penyanyi 10



 nyi dengan baik. Walaupun beberapa materi milik Hughes terpakai (Hughes mengatakan bahwa vokal latarnya muncul di tiga lagu) sebagian vokal latar yaitu  oleh Tommy Funderburk dan Richard Page. Sekali lagi, kibordis Don Airey, bersama dengan musisi sesi Claude Gaudette dan David Rosenthal, diajak untuk mengerjakan bagian kibord, tapi seperti Hughes, sebagian besar materinya tidak masuk di dalam album.


Album ini mendapatkan tanggapan yang beragam dari ktitikus musik. Allmusic memberi  3 dari 5 bintag, Martin Popoff memberi  7dari 10 bintang, Robert Christgau memberi  nilai D dan majalah Rolling Stone memberi  2 dari 5 bintang.


Tur dunia untuk album ini yaitu  yang terbesar yang pernah dilakukan oleh band, dan termasuk penampilan ketiga dan menjadi penampil utama yang kedua di festival terkenal Monsters of Rock, dengan formasi Coverdale-Vandenberg-Vai-Sarzo-Aldridge. sesudah  tur ini Coverdale membubarkan band dan mengambil cuti dari bisnis musik hingga akhir tahun 1991 saat dia mulai bekerja dengan Jimmy Page, yang menghasilkan album Coverdale/Page di tahun 1993.


Daftar Lagu


1. Slip of the Tongue

2. Cheap an’ Nasty

3. Fool for Your Loving ‘89

4. Now You’re Gone

5. Kitten Got Claws

6. Wings of the Storm

7. The Deeper the Love

8. Judgement Day

9. Slow Poke Music

10. Sailing Ships


20th Anniversay Edition bonus tracks


11. Sweet Lady Luck (Single B-side)

12. Now You’re Gone (US Single Remix)

13. Fool For Your Loving (Vai Voltage Mix)

14. Judgement Day (from Live: In the Shadow of the Blues)

15. Slip of the Tongue (from Live at Donington 1990)

16. Kittens Got Claws (from Live at Donington 1990)


Personel


Whitesnake


• David Coverdale – vocals

• Steve Vai – guitar

• Adrian Vandenberg – guitar (credited but not recorded)

• Rudy Sarzo – bass

• Tommy Aldridge – drums


Musisi tamu


• Don Airey, David Rosenthal, Claude Gaudette – keyboards

• Glenn Hughes, Tommy Funderburk, Richard Page – backing vocals






---  42nd ---   Ozzy Osbourne’s Diary of a Madman 


Ozzy Osbourne merilis album solo keduanya Diary of a Madman pada 7 November 1981 melalui Jet Records, dan diterbitkan kembali pada tanggal 22 Agustus 1995. Ini yaitu  album studio Osbourne terakhir yang menampilkan gitaris Randy Rhoads dan drummer Lee Kerslake. Versi yang diubah muncul pada tahun 2002 dengan bagian bas dan drum asli dihapus dan direkam ulang. Pada tahun 2011, Edisi Ulang Tahun Deluxe ke-30 dirilis dengan semua bagian asli dipulihkan. Hingga saat ini, album ini telah terjual lebih dari 3 juta kopi di seluruh dunia. 


Diary of a Madman yaitu  album terakhir yang direkam bersama mendiang gitaris Randy Rhoads. Meskipun bassist Rudy Sarzo dan drummer Tommy Aldridge dikreditkan dalam catatan liner dan digambarkan di bagian dalam sampul untuk edaran ulang CD, itu yaitu  bassis Bob Daisley dan drummer Lee Kerslake yang menampilkan semua bagian bass dan drum pada rilisan asli. Aldridge menyatakan tentang album ini, "Saya pikir itu cukup jelas bahwa itu bukan drum saya di album itu. Saya tidak pernah mengambil kredit untuk rekaman itu dan selalu memberi  pada Lee Kerslake, kapan pun diminta atau diwawancarai, kredit yang pantas ia dapatkan." 


Daisley memberi  kontribusi yang signifikan pada penulisan lagu album, sesudah  menulis sebagian dari musik dan sebagian besar liriknya. Kerslake mengklaim telah memiliki andil dalam penulisan album, bahkan menampilkan vokal utama pada beberapa rekaman demo asli. "'Flying High Again' yaitu  salah satu gagasan saya, 'Over the Mountain' yaitu  yang lainnya. Trek dasar (demo) benar-benar kata-kata milik Bob, vokal saya — meskipun beberapa kata yang saya tulis — dan permainan milik Randy. Itu tidak nyata. Dan kemudian kami mendapatkan Don Airey untuk masuk dan memainkan keyboard, "katanya pada tahun 2009. Kerslake mengatakan dia memakai  piano di studio untuk menulis banyak lagu dengan Randy Rhoads. Daisley dan Kerslake tidak diberikan kredit atas kontribusi kinerja atau penulisan lagu mereka, sebuah situasi yang menghasilkan gugatan kemudian. 


Selama rekaman album, Kerslake mengatakan anggota band tidak diberi uang untuk hidup, mendorong mereka untuk mendekati manajemen. Tak lama sesudah  itu, Kerslake dan Daisley dipecat. "Semuanya berjalan lancar," kata Kerslake. "Hanya ketika Sharon (Osbourne) datang sebab  kami punya masalah. Ketika dia mulai mengelola — mengambil alih — dia bukan manajer sampai Diary of a Madman. Sebelum itu yaitu  kakaknya, David. Dia tidak benar-benar ingin mengatasinya. Dia terlalu banyak melakukan pekerjaan untuk Don (Arden) di kantor. Jadi dia masuk dan mulai gelisah. Tapi kami tidak pernah curiga sampai kami pergi berlibur. Menit berikutnya, mereka berlatih bersama Tommy Aldridge dan Rudy Sarzo, dan pergi ke Amerika." 


Meskipun Don Airey dikreditkan sebagai keyboardist di album, itu sebenarnya seorang musisi bernama Johnny Cook (yang telah bekerja dengan Daisley di Mungo Jerry pada 1970-an) yang benar-benar merekam bagian-bagian keyboard. Airey sedang tur sebagai anggota Rainbow pada saat perekaman dan sebab  itu dia tidak ada. 


Sampul album ini menampilkan putra Osbourne, Louis, di sisinya, dengan Osbourne sendiri yang berpose dalam tata rias teater. 


Penerimaan album umumnya positif. Secara khusus, karya gitar neo-klasik dari Randy Rhoads telah menerima banyak pujian. Steve Huey dari AllMusic menyatakan bahwa "tidak jarang menemukan penggemar yang lebih suka Diary dibandingkan  Blizzard, sebab  itu menciptakan suasana seram yang lebih mistis, dan sebab  permainan Rhoads sedang berkembang ke tingkat yang lebih tinggi". BBC Music menyebut album ini sebagai "sebuah rekaman rock klasik dalam segala hal", "diangkat dari hal yang biasa oleh dewa gitar rock legendaris, Randy Rhoads". Jurnalis Kanada Martin Popoff menyebut Diary of a Madman "sebuah klasik abadi yang menjadi tonggak sebagai pertunjukan definitif untuk Randy Rhoads." 


Meskipun album ini dianggap cukup baik hari ini, ulasan pada rilisan 1981 sering kurang antusias. JD Considine dari Rolling Stone, misalnya, berpendapat pada rilisan asli album bahwa "lagu-lagu di sini lebih sedikit dari riff dengan alur vokal yang diletakkan di atasnya" dan merujuk pada Rhoads sebagai "veris kecil dari Eddie Van Halen - ramai dengan permainan namun  agak pendek pada imajinasi ". Namun, majalah itu  akan mengubah nadanya dan kemudian memberi album ini peringkat ke-15 pada daftar 2017 dari "100 Greatest Metal Albums of All Time". 


Rilisan ulang Diary of a Madman tahun 2002 diejek oleh penggemar sebab  penghapusan trek bass dan drum asli milik Daisley dan Kerslake. Rilisan ulang ini menampilkan trek bass dan drum yang direkam ulang yang dikontribusikan masing-masing oleh bassist dan drummer Osbourne, Robert Trujillo dan Mike Bordin. Langkah itu dicurigai sebagai pembalasan secara nyata, sebab  Daisley dan Kerslake telah berhasil menggugat Osbourne dan istrinya/manajer Sharon di pengadilan, memenangkan kredit lagu dan royalti untuk kontribusi mereka pada Diary of a Madman. 


Sharon kemudian menyatakan bahwa Ozzy dan bukan dirinya sendiri bertanggung jawab atas keputusan untuk merekam ulang bagian-bagiannya, menyatakan "sebab  perilaku Daisley dan Kerslake yang kasar dan tidak adil, Ozzy ingin menghapusnya dari rekaman ini. Kami mengubah negatif menjadi positif dengan menambahkan suara segar untuk album aslinya." Namun, Osbourne bertentangan dengan klaim ini dalam otobiografinya tahun 2009, yang menyatakan bahwa keputusan untuk merekam ulang bass asli dan bagian drum yaitu  keputusan Sharon yang ketat, dan bahwa "Saya tidak ada hubungannya dengan keputusan itu." Ia mengatakan bahwa istrinya "baru saja membentak" dan menyelesaikannya tanpa sepengetahuannya. Dia juga menyatakan bahwa "stiker ditempelkan di sampulnya yang memberitahukan semua orang tentang hal itu", meskipun sebenarnya stiker itu tidak ditempatkan pada rilisan ulang dan hanya ditempatkan di sampulnya di kemudian hari sebab  untuk mengagumi rekaman yang diubah. 


Pada bulan Mei 2011, Sony Legacy merilis Edisi Ulang Tahun Deluxe ke-30 Diary of a Madman dan Blizzard of Ozz dengan trek bas dan drum asli yang dipulihkan. Rilisan ini juga menampilkan lagu bonus dan materi live yang belum pernah dirilis sebelumnya yang menampilkan gitaris Rhoads - Diary of a Madman menampilkan CD kedua berjudul Ozzy Live, menampilkan keseluruhan pertunjukan konser yang belum pernah dirilis sebelumnya dari tur Blizzard of Ozz 1981 AS. Satu boxset juga dirilis yang memasukkan edisi remaster dari kedua album pada CD dan juga vinil, dan sebuah film dokumenter DVD berjudul Thirty Years After The Blizzard. Ozzy Live juga dirilis secara terpisah sebagai double 180g vinyl secara eksklusif di Record Store Day 2012. 


Daftar Lagu


1. Over the Mountain

2. Flying High Again

3. You Can’t Kill Rock and Roll

4. Believer

5. Little Dolls

6. Tonight

7. S.A.T.O.

8. Diary of a Madman


Personil


• Ozzy Osbourne – lead & backing vocals, production

• Randy Rhoads – guitars, production

• Bob Daisley – bass (uncredited)

• Lee Kerslake – drums, percussion (uncredited)


Additional Personnel


• Johnny Cook – keyboards (uncredited)

• Louis Clark – string arrangements on "Diary of a Madman"

• Robert Trujillo – bass on 2002 reissue

• Mike Bordin – drums on 2002 reissue

• Rudy Sarzo – credited on original release but does not appear; bass on 2011 reissue's live disc

• Tommy Aldridge – credited on original release but does not appear; drums on 2011 reissue's live disc





---  57th ---   Paul Gilbert (Racer X & Mr. Big)


Dilahirkan pada 6 November 1966 di Carbondale, Illinois, Amerika Serikat dengan nama Paul Brandon Gilbert. 


Dia telah terpilih sebagai nomor 4 pada daftar di majalah GuitarOne dari "Top 10 Greatest Guitar Shredders of All Time", serta "Guitar World's 50 Fastest Guitarists of All Time". 


Paul dibesarkan di kotal kecil wilayah Pittsburg, Greensburg, Pennsylvania. Dia mulai bermain gitar pada usia 15 tahun, dia sedang melakukan tur degan band lokalnya (Tau Zero) dan sudah muncul di majalah Guitar Player. Sekitar tahun 1981 Paul pertama kali dihubungi Mike Varney, pendiri Shrapnel Records, meminta Paul main di suatu pertunjukan dengan Ozzy Osbourne. Pada saat itu, Varney tidak bisa berpikir mengapa Osbourne ingin main dengan gitaris yang berusia 15 tahun, namun sesudah  mendengarkan demo, ia berubah pikiran. Mereka berbicara selama 3 tahun berikutnya, puncaknya Paul pergi ke LA untuk belajar di GIT (Guitar Institute of Technology). Dia dipekerjakan sebagai instruktur di GIT di tahun 1985, dan kemudian merekam debut album Racer X "Street Lethal". 


Dibentuk di Los Angeles pada tahun 1985, Racer X  awalnya terdiri dari Paul Gilbert(gitar), Juan Alderete (bass), Harry Gschoesser (drum) dan Jeff Martin (vokal). Mereka sangat dipengaruhi oleh Judas Priest dan permainan Paul mengingatkan kepada sosok Yngwie Malmsteen, menampilkan solo yang cepat dengan teknik tingkat ekstrim. Gschoesser digantikan oleh Scott Travis (kemudian dikenal sebagai drummer Judas Priest) pada tahun 1986, dan Bruce Bouillet ditambahkan sebagai pemain gitar kedua. Bouillet yaitu  pemain yang sangat terampil, Dia bermain bagus ketika harus mengikuti frase Gilbert yang selalu sulit dan menantang. Paul Gilbert mendapat pengakuan sebagai salah satu pemain gitar tercepat di dunia sebab  teknik ‘shred’ seperti "Technical Difficulties" "Frenzy", "Scarified", "Y.R.O." and "Scit Scat Wah". Gilbert meninggalkan Racer X pada tahun 1988 dan kemudian bergabung dengan Mr.Big.


Ketika Billy Sheehan meninggalkan band milik David Lee Roth pada tahun 1988, ia bergabung dengan Paul Gilbert, yang telah meninggalkan mantan bandnya, Racer X. Mereka mendirikan Mr Big, dengan Pat Torpey pada drum dan penyanyi Eric Martin. Band ini awalnya sukses besar di Jepang, dan menjadi terkenal secara internasional pada tahun 1991, dengan merilis album kedua mereka, Lean Into It. Album ini menampilkan lagu balada "To Be With You", yang menerima antusiasme yang kuat dari media dan mencapai #1 on the Billboard Hot 100.


Gilbert terus bermain di Mr Big hingga akhir 1990-an. Dia meninggalkan band pada tahun 1997 untuk mengejar karir solo, dan digantikan oleh Richie Kotzen. Mr Big bubar pada tahun 2002.


Pada Juni 2009, Paul Gilbert bersatu kembali dengan anggota Mr Big asli; Eric Martin (vokal), Billy Sheehan (bass), dan Pat Torpey, untuk tur reuni. Mereka merekam album baru dengan produser Kevin Shirley berjudul What If....  Album ini dirilis di Jepang pada 15 Desember 2010, di Eropa pada 21 Januari 2011 dan di Amerika Serikat pada Februari 2011. Tur untuk mendukung album ini dilakukan di The House of Blues, di Hollywood, California pada tanggal 2 April 2011, diikuti oleh beberapa tanggal di Jepang pada bulan yang sama. Pada Mei dan Juni 2011, tur berlanjut di Cina, Korea, Filipina dan Eropa. Pada 2014 Mr. Big merilis … The Stories We Could Tell dan pada 2017 Mr. Big merilis Defying Gravity.


Paul menyebutkan beberapa gitaris/band yang mempengaruhinya antara lain: Randy Rhoads, Eddie Van Halen, Yngwie Malmsteen, John J Kirby, Tony Iommi, Alex Lifeson, Jimmy Page, Robin Trower, Ritchie Blackmore, Pat Travers, Gary Moore, Michael Schenker, Judas Priest, Akira Takasaki, Steve Clark, Jimi Hendrix, Kiss, dan The Ramones. Paul telah menyatakan berulang kali bahwa ia sangat dipengaruhi oleh pamannya Jimi Kidd yang membuat Paul tertarik untuk bermain gitar. Ia juga seorang penggemar besar dari The Beach Boys dan The Beatles. Dia menyatakan pada  the Space Ship Live DVD George Harrison yaitu  salah satu pemain gitar favoritnya. Majalah Guitar World menyatakan dia salah satu dari 50 gitaris tercepat di dunia sepanjang masa, bersama dengan Buckethead, Eddie Van Halen, dan Yngwie Malmsteen.


Di bulan Mei 2003 dia bermain di sebuah proyek bernama Yellow Matter Custard, sebuah band cover The Beatles yang terdiri dari Mike Portnoy (mantan DreamTheater), Neal Morse (mantan Spock’s Beard), dan Matt Bissonette. Di bulan Februari 2011 Yellow Matter Custard terbentuk kembali untuk 3 malam. Kasim Sulton menggantikan Matt Bissonette sebab  komitmen dengan proyek lain.


Dia bergabung kembali dengan Dave LaRue dan Daniel Gildenlow untuk band tribute Led Zeppelin bernama Hammer of the Gods di bulan November 2003. Di bulan Sepetmber 2005, dia ikut dengan Portnoy, Sean Malone, dan Jason McMaster di sebuah band tribute untuk Rush bernama Cygnus and the Sea Monsters. Di bulan Mei 2006, dia ikut Portnoy, Gary Cherone, dan Billy Sheehan untuk membentuk Amazing Journey: A Tribute to The Who, yang memainkan 3 kali pertunjukan. Band (kecuali Sheehan) menghancurkan alat mereka sesudah  pertunjukan.


Dia juga menjadi gitaris tamu di album solo Neal Morse, Sola Scriptura. Di tahun 2007, Paul melakukan tur dengan Bruce Couillet untuk mempromosikan album instrumental pertamanya, Get Out of My Yard, yang dirilis di tahun 2006. Di band ini istrinya, Emi Gilbert juga turut serta, pada kibord. Paul Gilbert juga ikut dengan Joe Satriani dan John Petrucci di tur G3 di tahun 2007.


Pada 23 Januari 2008, Paul merilis sebuah album berjudul Silence Followed By A Defeaning Roar. Album ini dirilis di Eropa pada 31 Maret 2008 dan di Amerika pada 8 April 2008. Ini yaitu  album instrumental kedua milik Paul.


Pada 22 Oktober 2008, Paul merilis sebuah album dengan vokalis Freddie Nelson berjudul United States. Kolaborasi ini dideskripsikan sebagai persilangan antara Queen dan Mr. Big.


Paul denngan Racer X tampil di pertunjukan NAMM tahun 2009 di Anahei Convention Center di Anaheim, California. Andy Timmons dan bandnya membuka pertunjukan itu, diikuti oleh penampilan solo dari Paul, dan akhirnya Racer X. Lineup Racer X terdiri dari Paul, Scott Travis, Jeff Martin dan Jogn Alderete.


Paul juga ikut George Lynch dan Richie Kotzen di tur Guitar Generation.


Pada 30 Juni 2010, album baru Paul, Fuzz Universe dirilis di Jepang, dengan dirilis di Amerika dan Eropa kemudian. Ini yaitu  album ketiga Paul yang seluruhnya instrumental. Sebuah lagu cover milik Johnny Cash “Leave That Junk Alone” tampil sebagai bonus di rilisan Jepang.


Pada 25 Juni 2014 Paul merilis album studio terbarunya, Stone Pushing Uphill Man. Awalnya, hanya dirilis di Jepang. Album ini kemudian dirilis di AS pada 12 Agustus 2014.


Gilbert menyusun musik dalam berbagai gaya termasuk pop, rock, metal, blues, funk dan musik klasik Eropa, tapi mungkin paling dikenal sebab  fleksibilitas dan kecepatan. Dia mencatat khususnya untuk memilih yang efisien dan kecenderungannya untuk memilih banyak catatan dibandingkan  mengandalkan Legato untuk bagian cepat.


Paul merupakan, untuk waktu yang singkat, guru gitar dari Buckethead, Joey Tafolla, gitaris Jag Panzer (Paul juga tampil di album solo Tafolla), Russ Parrish (aka Satchel dari Steel Panther, mantan Fight), mendiang Michelle Meldrum (istri gitaris Europe, John Norum) dan Nicole Couch dari Pahntom Blue.


Di bulan Agustus 2014, Paul berpartisipasi di G4 Experience – sebuah kamp gitar selama 1 minggu – dengan sesame gitaris Joe Satriani, Andy Timmons, dan multi-instrumentalis Mike Keneally.


Dilahirkan dengan nama Paul Brandon Gilbert pada 6 November 1966 di Carbondale, Illinois, AS. Ia terkenal sebagai salah satu pendiri dari band Mr. Big. Dia juga seorang anggota dari Racer X, dengan siapa dia merilis beberapa album. Pada tahun 1996, Gilbert meluncurkan karier solo, di mana ia telah merilis banyak album solo, dan tampil dalam berbagai kolaborasi dan penampilan tamu di album musisi lain.


Gilbert telah terpilih sebagai yang terbaik keempat di "Top 10 Greatest Guitar Shreddeers of All Time" milik majalah GuitarOne. Ia juga masuk dalam daftar "50 Fastest Guitarists of All Time" milik Guitar World.




---  33rd ---   Kreator’s Coma of Souls


Kreator merilis album studio kelima mereka Coma of Souls pada 6 November 1990 melalui Noise Records. Album ini direkam di bulan Juli – Agustus 1990 di dua buah studio yakni Eldorado dan Image Studios di Jerman dengan produser Randy Burns. Album ii diedarkan ulang di tahun 2002, dengan lirik untuk 4 lagu terakhir hilang dari booklet. Ini yaitu  album terakhir sebelum band mulai bereksperimen dengan pengaruh dari genre musik lainnya. Ini juga menjadi rekaman terakhir yang diedarkan di AS oleh Epic Records.


Coma of Souls mendapatkan tanggapan yang sangat positif daeri para kritisi musik; Allmusic memberi  4 dari 5 bintang dan Sputnikmusic memberi  4,5 dari 5 bintang.


Coma of Souls juga dirilis di AS sebagai edisi terbatas dalam bentuk vinyl berwarna ungu. Walaupun album ini tidak berisi lirik berbahaya, cetakan orisinil dari Coma of Souls memiliki label Parental Advisory di sampil albumnya. Cetakan berikut dari album ini tidak memiliki label Parental Advisory.


Daftar Lagu


1. When the Sun Burns Red

2. Coma of Souls

3. People of the Lie

4. World Beyond

5. Terror Zone

6. Agents of Brutality

7. Material World Paranoia

8. Twisted Urges

9. Hidden Dictator

10. Mental Slavery


Personel


• Mille Petrozza – vokal utama, gitar utama

• Frank “Blackfire” Gosdzik – gitar utama

• Rob Fioretti – gitar bass

• Jurgen “Ventor” Reil – drum









---  28th ---   Queen’s Made In Heaven


Queen merilis album studio kelimabelas dan terakhir mereka Made in Heaven pada 6 November 1995 melalui Parlophone dan Hollywood Records. Hingga perilisan Queen Forever di tahun 2014, ini  yaitu  album terakhir yang berisi materi orisinil yang menampilkan line up orisinil band.


sesudah  kematian Freddie Mercury, pemain bass John Deacon, drummer Roger Taylor dan gitaris Brian May mengerjakan bagian vokal dan piano yang telah direkam Freddie sebelum kematiannya, menambahkan instrumentasi segar ke dalam rekaman itu. Sebelum kematiannya beberapa bagian telah direkam di Mountain Studios, Allerton Hill, Cosford Mill dan Metropolis Studios.


Tahapan perekaman, baik sebelum dan sesudah kematian Mercury, diselesaikan di studio milik band di Montreux, Swiss. Album ini debut di No.1 di UK dimana mendapatkan 4x platinum. Album ini menjadi kesuksesan di seluruh dunia, terutama di Eropa, terjual sebanyak lebih dari 7 juta kopi disana, dan lebih dari 10 juta kopi di seluruh dunia.


Made in Heaven menelurkan single-single: Heaven for Everyone (23 oktober 1995), A Winter’s Tale (18 Desember 1995), I Was Born To Love You (28 Februari 1996, hanya di Jepang), Too Much Love Will Kill You (26 Februari 1996), Let Me Live (17 Juni 1996) dan You Don’t Fool Me (18 November 1996).


Lagu “I Was Born to Love You” aslinya berasal dari album solo Freddie Mercury, Mr. Bad Guy, sebagai tambahan akhir (saat diberi tahu oleh perusahaan rekaman bahwa album perlu “sebuah single”). May, Taylor dan Deacon menambahkan alat musik mereka, merubah lagu ini menjadi rock yang agak cepat, terutama menampilkan gitar hard rock dari May. Lagu itu menjadi terkenal di Jepang selama tahun 2004 saat dipakai  untuk lagu tema dari drama tv berjudul “Pride”.


Lagu “Too Much Love Will Kill You” diciptakan oleh May, Frank Musker dan Elizabeth Lamers suatu saat antara sesi A Kind of Magic dan Miracle. Mereka menulisnya di AS dan Mercury menyanyikannya. Namun, ada  beberapa masalah dengan perusahaan yang mengurus hak edar untuk Musker dan Lamers maka mereka tidak dapat merilis lagu ini di album The Miracle. Di the Freddie Mercury Tribute Concert May memainkan lagu ini dengan piano dan menyanyikannya pertama kali di muka umum, dan kemudian merilisnya sebagai bagian dari album solonya Back to the Light. Versi Queen yaitu  aransemen baru. Gitar soli yang dipakai  berbeda dengan album May, namun May memainkan variasi solo dari Made in Heaven saat manggung di awal tahun 1992. Lagu ini dianugerahi Best Song Musically and Lyrically di Novello Awrds tahun 1997.


Lagu ini juga dibawakan oleh Queen dan Luciano Pavarotti di tahun 2003, dengan Pavarotti menyanyikan bagian terakhir dari lirik dalam bahasa Italia.


Made in Heaven secara umum menerima tanggapan positif dari kritikus musik. Para kritikus memuji kedewasaan dan kualitas musik Queen sesudah  kematian Freddie Mercury di tahun 1991.


Daftar Lagu


1. It’s a Beautiful Day

2. Made in Heaven

3. Let Me Live

4. Mother Love

5. My Life Has Been Saved

6. I Was Born to Love You

7. Heaven for Everyone

8. Too Much Love Will Kill You

9. You Don’t Fool Me

10. A Winter’s Tale

11. It’s a Beatiful Day (Reprise)

12. Yeah

13. (Unttiled Hidden Track)


Personel


• Freddie Mercury – lead and backing vocals, piano, keyboards, programming on "Mother Love"

• Brian May – guitars, keyboards on "Mother Love", "I Was Born to Love You" and "A Winter's Tale", piano on "Too Much Love Will Kill You", backing vocals, lead vocals on "Let Me Live" and the last verse of "Mother Love"

• Roger Taylor – drums, percussion, keyboards on "Heaven for Everyone" and "You Don't Fool Me", backing vocals, lead vocals on "Let Me Live"

• John Deacon – bass guitar, guitar on "My Life Has Been Saved", keyboards on "It's a Beautiful Day", "My Life Has Been Saved" and "It's a Beautiful Day (Reprise)"


Personel tambahan


• Rebecca Leigh-White, Gary Martin, Catherine Porter, Miriam Stockley – backing vocals on "Let Me Live"

• David Richards – keyboards on "My Live Has Been Saved" and "Too Much Love Will Kill You”








---  33rd ---   Scorpions’ Crazy World


Scorpions merilis album studio kesebelas mereka Crazy World pada 6 November 1990 melalui Vertigo di Eropa dan Mercury Records di AS. Album ini direkam di 2 buah studio yakni: Goodnight LA Studios, Los Angeles, California dan Wisseloord Studios, Hilversum, Belanda pada musim panas hingga musim gugur di tahun 1990. 


Single-single dari Crazy World yaitu  Tease Me, Please Me (November 1990), Don’t Believe Her (Desember 1990), Wind of Change (20 Januari 1991) dan Send Me an Angel (17 September 1991).


Album ini mencapai No. 21 di Billboard 200 untuk tahun 1991. Pada tahun yang sama, lagu “Wind of Change” mencapai No. 4 di Billboard Hot 100 dan “Send Me an Angel” mencapai No. 44 di chart yang sama. Crazy World yaitu  album terakhir dengan bassis Francis Buchholz, dan yang terakhir dengan lineup klasik band. Album ini yaitu  album Scorpions pertama dalam satu setengah dekade yang tidak diproduseri oleh Dieter Dirks dan dianggap sebagai album Scorpions “klasik”. Di UK, menjadi satu-satunya album Scorpions yang mendapatkan sertifikasi Silver (terjual sebanyak 60.000) oleh British Phonographic Industry, di bulan November 1991.


Crazy World  mendapatkan tanggapan sangat positif dari para kritikus musik; Allmusic dan Forces Paralleles memberi  4,5 bintang dari 5.


Lagu “Hit Between the Eyes” dimainkan selama kredit penghabisan di acara Cold Case. Lagu “Wind of Change” juga dipakai  selama film Gentleman Broncos di tahun 2009 dan menuju akhir film The Interview tahun 2014.


Daftar Lagu


1. Tease Me Please Me

2. Don’t Believe Her

3. To Be With You In Heaven

4. Wind of Change

5. Restless Nights

6. Lust or Love

7. Kicks After Six

8. Hit Between the Eyes

9. Money and Fame

10. Crazy World

11. Send Me an Angel


Personel


Anggota Band


• Klaus Meine – lead vocals

• Matthias Jabs – lead guitar, backing vocals

• Rudolf Schenker – rhythm guitar, backing vocals

• Francis Buchholz – bass, backing vocals

• Herman Rarebell – drums, backing vocals


Musisi tambahan


• Koen van Baal - keyboards on "Wind of Change"

• Jim Vallance - keyboards on "Send Me An Angel"

• Claudia Frohling, Tony Ioannoua, Cliff Roles, Jim Lewis, Dries van der Schuyt - additional backing vocals







---  39th ---   Yngwie J. Malmsteen’s Rising Force’s Debut Album


Yngwie J. Malmsteen’s Rising Force merilis album studio pertamanya Rising Force pada 5 November 1984 melalui Ploydor Records. Album ini direkam di Record Plant Studios di Los Angeles, AS, dengan Yngwie Malmsteen sendiri yang menjadi produsernya. Album ini mencapai No. 14 di tangga album Swedia, No. 60 di tangga album Billboard 200 AS, dan menerima sebuah nominasi untuk Best Rock Instrumental Performance di the 1986 Grammy Awards. Album ini dianggap sebagai sebuah rilisan seminal di dalam genre shred dan neoclassical metal.


Steve Huey di Allmusic memberi  Rising Force empat bintang dari 5 bintang, sedangkan Martin Popoff memberi  5 bintang dari 10 bintang.


Pada sebuah artikel 2009 oleh majalah Guitar World, Rising Force di rangking satu di daftar top ten shred albums of all time. Para staf menulis: “Yngwie J. Malmsteen pernah, yaitu , akan selalu menjadi shredder terbesar sepanjang masa. Dia menciptakan genre dengan debut tahun 1985-nya.”


“Black Star” dan “Far Beyond the Sun” telah dianggap sebagai dua lagu Malmsteen paling terkenal, juga menjadi andalan di daftar lagu saat manggung. Pada wawancara Guitar World tahun 2008, Malmsteen mengatakan tentang dua lagu itu: “saya mungkin akan memainkan ‘Far Beyond the Sun’ dan ‘Black Star’ hingga hari saya mati.”


Daftar Lagu


1. Black Star

2. Far Beyond the Sun

3. Now Your Ships Are Burned

4. Evil Eye

5. Icarus’ Dream Suite Op. 4

6. As Above, So Below

7. Little Savage

8. Farewell


Personel


• Yngwie Malmsteen – gitar, Moog Taurus, bass

• Jeff Scott Soto – vokal

• Jens Johansson – kibord, harpsichord arrangement (track 7)

• Barriemore Barlow – drum







---  53rd ---   Led Zeppelin’s “Immigrant Song”


Led Zeppelin merilis single mereka "Imigrant Song". Lagu ini dibangun di atas riff berulang dan menampilkan referensi lirik untuk mitologi Nordik, dengan vokal milik Robert Plant yang menyebut perang dan Valhalla. Lagu ini dimasuukan dalam album studio ketiga mereka, Led Zeppelin III dan dirilis sebagai single pada 5 November 1970. Beberapa rekaman langsung juga telah diterbitkan pada berbagai album Led Zeppelin. Artis-artis lain telah merekam berbagai versi dari lagu ini atau menampilkannya secara langsung. 


Meskipun Led Zeppelin dianggap sebagai grup yang berorientasi pada album, "Imigrant Song" yaitu  salah satu dari beberapa single hit milik band dan muncul di tangga lagu single di beberapa negara. Popularitas dari lagu ini telah menyebabkan inklusi dalam album kompilasi seperti Led Zeppelin Remaster (1990) dan Early Days: The Best of Led Zeppelin, Vol. 1 (1999).


"Immigrant Song" ditulis selama tur Led Zeppelin di Islandia, Bath dan Jerman pada musim panas tahun 1970. Tanggal pembukaan dari tur ini berlangsung di Reykjavík, Islandia, yang menginspirasi Plant untuk menulis lirik. Dia menjelaskan dalam sebuah wawancara: 


Kami tidak sombong   ... Kami memang berasal dari pulau es dan salju. Kami yaitu  tamu dari Pemerintah Islandia pada misi budaya. Kami diundang untuk memainkan sebuah konser di Reykjavik dan sehari sebelum kami tiba semua pegawai negeri mogok dan pertunjukan itu akan dibatalkan. Universitas menyiapkan ruang konser untuk kami dan itu sangat fenomenal. Tanggapan dari anak-anak luar biasa dan kami bersenang-senang. 'Imigrant Song' yaitu  tentang perjalanan itu dan lagu ini yaitu  lagu pembuka di album yang dimaksudkan untuk menjadi sangat berbeda. 


Enam hari sesudah  penampilan Led Zeppelin di Reykjavik, band ini membawakan lagu itu  untuk pertama kalinya dalam konser selama Bath Festival.


Lagu ini dimulai dengan sebuah lengkingan khas dari Plant dan dibangun di atas pengulangan riff, staccato oleh Jimmy Page, John Paul Jones, dan John Bonham. Lagu ini ditampilkan dalam kunci F♯ minor dengan tempo moderat 112 ketukan per menit. Ada penghitungan yang sangat samar di awal trek dengan banyak desisan yang muncul di versi album, namun  dipangkas dari versi single. Desisan yaitu  umpan balik dari sebuah unit gema.


Sebuah frasa dari lagu itu dipakai  sebagai judul biografi dari band milik Stephen Davis, Hammer of the Gods: The Led Zeppelin Saga. Liriknya juga banyak menginspirasi mitos ---  metal klasik, tokoh bertema Viking pada petualangan, tema yang telah diadopsi dalam tampilan dan musik dari band-band seperti Iron Maiden, Saxon, Manowar, dan Amon Amarth. 


"Imigrant Song" yaitu  salah satu dari beberapa rilisan milik Led Zeppelin pada format single 45 rpm. Single ini dikeluarkan di Amerika mencapai nomor 16 di Billboard Hot 100. Cetakan pertama dari singel AS memiliki kutipan dari Aleister Crowley yang ditorehkan dalam lilin mati oleh alur lekuk: "Do what thou wilt shall be the whole of the law." Singel Jepang memasukkan "Out on the Tiles" sebagai B-side. 


Dalam sebuah tinjauan kontemporer dari Led Zeppelin III, Lester Bangs dari Rolling Stone menggambarkan "Immigrant Song" sebagai yang paling dekat dengan yang klasik seperti "Whole Lotta Love", memuji lagu "bulldozer rhythms dan "tracked double tracked" dan vokal tanpa kata yang direkam ganda bergema di belakang vokal utama seperti beberapa paduan suara kanibal meratap di cahaya neraka dari sebuah ritual kesuburan buas." 


"Imigrant Song" dipakai  untuk membuka konser Led Zeppelin dari tahun 1970 hingga 1972. Pada paruh kedua tur konser mereka di Amerika Serikat pada tahun 1972, lagu ini diperkenalkan oleh musik pendek yang dikenal sebagai "LA Drone", yang dirancang untuk meningkatkan rasa antisipasi dan harapan di antara penonton konser. Pada 1973, "Immigrant Song" kadang-kadang dipakai  sebagai encore, namun  kemudian dihapus dari set live mereka. Versi live dari lagu itu  dapat didengar di album Led Zeppelin How the West Was Won (menampilkan pertunjukan di Long Beach Arena pada tahun 1972) dan Led Zeppelin BBC Sessions (sebuah versi dari Paris Theatre di London pada tahun 1971). Ketika lagu itu dimainkan secara langsung, Page memasukkan sebuah solo gitar yang panjang, yang tidak ada pada versi Led Zeppelin III yang direkam. "Immigrant Song" dimainkan sebagai bagian dari upacara induksi Rock and Roll Hall of Fame 2009 untuk Jeff Beck oleh Page dan Beck.










---  66th ---   Jordan Rudess (Dream Theater, Liquid Tension Experiment, Levin Minnemann Rudess, Rudess/Morgenstein Project, etc)


Dilahirkan dengan nama Jordan Charles Rudess pada 4 November 1956 di Great Neck, New York, AS.


Rudess lahir di sebuah keluarga Yahudi. Pada saat kelas dua, dia sudah diakui oleh gurunya dalam bermain piano dan segera diberi tutor profesional. Saat usia sembilan tahun, ia memasuki "Juilliard School of Music" ambil bagian si Pre-College Division untuk pelatihan piano klasik, namun  saat akhir remaja dia semakin tertarik pada synthesizer dan musik rock progresif. Ia menentang nasihat orang tua dan tutornya, dan berpaling dari piano klasik untuk mencoba menjadi kibordis rock progresif solo. 


sesudah  tampil di berbagai proyek selama tahun 80-an, ia mendapatkan perhatian internasional pada tahun 1994 ketika terpilih sebagai "Best New Talent" dalam jajak pendapat majalah pembaca kibord sesudah  rilis album solonya, "Listen". Dua band yang tertarik dengan Rudess yaitu  The Dixie Dregs dan Dream Theater, keduanya mengajak Rudess untuk bergabung. Rudess memilih Dregs, terutama sebab  sebagai anggota paruh waktu dari band dan dia memiliki waktu yang banyak untuk keluarga mudanya, tidak seperti kalau dia bergabung dengan Dream Theater.


Selama waktunya dengan Dregs, Rudess membentuk "duo power" dengan drummer Rod Morgenstein. Asal-usul pasangan ini terjadi ketika listrik padam yang menyebabkan semua instrumen Dregs mati kecuali piano Rudess, sehingga ia dan Morgenstein berimprovisasi dengan satu sama lain sampai listrik kembali menyala dan konser bisa dilanjutkan. Chemistry antara mereka itu begitu kuat selama sesi jam ini dan mereka memutuskan untuk tampil bersama secara teratur (di bawah nama Rudess/Morgenstein Project or later RMP) dan sejak saat itu merilis sebuah album studio dan album live.


Pada tahun 1997, ketika Mike Portnoy diminta untuk membentuk supergrup oleh Magna Carta Records, Rudess telah dipilih untuk mengisi posisi kibord dalam band, yang juga terdiri dari Tony Levin dan kolega Portnoy di Dream Theater, John Petrucci. Selama rekaman dua album Liquid Tension Experiment itu menyadarkan Portnoy dan Petrucci bahwa Rudess yaitu  apa yang dibutuhkan oleh Dream Theater. Mereka meminta Rudess untuk bergabung dengan band, dan ketika itu ia menerimanya, untuk menggantikan Derek Sherinian yang keluar dari Dream Theater.


Rudess telah menjadi kibordis tetap di Dream Theater sejak album Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory tahun 1999. Dia telah merekam total Sembilan album studio, delapan album studio lainnya dengan Dream Theater yaitu : Six Degrees of Inner Turbulence (2002), Train of Thought (2003), Octavarium (2005), Systematic Chaos (2007), Black Clouds & Silver Linings (2009), A Dramatic Turn of Events (2011), Dream Theater (2013), The Astonishing (2016), Dustance Over Time (2019) dan A View form the Top of the World (2021). Selain itu, ia telah muncul di album live: Live Scenes from New York, Live at Budokan, Score, Chaos in Motion, Live at Luna Park dan Breaking the Fourth Wall.


Peran Jordan Rudess di Dream Theater sangat unik. Walaupun dia bukan anggota pendiri seperti Petrucci dan Joh  Myung, dia dianggap sebagai suara yang dihormati dalam band, berkontribusi dalam arah kraetifitas musik band, walaupun dia tidak pernah menulis lirik untuk band. Jordan juga anggota tertua Dream Theater, yang memiliki kepedulian sama dengan Charlie Dominici (vokalis sebelum LaBrie), namun dia telah membuktikan sebagai anggota sempurna untuk band. 


Selain sebagai kibordis Dream Theater, dia juga merekam dan melakukan hal lain, seperti one-off duo performance with Petrucci pada tahun 2001(dirilis sebagai CD "An Evening with John Petrucci and Jordan Rudess"), serta back up Blackfield pada tur pertama mereka di AS pada tahun 2005 dan bermain slot solo pembuka untuk mereka pada tahun 2007. Dia juga memberi  kontribusi untuk album Steven Wilson tahun 2011, "Grace for Drowning".


Pada tahun 2010, Rudess membentuk "Explorations for Keyboard and Orchestra," komposisi klasik pertamanya. Ditampilkan di Venezuela pada tanggal 19 November 2010 oleh "Chacao Youth Symphony Orchestra" dengan konduktor tamu Eren Başbuğ. Rudess memainkan semua bagian kibord dan synthesizer. Jordan juga merilis beberapa album solo.


Pada tanggal 28 Juli 2011, di sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh MusicRadar, Rudess terpilih sebagai kibordis terbaik sepanjang masa. 


Rudess mengatakan pemain kibord yang berpengaruh dalam dirinya yaitu Keith Emerson, Tony Banks, Rick Wakeman dan Patrick Moraz. Band favoritnya antara lain Gentle Giant, Yes, Genesis, Pink Floyd, Emerson, Lake & Palmer, King Crimson, Jimi Hendrix, Autechre, Aphex Twin dan G. Flores. 


Rudess muncul di album Ayreon, The Theory of Everything yang dirilis pada 28 Oktober 2013.










---  58th ---   Jeff Scott Soto (ex-Yngwie Malmsteen, Talisman, ex-Axel Rudi Pell, Sons of Apollo, ex-Eyes, ex-Takara, ex-Human Clay, etc.)


Dilahirkan pada 4 November 1965 di Brooklyn, New York, AS. Dia memiliki keturunan Puerto Rico. Keluarganya pindah ke Los Angeles ketika dia masih kecil. Dia menghabiskan masa mudanya dengan bernyanyi, belajar terompet dan keyboard. Gaya menyanyinya dipengaruhi oleh penyanyi soul klasik seperti Sam Cooke serta Steve Perry dari Journey, dan Freddie Mercury dari Queen.


Pada tahun 1982, sesudah  tampil di beberapa band cover lokal, Soto merekam beberapa lagu sebagai vokalis band Kanan. Pada tahun 1984, Soto mengisi vokal untuk album debut milik Yngwie Malmsteen Rising Force dan album berikutnya Marching Out setahun kemudian.


Soto telah tampil dengan berbagai macam band meliputi Panther, Axel Rudi Pell, Eyes, Talisman, Takara, Humanimal, Human Clay, Kryst The Conqueror, Redlist, The Boogie Knights, Soul SirkUS dan Octavision. Sebagai musisi sesi, Soto juga menampilkan vokal latar untuk artis seperti Lita Ford, Steelheart, Glass Tiger, House of Lords, Stryper, dan Saigon Kick.


Dia juga bernyanyi untuk band fiksi Steel Dragon, yang menampilkan Zakk Wylde, Jeff Pilson dan Jason Bonham untuk soundtrack film Rock Star bersama dengan Michael Matijevic dari band Steelheart, yang album keduanya menampilkan Soto pada vokal latar.


Dia juga menyanyikan vokal utama pada album yang terinspirasi oleh seri TV Biker Mice From Mars.


Soto tampil di 'Freddie Mercury Birthday Party' OIQFC 2000 tahunan di Reading di Inggris, di mana ia menampilkan "Dragon Attack" bersama Brian May. Sejak itu, Soto bergabung dengan band milik sideman Queen Spike Edney, Spike All Stars. Soto kemudian muncul bersama Brian May dan Roger Taylor di pesta 'Hollywood Walk of Fame' untuk Official International Queen Fan Club. Pada tahun 2012 Taylor mempekerjakan Soto sebagai salah satu dari empat penyanyi yang dipilih untuk band penghormatan resmi Queen Extravaganza. Band ini dibentuk melalui audisi internet dan menampilkan suara mirip Freddie Mercury Marc Martel. Soto dan penyanyi Yvan Pedneault ditambahkan ke lineup untuk menambah penyanyi terpilih, dalam upaya untuk lebih meniru lagu-lagu Queen secara langsung. Namun, Soto hanya melakukan satu kali tur bersama rombongan itu; mereka melanjutkan dengan produksi dan line up yang lebih kecil.


Album solo milik Soto Damage Control dirilis di Frontiers Records pada Maret 2012. Album solo berikutnya SOTO dirilis pada 30 Januari 2015. Album ini ditulis bersama Gus G dan anggota lain dari band solonya. Proyek solo segera berubah menjadi band bernama SOTO. Pada tahun 2016, mereka merilis DIVAK di earMusic. Mereka melakukan tur sesudah  itu, membuka untuk Winery Dogs pada Mei 2016.


Pada tahun 2015, Soto merekam vokal untuk Joel Hoekstra's 13, berkontribusi pada album Dying to Live. Soto membagi tugas vokal dengan Russell Allen di album ini. Pada tahun 2018, SOTO merekam album ke-3 mereka Origami, dirilis pada Mei 2019. 


Soto merilis album solo lainnya, Retribution pada November 2017. Pada awal 2020 ia menyelesaikan pengerjaan album solo ke-7 serta menjadwalkan album live untuk rilis pada Juli.


Tahun 2020 terlihat perilisan 2 album solo di Frontiers Records, "Jeff Scott Soto - Loud & Live In Milan 2019", direkam secara langsung di Frontiers Rock Festival tahunan dan "Wide Awake (In My Dreamland)" ditulis bersama dan diproduksi oleh Alessandro Del Vecchio.


Soto yaitu  salah satu anggota pendiri Talisman pada tahun 1989. Dia berada di grup ini hingga pembubaran mereka pada tahun 2007.


Talisman bergabung kembali pada Desember 2019 untuk merekam lagu penghormatan untuk bassis Marcel Jacob pada peringatan 10 tahun kematiannya. 


Pada tahun 2006, Soto menggantikan Steve Augeri di Journey sesudah  Augeri meninggalkan tur sebab  infeksi tenggorokan akut. sesudah  berbulan-bulan menjadi pengganti tur, Soto secara resmi dipekerjakan sebagai penyanyi band pada Desember 2006. Namun, tugas itu berumur pendek, sebab  ia dipecat dari band pada 12 Juni 2007. Soto menyatakan di situs webnya "tampaknya mereka menginginkan sesuatu yang berbeda dari yang saya bawakan ke band. Tidak ada cinta yang hilang, mereka tahu apa yang terbaik untuk pelestarian warisan mereka." Dia kemudian menyebutkan bahwa pertunjukan itu tidak berhasil sebab  mantan vokalis Steve Perry masih hidup dan secara hipotetis dapat bergabung kembali dengan band, melukai harapan penggemar akan penyanyi pengganti. Meskipun ia secara resmi diperkenalkan sebagai penyanyi utama Journey, band ini tidak menyebut Soto dalam tinjauan ulang dan biografi baru-baru ini, mengabaikannya sepenuhnya untuk penggantinya Arnel Pineda.


Soto bergabung dengan Trans-Siberian Orchestra sebagai penyanyi tur pada tahun 2008. Soto terus melakukan tur dengan grup itu , menyatakan "Saya akan menjadi bagian dari Trans-Siberian Orchestra selama mereka memiliki saya."


Bersama anggota Work Of Art dan Eclipse, Soto mendirikan W.E.T. Grup ini, dinamai dari inisial band yang terlibat, Soto yang mewakili Talisman, merilis album debut self-titled pada November 2009. Pada 2013, mereka merilis album kedua Rise Up, dan album studio ketiga mereka Earthrage diikuti pada tahun 2018. Mereka mulai merekam album baru pada tahun 2020. 


Pada Mei 2017, ia bergabung dengan Sons of Apollo bersama Derek Sherinian, bassis Billy Sheehan, drummer Mike Portnoy dan gitaris Ron "Bumblefoot" Thal. Album debut mereka, Psychotic Symphony, dirilis 20 Oktober 2017, dengan Inside Out/Sony.


sesudah  merilis album live pada tahun 2019, Sons of Apollo merilis album kedua mereka MMXX pada Januari 2020.


Pada tahun 2020, bersama rekan sebandnya di Sons Of Apollo, Billy Sheehan, Soto diundang oleh gitaris Armenia yang berbasis di Glendale, California, Hovak Alaverdyan untuk berpartisipasi dalam proyek metal progresifnya Octavision. Di sana, Soto melakukan tugas vokal pada dua lagu - "Coexist" dan "Apocalyptus". Album bertajuk Coexist dirilis pada 29 Desember 2020.

Bersama dengan mantan bassis Megadeth David Ellefson, Soto membentuk sebuah proyek bernama Ellefson/Soto dan sudah merilis album Vacation In The Underworld pada 7 Oktober 2022.


Pada 2012, ia menikahi pacar lamanya Elena. Dia memiliki seorang putra dari pernikahan sebelumnya, dan dua anak tiri.







---  37th ---   Yngwie J. Malmsteen’s Trilogy


Yngwie J. Malmsteen merilis album studio ketiganya Trilogy pada 4 November 1986 melalui Polydor Records. Album ini direkam di The Village di Los Angeles dengan produser Yngwie Malmsteen sendiri.


Single dari Trilogy yaitu : "You Don't Remember, I'll Never Forget"/"Crying".


Album ini mencapai No. 44 di Billboard 200 AS dan masuk ke tangga album di top 60 di Belanda dan Swedia. Dalam catatan album, Malmsteen mendedikasikan album ini untuk mengenang mendiang PM Swedia Olof Palme, yang terbunuh pada 28 Februari 1986.


Album ini mendapatkan tanggapan yang positif dari para kritikus musik. Steve Huey dari Almusic memberi  4 dari 5 bintang, menyebutnya sebagai album terbaik kedua milik Malmsteen sesudah  debutnya Rising Force pada 1984. Martin Popoff memberi  8 dari 10 bintang.


Daftar Lagu


1. You Don't Remember, I'll Never Forget

2. Liar

3. Queen In Love

4. Crying (instrumental)

5. Fury

6. Fire

7. Magic Mirror

8. Dark Ages

9. Trilogy Suite Op:5 (instrumental)


Personel


• Yngwie Malmsteen – guitar, Moog Taurus, bass, conducting, arrangement, mixing, production 

• Mark Boals – vocals 

• Jens Johansson – keyboard, arrangement assistance (track 9; section 2) 

• Anders Johansson – drums








---  42nd ---   Black Sabbath’s Mob Rules


Black Sabbath merilis album studio ke-10 mereka Mob Rules pada 4 November 1981 melalui label Vertigo. Album ini mengikuti album Heaven and Hell pada 1980, dan ini yaitu  album studio Black Sabbath kedua dan terakhir yang menampilkan vokalis utama Ronnie James Dio sebelum album 1992 Dehumanizer.


Diproduseri dan direkam oleh Martin Birch, album ini menerima rilisan sebuah edisi yang diperluas pada tahun 2010. 


Rekaman baru pertama Black Sabbath yang dikerjakan sesudah  album Heaven and Hell yaitu  sebuah versi dari judul lagu "The Mob Rules" untuk soundtrack film ---  Metal. Lagu "E5150" juga terdengar dalam film namun  tidak dimasukkan dalam soundtrack. Menurut otobiografi milik Tony Iommi, Iron Man: My Journey Through Heaven & Hell with Black Sabbath, band ini mulai menulis dan melatih lagu untuk Mob Rules di sebuah rumah sewaan di Toluca Lake di Los Angeles. Awalnya band ini berharap untuk merekam di studio mereka sendiri untuk menghemat uang dan benar-benar membeli sebuah meja suara; namun , menurut Iommi, "Kami benar-benar tidak bisa mendapatkan suara gitar. Kami mencobanya di studio. Kami mencobanya di lorong. Kami mencobanya di mana-mana namun  itu tidak berhasil. Kami telah membeli sebuah studio dan itu tidak berfungsi!". Band ini akhirnya merekam album di Record Plant di Los Angeles. 


Mob Rules yaitu  album Sabbath pertama yang menampilkan Vinny Appice pada drum, yang telah menggantikan anggota asli Bill Ward di tengah-tengah dari tur Heaven and Hell. Ditanyakan oleh Joe Matera pada tahun 2007 jika bekerja dengan seorang drummer baru sangat menggelegar sesudah  bertahun-tahun, Geezer Butler menjawab, "Tidak, sebab  Vinnie yaitu  penggemar berat band dan menyukai permainan Bill. Bill yaitu  salah satu dari drumer favoritnya dan dia tahu semua bagiannya dan bagian bass saya dan dia menyesuaikannya sesuai untuk semua orang di band. Dia brilian. Dia datang dan benar-benar mengisi tempat milik Bill." 


Dalam sebuah wawancara untuk film konser Neon Nights: 30 Years of Heaven and Hell, Butler mengutip "The Sign of the Southern Cross" sebagai lagu Mob Rules favoritnya sebab  "itu memberi saya kesempatan untuk bereksperimen dengan beberapa efek bass". Album ini yaitu  yang terakhir kalinya band ini bekerja dengan produser dan penata rekam Martin Birch, yang kemudian bekerja dengan Iron Maiden hingga pensiun pada tahun 1992. Iommi menjelaskan kepada Guitar World pada tahun 1992, "Kami semua mengalami banyak masalah pada saat itu, sebagian besar terkait dengan obat-obatan. Bahkan produser, Martin Birch, mengalami masalah narkoba, dan itu merusak suara dari rekaman itu. sesudah  itu terjadi pada produser Anda, Anda benar-benar kacau." 


Mob Rules akan menjadi rekaman studio kedua dan terakhir penyanyi Ronnie James Dio dengan Black Sabbath sampai line-up Mob Rules bersatu kembali untuk album 1992 Dehumanizer. Benih-benih ketidakpuasan tampaknya telah tumbuh ketika Dio ditawari kesepakatan tunggal oleh Warner Brothers  dengan Iommi menyatakan dalam memoarnya, "sesudah  rekaman (Heaven and Hell) menjadi begitu sukses, Warner Brothers memperpanjang kontrak pada saat yang sama, menawarkan Ronnie kesepakatan solo. Itu terasa sedikit aneh bagi kami, sebab  kami yaitu  band dan kami tidak ingin memisahkan siapa pun." Dio mengaku dalam sebuah wawancara di Neon Nights: 30 Years of Heaven and Hell DVD bahwa rekaman Mob Rules jauh lebih sulit baginya dibandingkan  Heaven and Hell sebab  "kami melakukan pendekatan penulisan sangat berbeda dari yang pertama. Geezer telah pergi jadi kami menulis di lingkungan yang sangat terkendali di ruang tamu dengan amplifier kecil. Dan dengan Mob Rules kami menyewa sebuah studio, muncul sekeras mungkin dan membuat melalui studio itu semuanya. Jadi itu dibuat untuk jenis sikap yang berbeda. 


Iommi menjelaskan pada Guitar World pada tahun 1992, "Mob Rules yaitu  sebuah album yang membingungkan bagi kami. Kami mulai menulis lagu secara berbeda untuk beberapa alasan, dan akhirnya tidak memakai  banyak materi yang benar-benar hebat. Formasi itu benar-benar hebat, dan keseluruhan hal berantakan sebab  alasan yang sangat konyol - kami semua bertindak seperti anak-anak. "Masalah utama, dicatat oleh Mick Wall dalam bukunya Black Sabbath: Symptom of the Universe, yaitu  bahwa keseimbangan kekuasaan dalam band telah bergeser: "Dengan Bill dan Ozzy senang meninggalkan pekerjaan berat untuk Tony dan Geezer, dalam hal menulis lagu, datang ke studio hanya ketika mereka dipanggil, bahkan ketika bakat mereka meninggalkan mereka di album-album akhir Ozzy yang suram, setidaknya semua orang tahu di mana mereka berdiri. Sekarang, kimiawi kreatif telah bergeser." 


"Saya masih suka album itu," Iommi merefleksikan pada tahun 1997.


Sampul depan yaitu  versi modifikasi dari karya seniman Greg Hildebrandt berjudul Dream 1: Crucifiers dari 1971, dengan Black Sabbath membeli lisensi untuk dipakai  untuk sampul dari Mob Rules. Beberapa penggemar mengklaim nama 'Ozzy' tertulis di sampul album, sesuatu yang ditolak Iommi sebagai "sampah" dalam otobiografinya: "Ada sedikit kontroversi tentang beberapa noda di lantai dalam gambar. Menurut beberapa orang itu tertulis 'Ozzy'. Seseorang menyebutkannya pada kami dan kami berkata: 'Apa?' ... Saya tidak pernah memperhatikan apa pun dan saya masih tidak tahu di mana menemukannya." 


Mob Rules mendapatkan beragam ulasan. Di AS album ini mendapat emas dan di Inggris mencapai Top 20 dan menelurkan dua single di chart, judul lagu dan "Turn Up the Night". Greg Prato dari AllMusic menyebut album ini "underrated” dan antusiasme, "Mob Rules diberi banyak hentakan, campuran in-your-face oleh Birch, yang tampaknya kembali bersemangat sesudah  bekerja pada album Killers milik Iron Maiden. Pada dasarnya, Mob Rules yaitu  rekaman yang luar biasa, dengan satu-satunya masalah serius yaitu  sekuensing materi, yang mencerminkan Heaven and Hell hampir menjadi biasa." Iommi mengakui kritik umum ini dalam memoarnya, mengakui bahwa dia frustrasi sebab  dituduh membuat Heaven and Hell bagian ‘kedua' dan berspekulasi bahwa band itu  akan dikritik terlepas dari pendekatan mereka. Menilai album di Rolling Stone edisi Februari 1986, penulis J.D. Constantine mengejek Mob Rules. Memprofil album pada tahun 2008, Bryan Reesman mencatat, "Bahkan dengan Dio membawa lebih banyak lirik berdasar  fantasi, dan memindahkan kelompok itu dari bait-bait yang tampaknya Setan, judul lagu untuk Mob Rules, belum lagi penutupnya yang mengancam, dapat dengan mudah menyiratkan panggilan untuk anarki. Tapi di luar gitar dan vokal yang menggeram sebenarnya yaitu  kisah peringatan terhadap kekacauan yang tak berperasaan." 


Daftar Lagu


1. Turn Up the Night

2. Voodoo

3. The Sign of the Southern Cross

4. E5150

5. The Mob Rules

6. Country Girl

7. Slipping Away

8. Falling Off the Edge of the World

9. Over and Over


Anggota band


• Tony Iommi - gitar

• Geezer Butler - bass

• Ronnie James Dio - vokal

• Vinny Appice - drum


Musisi tambahan


* Geoff Nichols - kibord




---  14th ---   Slayer’s World Painted Blood 


Slayer merilis album studio kesebelas mereka World Painted Blood melalui American Recordings dan Sony Music pada 3 November 2009 dan diproduseri oleh Greg Fidelman dan diproduseri secara eksekutif oleh Rick Rubin. Ini yaitu  satu-satunya album milik band yang diproduseri oleh Greg Fidelman. Dengan banyak antisipasi untuk album sesudah  Christ Illusion pada 2006, anggota Slayer mulai mengungkapkan informasi tentang album dimulai pada awal 2009. 


World Painted Blood menandai pertama kalinya bahwa band menulis materi di studio dibandingkan  memasuki studio yang sepenuhnya disiapkan dengan lirik. Fakta bahwa mereka tidak siap membuat Kerry King skeptis. King bercerita: "Aku agak berpikir, 'Bung, ini bisa menjadi rekaman pertama dalam waktu yang lama yang mendapat sedikit pengisi,'" dia mengakui. "Tapi saya pikir setiap lagu keluar dengan bagus. Saya khawatir beberapa lagu akan terdengar mirip, dan setiap lagu benar-benar berbeda. Ini keren saat keluar hasilnya." Mayoritas lirik dan musik ditulis oleh Jeff Hanneman. Kerry King menyatakan: "Saya suka ketika Jeff menulis sebanyak yang dia lakukan untuk rekaman ini. Ketika Anda memiliki satu orang yang melakukan sebagian besar tulisan, Anda hanya mendapatkan satu perspektif. Banyak dari materi milik Jeff memiliki getaran yang sangat nge-punk kali ini; materi yang saya tulis memiliki suara thrash namun  dengan sedikit punk, dan ketika Jeff menulis materi yang lebih nge-punk dengan sedikit thrash. Hal itu berhasil dengan baik." Tidak seperti Christ Illusion tahun 2006, band ini "kurang siap" dengan lirik dan musik mereka. 


sebab  kami melakukan tiga lagu pertama pada bulan Oktober dan itu semua miliknya. Saya tidak tahu apakah dia bekerja sejak Januari seperti saya. Saya akan membayangkan dia mungkin bekerja lebih awal dari itu. 

Kerry King, Blabbermouth.net (2009) 


Album ini direkam di Los Angeles, California dengan produser Greg Fidelman selama Oktober 2008 dan kemudian direkam dari akhir Januari dan Maret 2009. Ada 13 lagu yang direkam untuk album, namun  hanya 11 yang muncul di album. Pada bulan Mei 2009, King berkata tentang album: "Saya pikir ini memiliki sedikit dari segalanya — lebih dari apa pun yang telah kami lakukan sejak Seasons. Jadi saya akan membayangkan orang-orang akan membandingkannya dengan album itu." Band ini telah merekam tiga belas lagu untuk album, tujuh ditulis oleh Jeff Hanneman dan enam oleh King, meskipun tidak semuanya dimasukkan. King kemudian menegaskan tanggal rilis album itu dimundurkan kembali ke akhir musim panas 2009. Sebuah artikel di situs Slayer mengkonfirmasi judul album itu. Pada 20 Agustus 2009, Roadrunner Records mengkonfirmasi daftar lagu. Thom Jurek dari Allmusic mengatakan bahwa produksi "mengambil taktik yang berbeda sama sekali untuk kru gitar-manic ini." Sebuah pesta mendengarkan untuk World Painted Blood diadakan pada 30 Oktober 2009 di Duff's Brooklyn di Williamsburg, New York. Acara dimulai pada pukul 21.00.


Selama rekaman World Painted Blood, King memakai  BC Rich Guitars, Marshall Amplifiers and Cabs, Dunlop string and picks, EMG pickup, dan tuner Korg. Hanneman memakai  gitar ESP, Marshall Amplifiers and Cabs, Dunlop string dan picks, Monster Cables, dan Shure Wireless System. Araya memakai  bass ESP, Marshall Bass Amplifier dan Cabs, EMG Pick-Up, Dunlop Picks, dan aksesori, serta Efek MXR. Lombardo memakai  Tama Drums, simbal Paiste, stik drum Pro-Mark, dan kepala drum Evans.


Greg Fidelman mengatakan bahwa "fakta bahwa lagu-lagu itu masih baru dan segar untuk mereka, dan mereka tidak memainkannya selama enam bulan dalam latihan, menjaga getaran dan kegembiraan di studio sangat tinggi." Tom Araya mengatakan bahwa ada "dua penulis musik utama di band ini, jadi Anda akan mendapatkan kombinasi kecepatan dan berat


," dan kemudian mengatakan bahwa "penulisan sangat agresif dan cepat, sementara Jeff suka materi menjadi cepat, namun  dengan melodi dan groove. Dalam membuat album ini, kami tampaknya berbagi visi yang sama dari ide lagu hingga judul; ketika kami bersama sebagai Slayer, itu terjadi begitu saja, tidak ada yang dibuat-buat, tidak dipikirkan, kami lakukan saja, dan kami melakukannya dengan album baru ini." Lombardo mengatakan bahwa tulisan dan penampilan Hanneman telah "kembali ke energi punk yang hebat ini, terutama dengan 'Psychopathy Red'." 


Allmusic mengatakan bahwa album ini mengekspresikan suasana hati seperti Kekasaran, Rasa iri, Rasa Percaya Diri, Ketidakteraturan, Agresifitas, Pemberontakan, katarsis, Kemarahan, dan Rasa jijik. Ini juga dikategorikan dalam genre seperti speed metal dan ---  metal. Thom Jurek mengatakan ketukan perkusi Lombardo "yaitu  sangat hebat dalam campuran," dan mengatakan bahwa "Anda dapat memahami setiap kata, bahkan pada lagu thrash" tentang gaya vokal Tom Araya." Gitar lebih jauh ke dalam campuran dan kadang-kadang menjadi sulit untuk membedakan bass Araya. Oleh sebab  itu, yang pertama atau dua orang yang mendengarkan World Painted Blood mungkin sedikit bingung untuk penggemar Slayer yang berpengalaman, tapi itu berubah dengan cepat, dan suara drum yang meledak di kepala seseorang akan menjadi lebih dari kehadiran yang disambut baik dalam campuran." 


Judul lagu album itu dikatakan oleh anggota band untuk menjadi kelanjutan dari "Final Six", yang merupakan outtake dari album mereka sebelumnya. Asal-usul "Final Six" berhubungan dengan kiamat. "Human Strain" berhubungan dengan asal-usul apokaliptik juga. Lagu itu dijelaskan oleh Jeff Hanneman pada awalnya tentang ras manusia yang mati oleh penyakit mutasi. Judul "Public Display of Dismemberment" mengacu pada konsekuensi bahwa negara-negara di luar Amerika Serikat memberi  kepada warga untuk kejahatan. Tom Araya mengatakan bahwa "Unit 731" yaitu  "sangat mirip dengan Josef Mengele dalam arti bahwa itu yaitu  unit medis di militer, yang merupakan unit militer Jepang, sebenarnya. Mereka melakukan semacam hal yang sama; mereka menguji batas-batas tubuh manusia dan merekamnya untuk tujuan ilmiah." "Playing With Dolls" yaitu  tentang seorang anak yang menyaksikan seorang pembunuh berantai. "Beauty Through Order" yaitu  tentang Elizabeth Báthory, pembunuh berantai wanita paling produktif. Jeff Hanneman menjelaskan: "Saya sudah lama ingin menulis lagu tentang itu. Saya tidak tahu sudutnya, saya berpikir, 'Bagaimana seorang wanita menulis? Saya tidak bisa menulis seperti seorang wanita saya seorang pria! ' Kemudian saya hanya berpikir, 'Yah, dia jahat; dia memiliki banyak kekuatan dan membunuh orang.' Jadi saya baru mulai menulis dan liriknya dan mereka keluar." Slayer mengungkapkan kepada Revolver bahwa lagu "Snuff" tidak memiliki konsep lirik. "Psychopathy Red" terinspirasi oleh pembunuh berantai Rusia Andrei Chikatilo. 


Ada empat artistik berbeda berbeda yang dirilis untuk album, masing-masing yang melengkapi seperempat dari peta, yang ketika disatukan, mengilustrasikan bumi yang dicat dengan warna merah. Ada sebelas lagu di album, dengan asal-usul yang menggambarkan kematian dan kehancuran, perang, pembunuh berantai, dan Apocalypse. Ini yaitu  album studio pertama band yang paling sering dimainkan di tuning E-flat sejak Divine Intervention. World Painted Blood yaitu  album Slayer terakhir yang menampilkan lineup asli band, saat Dave Lombardo dipecat dari band dan Jeff Hanneman meninggal sebab  sirosis terkait alkohol, keduanya pada tahun 2013. Ini juga album terakhir band yang akan dirilis melalui American Recordings. 


Tiga single dirilis dari album: "Psychopathy Red", "Hate Worldwide", dan "World Painted Blood". "Psychopathy Red" bocor ke internet lebih dari setahun sebelum dirilis, dan dirilis sebagai single tujuh inci pada tanggal 18 April 2009. Album ini menerima ulasan positif dari kritikus musik. Album ini dipuji oleh The A.V. Club, yang mengatakan bahwa "sukses besar dalam hal: Ini eklektik, namun  tidak pernah sadar diri begitu." "Hate Worldwide" dan "World Painted Blood" keduanya dinominasikan untuk Best Metal Performance di Grammy Awards ke - 53 dan ke - 54, berturut-turut. Album ini mencapai puncaknya di nomor dua di chart Album Top Hard Rock AS, serta dua belas di Billboard 200 dan empat puluh satu di chart album Inggris. 


Daftar Lagu


1. World Painted Blood

2. Unit 731

3. Snuff

4. Beauty Through Order

5. Hate Worldwide

6. Public Display of Dismemberment

7. Human Strain

8. Americon

9. Psychopathy Red

10. Plating with Dolls

11. Not of This God


Japanese edition bonus track


12. Psychopathy Red (explicit live version)


Personel


• Tom Araya – vocals, bass

• Kerry King – guitars

• Jeff Hanneman – guitars

• Dave Lombardo – drums




Bon Jovi’s Keep The Faith


Bon Jovi merilis album studio kelima mereka Keep The Faith pada 3 November 1992 melalui Mercury Records. Ini juga album pertama Bon Jovi sejak album 7800 Fahrenheit di tahun 1985 yang tidak diproduseri oleh Bruce Fairbairn. 


Menyusul akhir dari tur New Jersey, band melakukan hiatus. Selama waktu libur mereka, Jon Bon Jovi menulis soundtrack untuk Young Guns II, yang dirilis pada 1990 sebagai album Blaze of Glory dan Richie Sambora merilis albumk solo pertamanya berjudul Stranger In This Town. Pada waktu ini, Jon Bon Jovi memecat manajer lamanya, Doc McGhee dan membuat Bon Jovi Management. Jon Bon Jovi memutuskan untuk mengambil sebuah peran besar, dan tanggung jawab lebih dalam band. Pada Oktober 1991 band pergi ke Pulau Karibia ke St. Thomas untuk mendiskusikan rencana untuk masa depan, masalah internal milik band terpecahkan dan mereka siap untuk melanjutkan dan kembali.


Album ini diproduseri oleh Bob Rock dan direkam di Little Mountain Sound Studios di Vancouver, Kanada. Keep the Faith mempersembahkan awal bab baru dalam sejarah Bon Jovi, mengalami perubahan citra dan sound band. Beralih dari akar glam metal awal mereka di album-album sebelumnya, mengenalkan groove yang lebih rock n’ roll ke dalam sound Bon Jovi. Album ini beralih dari suara drum yang berat dan solo gitar yang liar, tapi memperkenalkan sound baru Bon Jovi yang berisi balada pinao dan solo gitar epic yang panjang. Ini juga album terakhir dengan bassis orisinil Alec John Such, sebelum kepergiannya dari band di tahun 1994.


Keep The Faith berada di No. 5 di Billboard 200 chart sedangkan di UK dan Australia. Album ini disertifikasi platinum ganda oleh RIAA. 


Rekaman ini menghasilkan beberapa lagu terkenal untuk band, antara lain “Keep The Faith”, “Bed of Roses” dan “In These Arms”. 


Single dari Keep the Faith yaitu  Keep the Faith (13 Oktober 1992), Bed of Roses (26 Januari 1993), In These Arms (9 Mei 1993), I’ll Sleep When I’m Dead (31 Juli 1993), I Believe (25 Sepetmber 1993) dan Dry Country (1 Mei 1994).


Album ini ada di rangking No. 21 di daftar “100 Albums You Must Hear Before You Die” oleh majahlah Kerrang! Di tahun 2006, album ini tampil dalam daftar “The 200 Greatest Albums of The 90’s” oleh Classic Rock & Metal Hammer.


Daftar Lagu


1. I Believe

2. Keep the Faith

3. I’ll Sleep When I’m Dead

4. In These Arms

5. Bed of Roses

6. If I Was Your Mother

7. Dry County

8. Woman In Love

9. Fear

10. I Want You

11. Blame It on the Love of Rock & Roll

12. Little Bit of Soul

13. Save a Prayer (Bonus Track in Japan and Europe)

14. Starting All Over Again (Bonus Track in Japan)


Personel


• Jon Bon Jovi - lead vocals, guitar

• Richie Sambora - guitar, backing vocals

• Alec John Such - bass, backing vocals

• Tico Torres - drums, percussion

• David Bryan - keyboards, backing vocals


Musisi tambahan:


• Hugh McDonald - bass ("Keep The Faith", "In These Arms", "Dry County")

• Danny Kortchmar - Hammond Organ ("In These Arms", "Dry County")

• Additional background vocals on "In These Arms", "Dry County" - Maxine Waters, Julia Waters, Myna Matthews




---  50th ---   Slipknot’s Mick Thomson


Dilahirkan di Des Moines, Iowa, AS pada 3 November 1973 di mana ia dikenal sebagai #7. sesudah  kepergian Joey Jordison pada tahun 2013, Thomson sekarang menjadi anggota yang terlama ketiga dari Slipknot. 


Mick Thomson tumbuh dengan sebuah "pesona dengan band-band death metal", termasuk Morbid Angel, meskipun ia juga menyebut the Beatles sebagai salah satu pengaruh musik utamanya. Ia memulai karirnya bermain gitar di sejumlah band lokal di kota asalnya di Des Moines, Iowa, yang paling terkenal yaitu  band death metal Body Pit, yang dibentuk pada tahun 1993. Anggota Slipknot asli Anders Colsefni (vokal), Donnie Steele (gitar) dan Paul Gray (bass) yaitu  sesama anggota Body Pit selama periode ini. Selain tampil di band, Thomson memberi  pelajaran gitar untuk siswa lokal di Ye Olde Guitar Shop di 70th Street di Des Moines. 


Thomson bergabung dengan Slipknot pada musim panas 1996, menggantikan Craig Jones pada gitar sesudah  ia menjadi sampler penuh waktu milik band. Album Slipknot pertama dimana Thomson tampil yaitu  debut self-titled 1999. Berbicara tentang proses perekaman album, ia mengingat dalam sebuah wawancara untuk majalah Revolver bahwa "Ini yaitu  neraka yang mengerikan untuk melakukan rekaman itu", terutama sebab  kurangnya uang milik kelompok, kualitas makanan yang buruk, dan kebiasaan buruk dari anggota band lainnya. 


sesudah  bergabung dengan band, Thomson mengenakan topeng hoki yang dia beli dari sebuah toko, dibandingkan oleh penulis Joel McIver dengan yang dikenakan oleh Hannibal Lecter dalam film The Silence of the Lambs. Topeng gitaris ini akan tetap sama sepanjang kariernya, dengan hanya sedikit perubahan yang dibuat untuk setiap siklus album, yang diklaimnya sebab  dia "cukup banyak memakainya ... sebab  mampu memahami bagaimana saya". Berbicara pada tahun 2008, Thomson mengecilkan jumlah pertimbangan yang masuk ke dalam desain dan makna dari topeng itu, menyatakan bahwa "Saya memiliki topeng hoki latex asli saya dulu dan kemudian satu topeng kulit saya dan saya memakai  desain itu  dan itu berubah menjadi topeng yang sekarang. Tidak ada sesuatu yang kreatif gila tentang itu." Thomson juga memilih #7 di band, mengklaim bahwa itu yaitu  "angka keberuntungan" nya. 


Di luar Slipknot, Thomson telah berkolaborasi dengan beberapa band lain. Seiring dengan bassis Slipknot Paul Gray, ia muncul di sebuah album tribute Death yang diselenggarakan oleh James Murphy. Pada tahun 2007, ia melakukan solo gitar kedua pada "Deliver My Enemy" milik Malevolent Creation, yang dirilis pada Doomsday X. Berbicara tentang penampilannya pada lagu ini, yang dikerjakan sebagian oleh DJ Slipknot Sid Wilson, Thomson mengklaim bahwa dia "bangga melampaui kata-kata telah diminta untuk menjadi bagian dari rekaman ini". Pada tahun 2011, ia menampilkan gitar utama tamu di album milik Necrophagia, Deathtrip 69. Thomson juga tampil dalam video musik untuk "No Pity on the Ants" oleh band thrash metal Lupara, disutradarai oleh Frankie Nasso dan dirilis pada tahun 2007. 


Di luar dari tampil dengan Slipknot, Thomson dikenal untuk melakukan sebuah profil yang relatif rendah. Berbicara pada rilisan video 2006 milik band Voliminal: Inside the Nine, ia menjelaskan bahwa "Saya suka waktu kesunyian saya; saya suka dibiarkan sendirian", sambil menunjukkan bahwa dia "suka" menjadi bagian dari band. Dalam wawancara dengan Jon Wiederhorn untuk majalah Revolver tentang pembuatan Iowa, sang gitaris menjelaskan bahwa "Pada hari libur, Anda tidak akan pernah melihat saya keluar dari kamar hotel ... Saya lebih suka sendirian dibandingkan  berada di sekitar sekelompok orang yang tidak saya pedulikan, tidak peduli dengan saya atau sangat kacau". 


Thomson menikahi pacarnya Stacy Riley pada tanggal 5 Oktober 2012. Ia memiliki sejumlah tato, termasuk kata 'seven' di lengan kirinya (mencerminkan nomornya di Slipknot), dan kata 'hate' dalam tulisan Jepang di lengan kanannya. 


Pada tanggal 11 Maret 2015, Thomson terluka dalam perkelahian pisau dengan saudara lelakinya, Andrew, di luar sebuah rumah di kota asalnya, Clive, Iowa. Dilaporkan oleh The Des Moines Register bahwa kedua pria itu mabuk pada saat itu, dan bahwa gitaris Slipknot ini menderita luka "serius namun  tidak mengancam jiwa" sesudah  ditikam di belakang kepala. Baik Mick dan Andrew kemudian didakwa dengan "perilaku tidak teratur dengan perkelahian", sesudah  penyelidikan menetapkan bahwa keduanya bertanggung jawab atas insiden itu . Mick dan Andrew keduanya dirawat di rumah sakit sesudah  perkelahian ini, namun  vokalis Slipknot Corey Taylor membuat tweet pada hari kejadian untuk meyakinkan penggemar bahwa Thomson akan pulih.




---  56th ---   Kreator's Mille Petrozza


Dilahirkan dengan nama Miland Petrozza 18 Desember 1967 di Essen, Jerman. Dia memiliki keturunan Italia - dari keturunan Calabria). 


Dia mengaku bahwa musik-musik yang memberi  pengaruh padanya yaitu  The Ramones, Venom dan Judas Priest. Dan Exodus yaitu  band yang mempengaruhi Petrozza untuk mendirikan Kreator, yang awalnya bernama Tormentor pada tahun 1984. Dia juga memiliki sebuah band sekolahan bernama Tyrant. 


Dengan Kreator, dia telah menghasilkan 15 album studio dengan yang terakhir dirilis pada 10 Juni 2022 dengan judul Hate Uber Alles melalui label Nuclear Blast.


Petrozza juga berbagi vokal yang bersatu dengan Tomas Lindberg untuk lagu "Dirty Coloured Knife" pada album self-titled tahun 2002 dari band metal Israel Nail Within.


Pada tahun 1994, ia bermain gitar di band all-star metal bernama Voodoocult, diantara artis seperti Dave Lombardo dari Slayer dan Chuck Schuldiner dari Death. Dengan Voodoocult dia merekam album Jesus Killing Machine tahun 1994.


Dia muncul di album Edguy tahun 2004, Hellfire Club, memberi  vokal pada versi alternatif dari lagu pembuka album, "Mysteria", tampil sebagai bonus lagu untuk album itu. 


Dia juga muncul di album Caliban tahun 2006, The Undying Darkness, pada "Moment of Clarity". Juga, ia bertindak sebagai dirinya sendiri dalam "IchGott" video klip dari "Honigdieb".


Dia juga muncul di album Volbeat tahun 2010 Beyond Hell/Above Heaven di lagu berjudul "7 Shots". Petrozza dan drummer Stefan Schwarzmann bermain untuk rekaman album tahun 2012 Revolution oleh Lacrimosa.


Petrozza yaitu  seorang vegan. Dia dan istrinya secara teratur berkontribusi pada majalah vegan Kochen ohne Knochen, yang dikelola oleh Joachim Hiller. Petrozza juga berkolaborasi dengan Peta2, namun  dia percaya bahwa gaya hidupnya yaitu  pilihan pribadi, "Saya tidak ingin mengkhotbahkan gaya hidup saya kepada orang lain."