Barok, dari segi daftar 

komposisinya ia termasuk fantastik. Lebih dari 3.000 karyanya untuk 

gereja, antara lain musik solo organ atau dengan orkestra, lebih dari 600 

overture, dan banyak trio sonata, maupun musik kamar. Teleman dikenal 

sebagai komposer yang musiknya merepresentasikan elemen-elemen 

terbaik dari gaya Empfindsamer Stil .  

 

Vivaldi, Antonio  (1678-1741):  

Komposer Italia pada masa akhir Barok. Lahir di Venice dan lama 

tinggal di sana untuk bekerja. Dari tahun 1704 sampai dengan tahun 

1740 ia mengajar pada Conservatorio dell’Ospedale della Pieta , sebuah 

sekolah musik bagi perempuan. Sekalipun ia menulis sejumlah opera dan 

musik-musik religius, kejeniusannya terletak pada karya-karya musik 

instrumental, ketelitiannya pada banyak konserto orkestral, karya-karya 

biola, dan trio sonata. Vivaldi seorang pemain biola mahir dan dikenal 

sebagai pencipta banyak konserto groso tak kurang dari 400 jumlahnya. 

Beberapa karyanya itu berjudul, contohnya, Six Concertos in  Book I Opus 

8: The Trial of Harmony and Invention : (1) Spring; (2) Summer; (3) 

Autum; dan (4) Winter—semua biasanya dimainkan sesuai dengan 

empat musim (The Seasons); dan (5) The Storm at Sea; (6) Peace. 

Selain menulis opera, Vivaldi juga mencipta musik kamar kurang-lebih 

100 sonata dan musik gereja (contoh, yang terpopuler berjudul Gloria in 

D major ). 

42

 

Bach, Johann Sebastian  (1685-1750):  

Komposer-organis Jerman pada akhir era Barok. Sebagai 

seorang kontrapungtis ia tidak punya tandingan atau kawan, karya-karya 

fuga-nya tetap menjadi model dari kesempurnaan polifonik. Komposisi-

komposisi termashurnya meliputi musik keyboard, cantata, passion, 

oratorio, concerto, dan musik-musik kamar; ia juga mempersembahkan 

seluruh hidupnya bagi gereja Lutheran, masih juga mencipta musik 

sekular.  

Gaya komposisi Bach meliputi semua gaya Barok—elegan dan 

polifoni yang kaya dan dikemas secara disiplin, hamonisasi yang intesif, 

dan mengutamakan ekspresi. Dua buku yang mengembangkan 

kontrapung yaitu  Preludes  dan Fugues  dalam semua kunci mayor yang 

memuat 48 nomor untuk ketrampilan.  

Bach yaitu  seorang yang taat beragama dan banyak mencipta 

dan memainkan musik gereja. Karya terakhirnya dicipta di tempat tidur 

sebelum ia meninggal berupa prelude untuk organ dan paduan suara. 

Hanya sedikit karyanya yang diterbitkan sewaktu ia hidup, tetapi 

beberapa musisi belajar dari metode-metodenya. Haydn dan Mozart 

belajar langsung dari Bach, dan juga Beethoven. Karya-karya penting 

Bach yaitu : Musik-musik vokal Magnificat in D major, St John Passion, 

St Mattew Passion, Christmas Oratorio, dan Mass in B minor.  Beberapa 

musik orkestra: empat suita dan Brandenburg Concertos  (enam nomor). 

Solo concerto untuk biola sangat terkenal hingga kini yaitu  Violin 

Concerto in A minor  dan Violin Concerto in E mayor , sedangkan untuk 

dua biola dalah Concerto for two Violins in D minor . Karya musik 

keyboard meliputi The ‘48’ Prelude and Fugue (Book I and Book II), 

Chromatic Fantasy and Fugue, Italian Concerto, dan Goldberg Variations. 

 

Corelli, Arcangelo (1653-1713):  

Komposer Italia dan seorang pemain biola, termashur di seluruh 

Eropa sebagai seorang virtuoso biola dan tinggal beberapa waktu di 

Perancis dan Jerman sebelum tinggal menetap di Roma (c. 1685), di 

mana ia mulai menambahkan pada reputasinya dengan mempublikasikan 

komposisi-komposisinya. Meskipun tidak banyak mencipta musik secara 

kuantitas, tetapi secara kualitatif musiknya sangat bagus sehingga ia 

menjadi komposer paling penting pada masanya. Ia telah membantu 

menciptakan gaya baru ’sonata’ dan gaya ’konserto groso’. Ia 

menerbitkan empat kumpulan dari 12 Trio Sonata, dan satu kumpulan 

dari 12 Solo Sonata. 

 

Gibbons, Orlando  (1683-1625):  

Komposer Inggris dari lingkungan keluarga yang sangat musikal, 

ia lahir oxford dan menerima pendidikan di King’ Colledge-Cambridge. 

Gibbons kemudian pergi ke London sekitar tahun 1604 dan menjadi 

organis pada kapel istana dan menjadi musisi pribadi raja.  Ia menulis 

 43

banyak musik rakyat, sekumpulan dri 20 Madrigals and Motets of five 

Parts: apt for Viols and Voyces (1614), sejumlah fantasia untuk gesek, 

dan banyak musik tarian, kumpulan variasi, fansi, dan lain musik untuk 

harpsikord. Madrigalnya yang paling tekenal berjudul T he Silver Swan . 

 

Handel, George Frederick 

Lahir di Halle, Saxony pada tanggal 23 Februari 1685 dan 

meninggal di London tanggal 14 April 1759. Handel yaitu  salah-satu 

dari komposer yang memiliki riwayat hidup yang unik, ia tidak 

mendapatkan restu dari ayahnya untuk belajar musik. Mulai belajar musik 

secara sembunyi-sembunyi pada malam hari, tetapi kemudian bisa 

belajar dari guru-guru lokal di tempat tinggalnya pada waktu kecil. 

Selama tiga tahun belajar organ, clavier, biola, dan komposisi di bawah 

bimbingan Zachau. Ia mulai membuat sensasi sehingga seorang pejabat 

di kota Brandenburg memberinya beasiswa untuk belajar musik di Italy. 

Pada waktu yang sama ia juga menempuh studi hukum di Universitas 

Halle untuk menuruti harapan sang ayah. Tetapi kemudian studinya 

kacau dan ia memutuskan belajar musik, menetap di Hamburg dan 

bermain biola di opera-opera Jerman. Opera pertamanya Almira  

diperkenalkan di Gedung Opera Hamburg dan mendapatkan sukses 

besar, tetapi opera kedua Nero  gagal.  

Handel menulis sekitar 40 opera, tetapi kemudian lebih 

berkonsentrasi pada komposisi orarotio yang beberapa karyanya kelak 

menjadi terkenal seperti Saul  (1738), Israel Egypt  (1738) dan Messiah  

(1741) sebagai karyanya yang paling termashur. 

 

Lully, Jean Baptiste  (1632-1687):  

Komposer Barok kelahiran Italia yang bekerja pada Raja Louis 

XIV di Versailles-Perancis. Lully dicatat karena inovasi-inovasinya antara 

lain overtur ”Lully” atau ”Perancis”. Kemahirannya terutama dalam musik 

balet istana dan komposisi resitatif yang khususnya menyesuaikan 

dengan kualitas-kualitas dalam bahasa Perancis. Pada tahun 1669, 

Opera Paris didirikan, dan tiga tahun kemudian Lully menjabat sebagai 

direkturnya. Lully mulai mengarang opera-opera, semuanya tidak bisa 

bertahan lama tetapi tetap dimainkan dan menjadi bagian penting dari 

sejarah perkembangan tradisi opera Perancis yang berlawanan dari 

opera Italy. Di antara opera-operanya yang terkenal yaitu  Amadis, 

Roland, Acis et Galatée , dan Persée . Lully meninggal dunia dua bulan 

sesudah  memimpin pertunjukannya Te Deum  yang ia tulis untuk 

merayakan kesembuhan Raja dari sakit gawat. 

 

Monteverdi, Claudio  (1567-1643):  

Komposer Italia yang kini dikenal bukan saja sebagai penemu 

opera tetapi juga sebagai seorang dari para tokoh musik tersohor. 

Monteverdi yaitu  putra tertua Baldassare Monteverdi, seorang ahli 

fisika. Ia banyak menunjukkan bakat musiknya sesudah  belajar pada Marc’ 

44

Antonio Ingegneri (seorang musisi Katedral Cremona). Karir musiknya 

yang paling awal dan penting yakni sesudah  ia bergabung menjadi staf 

Duke of Mantua, ialah Vincenzo Gonzaga I. Mantua yaitu  salah satu 

wilayah kerajaan yang indah dan terkenal di mana para musisi muda 

berbakat diberikan kesempatan mengabdi secara profesional. Ia tertarik 

mengembangkan overtur dan banyak pembaruan pada opera yang tetap 

dikenal hingga kini. Madrigal-madrigalnya menunjukkan kecakapan yang 

tinggi pada masanya, sejak awal karya-karyanya terkait dengan 

Renaisans, tetapi kebanyakan dari komposisinya merefleksikan tradisi 

paling awal era Barok. Orfeo  yang diambil dari karya sejarah Orpheus 

and Euridice mencapai sukses. Monteverdi mempublikasikan sembilan 

buku tentang madrigal, beberapa komposisi religius yang penting 

termasuk Mass and Vespers  dan sebuah koleksi Selva morale e 

spirituale (1640). 

 

Purcell, Henry  (ca. 1659-1695):  

Lahir di London tahun 1658 dan meninggal di sana pada tahun 

1695. Purcell lahir dari keluarga yang secara musikal sangat menonjol, 

ayah dan pamannya yaitu  anggota penting pada Kapel dan Band 

Kerajaan. Sebagai komposer pada masa tengah-Barok, ia yaitu  tokoh 

terakhir yang tercatat sampai dengan akhir abad ke-19. Komposer yang 

memiliki kemampuan tinggi dalam penemuan, ia memasukkan ke dalam 

musiknya rasa drama yang kuat dengan sentuhan humor. Ia dikenal 

karena kemahiran dan orisinalitasnya dalam mencipta musik. Satu opera, 

Dido and Aeneas  (1689), banyak didengar sebagai musik 

instrumentalnya. Karya-karya penting Purcell antara lain opera Dido and 

Aeneas dan T he Tempest .  

 

Rameau, Jean Philippe  (1683-1764):  

Lahir di Dijon pada tanggal 25 September 1683, dan meninggal di 

Paris pada tanggal 12 September 1764. Komposer Perancis, organis, 

dan teoretikus pada periode akhir Barok (Rokoko). Ia dikenang karena 

karaya-karya opera, balet, dan musik keyboard; tetapi juga bukunya 

tentang pelajaran teori musik. Rameau telah mahir bermain harpsikord 

pada waktu umur tujuh tahun. Ayahnya bermaksud agar ia belajar 

pendidikan di Jesuit Colledge. studinya berlalu, tetapi ia pergi ke Italy 

pada tahun 1701, di sana ia menjadi organis beberapa gereja dan 

bermain di band-band kota. Kembali ke Perancis ia menjadi organis 

utama di Avignon, kemudian di Clermont-Ferrand.  

 

Scarlatti, Allesandro  (1660-1725):  

Komposer Italia pada masa tengah Barok, disebut sebagai 

penemu aliran Neapolitan. Ia menulis tak kurang dari 115 opera, 

beberapa dari itu kini masih dimainkan, dan beberapa kantata solo yang 

indah. Beberapa musik kamar ciptaan Scarlatti menjadi repertoar yang 

dimainkan hingga saat ini. Ia menjadi terkenal sebagai komposer opera, 

 45

terutama di kotanya sendiri, Naple. Opera-operanya menjadi patokan 

gaya Italia abad ke-18, dan pola yang ditentukan pada Da Capo aria. Ia 

juga menulis banyak musik kamar cantata, banyak yang kemudian 

menjadi awal mula simfoni. 

 

 

 

Ilustrasi 9: J.S. Bach, G.F. Handel, H.Purcell, dan A. Vivaldi 

 

 

 

Bach, Johann Sebastian 

 

 

Handel, George Frederick  

46

 

Purcell, Henry  

 

Vivaldi, Antonio 

 

   

 

 

Scarlatti, Domenico  (1685-1757):  

Komposer dan pemain harpsikord pada masa akhir Barok, anak 

dari Allesandro Scarlatti. Sonata-sonata harpsikord ciptaannya tetap 

menjadi repertoar standar hingga kini bagi para pianis, tetapi ia dikenang 

lebih banyak sebagai pengembang teknik modern untuk permainan 

keyboard. Ia juga menulis banyak opera, oratorio, dan musik kamar 

cantata, tetapi yang banyak dikenal yaitu  musik sonata untuk 

harpsikord sekitar 555 buah. Karya-karya dan teknik permainan 

harpsikordnya menjadi dasar bagi teknik permainan keyboard di 

kemudian hari. Ia juga memberikan sumbangan penting bagi 

terbentuknya Bentuk Sonata ( Sonata Form ). Banyak dari masa hidupnya 

ia tinggal di Lisabon dan Madrid. 

 

Schütz, Heinrich  (1585-1672):  

Komposer Jerman masa awal Barok, ia mencipta opera Jerman 

pertamakali ( Dafne , 1627) berbasis pada model Italia dan 

mengembangkannya pada karya-karya utamanya seperti C hristmas 

Oratorio . Dalam aktivitasnya mengajar dan mencipta komposisi ia sangat 

mengemukakan efek musik J.S. Bach yang bersifat tradisi musik Jerman. 

Yang paling penting yaitu  musiknya memiliki kekuatan dan indah 

sehingga menempatkan dirinya sebagai salah-seorang tokoh besar pada 

 47

awal periode Barok. Karya-karyanya berupa kombinasi antara musik 

vokal dan instrumental seperti Sacred Symphonies  dan Sacred Concerto . 

 

Telemann, Georg Philipp  (1681-1767):  

Komposer Jerman pada akhir era Barok, dari segi daftar 

komposisinya ia termasuk fantastik. Lebih dari 3.000 karyanya untuk 

gereja, antara lain musik solo organ atau dengan orkestra, lebih dari 600 

overture, dan banyak trio sonata, maupun musik kamar. Teleman dinenal 

sebagai komposer yang musiknya merepresentasikan elemen-element 

terbaik dari gaya Empfinsamer Stil . 

 

Vivaldi, Antonio  (1678-1741):  

Komposer Italia pada masa akhir Barok. Sekalipun ia menulis 

sejumlah opera dan musik-musik religius, kejeniusannya terletak pada 

karya-karya musik instrumental, ketelitiannya pada banyak konserto 

orkestral, karya-karya biola, dan trio sonata. 

 

4.4. Era Klasik (1750-1820)  

 

Bach, Wilhelm Friedemann  (1710-84) 

Friedemann pada umumnya dikenal sebagai anak kedua dari 

Johann Sebastian Bach. Hidupnya dimanjakan dan meninggal pada 

waktu usia muda secara menyedihkan. 

 

 

Bach, Carl Philipp Emanuel  (1714-1788):  

Anak dari Johann Sebastian Bach dan dikenal sebagai komposer 

dan teoretikus. Sebagai tokoh transisi dari gaya Barok kepada gaya 

Klasik, ia berupaya memurnikan kembali gaya pertunjukan yang penuh 

rasa yang disebut sebagai the Empfindsamer Stil .  

 

Bach, Johann Christian  (1735-82):  

Komposer Jerman pada awal era Klasik. Anak dari Johann 

Sebastian Bach, ia banyak disebut sebagai ” London Bach ” karena ia 

tinggal di kota London selama dua puluh tahun.  

 

Couperin, Francois  (1668-1733):  

Organis Perancis dan komposer Barok Tengah yang  diberi nama 

” Le Grand ” selama pengabdiannya sebagai organis istana hingga masa 

Louis XIV. Meskipun seluruh masa kreatifnya untuk mencipta karya-karya 

musik religi, ia juga terkenal karena kecakapannya menyusun komposisi 

dengan hiasan-hiasan yang sangat tinggi khususnya pada musik 

keyboard. Couperin terkenal sebagai ’ Couperin the Great ’ dan mendapat 

banyak pujian dari Raja Louis XIV baik sebagai komposer, organis, dan 

pemain harpsikord. Ia menulis musik gereja, trio sonata, dan musik 

harpsikord. 

48

 

Czerny, Carl  (1791-1857):  

Guru piano dan komposer Austria, murid dan teman Beethoven. 

Ia menjadi terkenal sebagai guru piano dan komposer dari banyak buku 

untuk belajar piano yang hingga kini tetap dipakai  umum. 

 

Geminiani, Francesco  (1680-1762):  

Komposer dan pemain biola kelahiran Italia yang banyak menetap 

di Inggris, ia murid biola dari Corelli, kemudian menulis metode biola, dan 

tinggal di London, Dublin, dan Paris. Komposisinya yang terkenal antara 

lain 1 2 Concerti Grossi  untuk instrumen gesek. Ia tidak hanya sebagai 

virtuos biola yang memainkan karya-karya concerto Corelli saja, tetapi 

mengembangkan teknik-teknik permainan biola untuk kemudian hari. 

Karya-karyanya juga meliputi concerto, sonata, dan beberapa trio. 

 

Hanslick, Eduard  (1825-1904):  

Kritikus musik Austria, mengajar pada Universitas Wina sejak 

tahun 1856, menjadi profesor pada tahun 1870. Pada masanya ia sangat 

dikenal sebagai seorang kritikus musik berpengaruh melalui karyanya 

Wiener Zeitung (1848-49) dan Die Presse (1855-64). Ia menulis banyak 

buku dan menjadi terkenal dalam berbagai lingkaran karena menolak 

pandangan tentang ’musik baru’ dari Liszt dan Wagner. Hanslick, di sisi 

yang lain, membela mati-matian gaya musik absolut dari Brahms sebagai 

pewaris utama Beethoven. 

 

 

Haydn, Franz Joseph  (1732-1809):  

Komposer Austria, bersama dengan Mozart dan Beethoven, 

mewujudkan dasar-dasar penting Klasikisme Wina. Walaupun Haydn 

dianggap tidak menemukan bentuk musik tertentu, tetapi ia berperan 

mematangkan beberapa bentuk musik seperti sonata form  dan 

menempatkannya dalam simfoni sebagai bagian pertama simfoni yang 

menjadi ciri khas musik Klasik. Di tangan Haydn pula gaya simfoni 

mendapatkan bentuk dan isinya, juga musik kuartet gesek dibuatnya 

menjadi medium yang mengekspresikan keintiman. Ia yaitu  komposer 

produktif yang setia dengan bentuk dan jenis musik pilihannya; mencipta 

104 simfoni, 83 kuartet gesek, 3 oratorio, tidak kurang 30 konserto untuk 

instrumen solo, 60 sonata piano, 19 opera, dan ratusan karya musik 

kamar dan lagu-lagu. Kehidupan profesionalnya banyak berada di bawah 

patronase gereja dan kerajaan, sering melakukan perjalanan ke seluruh 

Eropa untuk mencipta dan konser. 

 

Mozart, Wolfgang Amadeus  (1756-1791):  

Komposer Austria terkemuka, jenius terakhir, dan satu dari para 

pencipta hebat dalam peradaban Barat; bersama dengan Haydn ia 

mengemukakan Klasikisme Wina. Mozart yaitu  anak ajaib, bermain 

 49

dalam istana-istana di Eropa sejak usia enam tahun. Komposisi 

pertamanya dipublikasikan pada tahun 1763, pada saat ia menginjak usia 

tujuh tahun. Masa kanak-kanak di Salzburg, kemudian pindah dan 

menetap di Wina. Selama tahun 1780-an ia dan Haydn saling 

bersahabat, masing-masing berkarya untuk mengembangkan gaya musik 

Klasik.  

 

Mozart sangat suka pada semua gaya musik dan menciptakan 

musik-musiknya dengan sangat baik. Opera-operanya menjadi repertoar 

penting pada gedung-gedung opera, beberapa simfoni terutama nomor-

nomor 36, 39, 40, dan 41, secara tetap dimainkan; selain itu juga 

konserto-konserto untuk piano maupun biola sangat dikenal publik. 

Selama masa hidupnya yang singkat, ia mencipta banyak kumpulan 

karya seperti 49 sinfoni, 40 konserto dalam berbagai variasi solo, 16 

opera, musik-musik kamar, sebuah musik kematian requiem , 15 misa, 

dan Magnificat . Ia mampu mencipta komposisi secara lengkap hanya di 

benaknya saja dan kemudian menuliskannya pada kertas. Simfoni No. 36 

dicipta, diorkestrasi, dilatih, dan dikonserkan—hanya dalam waktu empat 

hari saja. 

 

Pergolesi, Giovanni  (1710-36):  

Lahir di Jesi pada tanggal 1 Januari 1710, meninggal di Pozzuoli 

tanggal 16 Maret 1736. Komposer Italia yang menulis sedikit karya tetapi 

cukup dikenal karena opera komiknya La Serva Padrona  (1733). 

Pergolesi menerima pelajaran biola dari Santini dan Mondini. Tatkala usia 

16 tahun ia diterima di Naples Conservatory di tempat para gurunya 

mengajar termasuk  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

50

Ilustrasi 10: Haydn, Mozart,  Pergolesi, dan Gluck 

 

 

 

  

 

Franz Joseph Haydn  

 

Wolfgang Amadeus  Mozart  

 

  

 

Giovanni  Pergolesi 

 

 

Christoph Willibald Gluck  

 

Durante, Greco, dan Feo. Pergolesi mulai berkarya menulis musik drama 

sakral yang dipergelarkan di S. Angello Maggiore Monastery, 

mendapatkan  

sukses dan kemudian ia diterima sebagai anggota komisi penulis opera 

untuk teater kerajaan kota Naple. Operanya berjudul La Satustia  

dipergelarkan pada tahun 1731; dan diikuti dengan Ricimero . Karya 

 51

adiluhungnya berjudul La Serva padrona  dipergelarkan secara sukses di 

kota Naple. 

 

Stamitz, Johann  (1717-1757):  

Komposer Jerman pada awal era Klasik, seorang komposer 

utama dan kondaktor di kota Mannheim. Ia membantu menjadikan 

orkestra kota itu menjadi terbaik di Eropa. Stamitz membuat standarisasi 

dan mengembangkan teknik-teknik untuk pertunjukan orkestra, serta 

mengembangkan elemen-elemen kontras dan tema-tema pada bentuk 

musik sonata Klasik.  

 

Tartini, Giuseppe  (1692-1770):  

Komposer Italia, anak seorang bangsawan yang kemudian 

menjadi pemain biola. Ia banyak membuat percobaan terkait dengan 

instrumen itu dan juga menjadi guru biola terkenal. Musik ciptaannya 

termasuk solo dan trio sonata-sonata yang sangat sulit dimainkan hingga 

mendapatkan julukan sebagai T he Devil’s Trill .  

 

Weber, Carl Maria von  (1786-1826):  

Komposer Jerman, memulai karir pada tahun 1804 ketika menjadi 

kondaktor di Breuslau hingga tahun 1806. Opera Silvana  dibuat di 

Frankfurt (1810) dan Abu Hasan  (1811) di kota Darmstadt.  Ia juga 

seorang pianis dan banyak menulis musik instrumental terutama untuk 

instrumen klarinet; musiknya menjadi kontribusi penting antara Mozart 

dan Brahms. Opera Der Freischütz  mulai dicipta tahun 1817 dan selesai 

pada tahun 1820, mencapai sukses sebagai permulaan opera besar 

Romantik Jerman. 

 

 

3.6. Era Romantik (1820-1900)  

 

Albêniz, Isaac  (1860-1909):  

Komposer nasionalis Spanyol era Romantik yang musiknya 

merefleksikan apa yang berkembang di Spanyol dan Impresionisme yang 

masih ada di Perancis. Albêniz muncul sebagai pianis ajaib ketika usia 

empat tahun. Pada usia 13 tahun ia kabur ke Amerika, tetapi lambat-laun, 

sesudah  banyak petualangannya, ia kembali ke Eropa untuk studi di 

Leipzig, Brussels, dan Budapest (di bawah bimbingan Listz). Ia kemudian 

menjadi seorang pianis, menulis beberapa opera dan karya-karya besar 

untuk piano seperti suita-suita I beria  dan Espana. Musiknya banyak 

memakai  lagu-lagu rakyat dan sangat bergaya Spanyol. Beberapa 

operanya masih dipentaskan di Spanyol, tetapi beberapa negara lain 

hanya mengenal karya-karya piano dan orkestra ciptaannya.  

 

Balakirev, Mily Alexeyevitch  (1837-1910):  

52

Salah-seorang anggota dari ” the Russian Five ” yang banyak 

mencurahkan kehidupan musiknya untuk mengedit, mengoleksi, dan 

memakai  material kerakyatan Rusia, beberapa dari itu dinyatakan 

dalam karya piano yang tingkat kesulitannya sangat ekstrim seperti pada 

Isalmey . Balakirev juga tercatat sebagai guru musik Mussorgsky dan 

Borodin. Balakirev memulai karir sebagai pianis dan kondaktor pada Free 

School of Music  di St Petersburg (1862) yang banyak mengadakan 

konser kepada publik. Ia menulis dua simfoni, dua piano concerto (yang 

kedua diselesaikan orang lain sesudah  ia meninggal dunia), dan banyak 

lagu-lagu dan karya-karya piano, antara lain Oriental Fantasy berjudul 

Islamey  sebagai salah-satu yang paling menarik.  

 

Beethoven, Ludwig van  (1770-1827):  

Komposer Jerman, tokoh penting pada era Akhir Klasik dan Awal 

Romantik. Secara struktural komposisinya menjadi puncak dari 

keanggunan dan kejernihan Klasikisme Wina. Secara isi emosional 

komposisinya memakai  kekuatan warna instrumen dan 

menunjukkan ciri-khas musik Jerman selama abad ke-19. Barangkali tak 

ada komposer yang mampu menyamai prestasinya dalam mencipta 

berbagai jenis komposisis seperti dirinya. Wagner dan para pengikutnya 

menemukan inspirasi dalam daya dan orkestrasi Beethoven, ungkapan-

ungkapan perasaan; Brahms telah dituntun oleh konsep-konsep bentuk 

musik dan proses-proses pengembangan musik Beethoven. Kehidupan 

Beethoven selalu dibagi dalan tiga periode komposisionalnya; pertama 

sampai dengan tahun 1800 ia mencipta dua simfoni, tiga konserto piano, 

dan beberapa karya musik untuk piano. Periode kedua (1800-1815) 

yaitu  masa yang paling membahagiakan dirinya dan sangat produktif; 

Simfoni No. 3 hingga 8, opera Fidelio , overtur Egmont , balet Prometheus , 

dan dua konserto piano terkahirnya termasuk Emperor . Simfoni No. 3 

berjudul Eroica menjadi sangat terkenal karena sikapnya yang berani 

menentang Kaisar Napoleon yang menobatkan diri sebagai Kaisar 

Perancis. Ia yaitu  pendobrak tradisi Klasik Wina dan menjadikan gaya 

Romantik penuh emosi dalam musik sebagai idealismenya yang 

universal. Sejak tahun 1815 Beethoven menderita tuli total dan menjadi 

sangat introspektif, hal itu terefleksikan pada periode ketiganya (1815-

1827). Simfoni No. 9 yang sangat spektakuler, Missa Solemnis , lima 

sonata piano, dan lima kuartet gesek—yaitu  karya-ciptaan Beethoven 

yang terakhir. 

 

Bellini, Vincenzo  (1801-35):  

Komposer opera Italia pada periode Romantik yang 

memperdengarkan keanggunan, melodi-melodi vokal yang antik dan 

merepresentasikan lirikisme dari awal Romantik melalui opera Italia 

dengan sangat baik. Belliniah yaitu  komposer terkenal dalam bidang 

opera. Karya-karya agungnya meliputi La Sonnambula  (1831), Norma  

(1831), dan I Puritani  (1835) yang pernah diperkenalkan oleh Maria 

 53

Callas, dan hingga kini sangat sering ditampilkan. Karya-karya itu 

melodinya sangat indah dan mengundang para kekaguman bagi para 

penyanyi untuk menyanyikannya. Melodi-melodi yang ia ciptakan seindah 

yang diciptakan oleh Chopin yang bergaya menyanyi sekali. 

 

Bennett,  (Sir) William Sterndale  (1816-75):  

Komposer Inggris dari keluarga musikal dan maju. sesudah  belajar 

pada the Royal Academy of Music  ia tinggal beberapa waktu di Jerman, 

di mana musiknya banyak dikagumi oleh Mendelssohn dan Schumann. 

sesudah  kembali ke London ia menetap untuk mengajar, kondakting, dan 

konser sebagai pianis, mencipta musik. Bennet menulis simfoni, konserto 

piano, overture, oratorio T he Woman of Samaria  (1867), kantata T he May 

Queen  (1858), dan banyak musik piano. 

 

Berlioz, Hector  (1803-69):  

Komposer Perancis pada era Romantik, ia semula dirancang 

belajar kedokteran karena ayahnya seorang dokter, tercara sebagai 

komposer yang mengembangkan konsep idée fixe —ekstramusikal yang 

diterapkan menjadi tema atau motif-motif musik seperti dalam karya 

Symponie  Fantastique . Ahli sebagai orkestrator yang membawa 

pembaruan-pembaruan instrumen musik kedalam karyanya. Ia tidak 

cukup berhasil secara finansial sebagai komposer dan menutup 

kekurangan itu dengan menjadi kritikus musik dan penulis. Evenings in 

the Orchestra  yaitu  karya koleksi artikel terbaiknya. 

 

Bishop, (Sir)  Henry  (1786-1855):  

Komposer Inggris, ia terkenal sebagai kondaktor dan komposer di 

London. Ia menulis banyak opera, dan sebuah lagu dari operanya Clari, 

or The Maid of Milan  (1823) kini tetap dinyanyikan: ’Home, sweet Home ’. 

Bishop yaitu  komposer Inggris yang pertama menerima penghargaan 

ksatriaan.  

 

Bizet, Georges  (1838-75):  

Komposer Perancis, sang ayah seorang guru menyanyi dan 

ibunya yaitu  pianis; sejak usia empat tahun sudah mendapatkan 

pendidikan musik. Pada usia sepuluh tahun Bizet telah menjadi murid 

pada Paris Conservatoire  dan alhasil menjuarai Prix de Rome  (1857). 

Ritme yang menghentak, melodi-melodi piktorial, dan keaslian warna 

harmoni menandari musik terbaiknya. Simfoni dalam C dan suita L ’ 

Arlésiene  yaitu  karya-karya orkestra yang terkenal. Bizet menulis 

banyak jenis komposisi musik seperti opera, yang pertama berjudul Dr. 

Miracle pada tahun 1857 ketika ia masih menjadi murid. Tetapi opera 

pertamanya yang terpenting T he Pearl Fishers  yang dirampungkan pada 

tahun 1863, justru tidak sukses. The fair Maid of Perth  (1867) agak lebih 

berhasil, sedangkan D jamileh  tidak diselesaikannya. 

 

54

Ilustrasi 11: H. Berlioz, J. Brhams, dan L. v. Beethoven 

 

 

 

Berlioz, Hector 

 

  

 

Brahms, Johannes 

 

Beethoven, Ludwig van 

 

       

Bloch, Ernest  (1880-1959):  

 55

Komposer Swiss-Amerika kelahiran keturunan Yahudi, ia lahir di 

Swiss, belajar di Brussels dan Frankfurt, kemudian hidup di Paris dan 

Geneva. Ia kemudian datang dan menjadi warga negara Amerika pada 

tahun 1916, pensiun di Swiss mulai tahun 1930, tetapi kembali ke 

Amerika lagi pada tahun 1938. Bloch menulis musik dengan gaya Yahudi 

seperti dalam karya Schelomo , sebuah Rhapsody untuk cello dan 

orkestra, 1916; dan the Sacred Service  (1933). Ia menulis musik dalam 

banyak jenis termasuk sebuah opera impresif Macbeth  (1910). 

 

Boccherini, Luigi  (1743-1805):  

Komposer Italia, belajar musik pertamakali dari sang ayah 

sebagai seorang pemain bass. Boccherini melakukan perjalan ke seluruh 

Italia dan Perancis (1768) dan mencapai sukses besar serta menetap di 

Spanyol. Kemudian menetap di Berlin selama sepuluh tahun, kembali ke 

Spanyol dan menetap hingga meninggal. Ia menulis beberapa opera dan 

20 simfoni, jasanya dikenal karena kontribusinya dalam mengembangkan 

musik kamar. Ia menulis lebih dari 150 kuintet untuk berbagai jenis 

instrumen musik, lebih dari 100 kuartet gesek, dan 60 trio. 

 

Borodin, Alexander  (1833-87):  

Komposer Romantik Rusia, bersama dengan Rimsky-Korsakov, 

Mussorgsky, Cui, dan Balakirev—ia merupakan anggota dari ” the 

Russian Five ”. Filosofi kelompok itu sangat nasionalistik, seperti tampak 

khas dalam opera Borodin Prince Igor  (1890). Borodin sesungguhnya 

seorang ahli obat yang mendirikan sebuah sekolah pengobatan untuk 

wanita, sekaligus ia juga menjabat sebagai profesor bidan ilmu kimia, 

maka sebagai seorang komposer ia dikenal amatir saja. Tetapi ia menulis 

b