penyanyi 4



 dan versi album dari "I Don't Want to Change the World" memberi Osbourne Grammy Award pertamanya. Dia kembali ke studio untuk Ozzmosis (1995) dan tahun selanjutnya mulai melakukan tur sebagai bagian dari festival metal berjalan, Ozzfest. Namun, kebintangan Osbourne mendapatkan hambatan, dan dia terus berjuang dengan penyalahgunaan masalah narkoba yang menggerogoti keseluruhan karirnya.


Namun, di milenium baru, Osbourne menemukan jalannya kembali menuju ketenaran. Pada 2001 dia merilis Down to Earth, yang menemukan kesuksesan tangga album di seluruh dunia, dan tahun selanjutnya menaikkan status selebritnya makin jauh dengan acara tv realita miliknya yang aneh. Ditayangkan ulang di MTV pada awal 2002, The Osbournes menampilkan kehidupan domestik dari Osbourne dan keluarganya dan menjadi hit instan. Namun, hal itu juga mendapatkan masalah yang serius di musim panas itu, saat istri Ozzy, Sharon, didiagnosis dengan kanker kolon. Acara ini berlangsung hingga 2005, memberi  sebuah Primetime Emmy dan menjadi salah satu acara MTV dengan tingakatan tinggi sepanjang masa.


Pada 2005, Osbourne melakukan reuni dengan Black Sabbath untuk sebuah tur, dan tahun selanjutnya mereka dilantik ke dalam Rock and Roll Hall of Fame. Pada perayaan pelantikan, Metallica-salah satu grup untuk siapa Black Sabbath yaitu  pengaruh utama-menampilkan "Iron Man" untuk menghormati band.


Meskipun tahun-tahun buruk yang menimpa dirinya, Osbourne memperlihatkan daya tahan dirinya. sesudah  melanjutkan tur sebagai bagian dari Ozzfest untuk dua tahun berikutnya, dia kembali ke studio untuk merekam Black Rain (2007), yang mencapai No. 3 di tangga album AS. Dia menindaklanjutinya dengan Scream pada 2010, yang juga tampil dengan baik, mencapai No. 4 di AS. Pada 2012, Osbourne kemudian bereuni dengan rekan-rekan bandnya di Black Sabbath untuk menampilkan serangkaian konser dan untuk merekam sebuah album baru, 13, yang dirilis pada 2013. Memuncaki tangga album di AS, UK dan wilayah lain, itu yaitu  sebuah warisan untuk tingkatan tinggi dimana Osbourne dan Black Sabbath masih menguasai dunia.


Ozzy Osbourne menikahi manajernya, Sharon, pada 1982. Mereka memiliki tiga anak bersama, Jack, Kelly dan Aimee. Jack dan Kelly muncul dengan orangtua mereka dalam The Osbournes, tapi Aimee menolak. Osbourne juga memiliki tiga anak dari pernikahan sebelumnya dengan Thelma Riley dan kini memiliki beberapa cucu juga.


Akan namun , pada Mei 2016, Sharon dan Ozzy mengumumkan rencana mereka untuk bercerai sesudah  33 tahun pernikahan. Menurut US Weekly, perpisahan terjadi sesudah  Sharon mempelajari perselingkuhan lain Ozzy dengan seorang penata rambut selebriti. Namun, dua bulan kemudian pasangan ini berusaha bersama untuk memutuskan membuat hubungan mereka berhasil. Pada Juli, Ozzy, muncul di Good Morning America dengan putra mereka, Jack, mengatakan pernikahan ini tidak berakhir. "Itu hanya sebuah lubang di jalanan," dia berkata, "Ini kembali ke jalurnya lagi."


Pada 25 Juli, Sharon mengumumkan rekonsiliasi mereka di acaranya The Talk. "Hal ini sangat sulit... Dia sangat memalukan dan malu tentang perbuatannya," dia berkata. "Saya memaafkan, (tapi) hal ini memerlukan waktu yang lama untuk percaya. Tapi ketahuilah, kami sudah bersama selama 36 tahun, 34 tahun pernikahan, dan hal itu lebih separuh dari kehidupan saya dan saya benar-benar tidak bisa berpikir tentang hidup saya tanpa dia ... meskipun dia seekor anjing!"





---  40th ---   Slayer’s Show No Mercy


Slayer merilis album studio debut mereka Show No Mercy pada 3 Desember 1983 melalui Metal Blade Records. Brian Slagel, mantan wartawan musik yang akhirnya mendirikan Metal Blade, mengontrak band ke Metal Blade sesudah  menyaksikan band membawakan lagu “Phantom of the Opera” oleh Iron Maiden. 


Band ini berusaha membiayai sendiri album debut mereka, mengabungkan tabungan milik Tom Araya, yang bekerja sebagai terapis pernafasan, dan uang yang dipinjam dari ayahnya Kerry King. Album ini direkam di Track Records Studios, Los Angeles, California dengan produser Slayer dan Brian Slagel. Kerry King mengatakan bahwa album ini yaitu  “Iron Maiden disini dan disana”. Araya menambahkan Venom, Judas Priest, Iron Maiden, dan Mercyful yaitu  pengaruh besar dalam rekaman ini, juga gitaris King yang memiliki citra satanik.


Gene Hoglan, yang kemudian dikenal sebagai drummer untuk band-band seperti Dark Angel dan Death, menjadi vokalis latar untuk lagu “Evil Has No Boundaries”. Saat rekaman untuk drum, Slagel menginginkan Dave Lombardo bermain tanpa memakai  cymbal sebab  suara bising yang ditimbulkannya, tapi dia meyakinkan jika ia mengunakan siphon untuk mengurangi suara bising itu.


Tur yang ekstensif dilakukan untuk mempromosikan album ini, band membawa teman dekat dan anggota keluarga bersama dalam perjalanan, yang membantu dibelakang panggung dengan pencahayaan dan tata suara. Walaupun dikritik sebab  kualitas produksi yang rendah, album ini menjadi rilisan dengan penjualan tertinggi milik Metal Blade Records, juga menghasilkan lagu-lagu “Die by the Sword”, “The Antichrist”, dan “Black Magic”, yang sering dibawakan oleh Slayer saat manggung.


Walaupun band tidak memiliki waktu yang cukup untuk menjual rekaman saat melakukan tur, album ini menjadi rilisan dengan penjualan tertinggi Metal Blade Records. Show No Mercy terjual lebih dari 15.500 hingga 20,000 kopi di AS, juga terjual lebih dari 15.000 kopi diluar negeri, saat Metal Blade memiliki hak yang lebih luas. Kesuksesan album ini membawa Slagel menginginkan band untuk merilis rekaman baru dan sebuah album mini (EP).


Tanggapan beragam diperoleh dari para kritikus musik. Sputnikmusic memberi  4 dari 5 bintang, The Rolling Stone Album Guide memberi  3 dari 5 bintang dan Allmusic memberi  2 dari 5 bintang.


Daftar Lagu


1. Evil Has No Boundaries

2. The Antichrist

3. Die by the Sword

4. Fight Till Death

5. Metalstorm/Face the Slayer

6. Black Magic

7. Tormentor

8. The Final Command

9. Crionics

10. Show No Mercy


The 1987 : Haunting the Chapel EP


11.   Chemical Warfare

12.   Captor of Sin

13.   Haunting the Chapel


Bonus tracks (1994 re-release)


11.    Aggressive Perfector

12.    Chemical Warafare


Bonus track (vinyl & 1983 cassette only)


 11.  Aggressive Perfector


Personel


• Tom Araya – bass, lead vocals

• Jeff Hanneman – lead and rhythm guitar

• Kerry King – lead and rhythm guitar

• Dave Lombardo – drums








---  63rd ---   Def Leppard’s Rick Savage


Dilahirkan dengan nama lengkap Richard Savage pada 2 Desember 1960 di Sheffield, South Yorkshire, Inggris. Dia dipanggil “Sav” untuk menghindari kebingungan antara dia dan nama Rick yang lain dalam band, drummer Rick Allen. Dia dan penyanyi utama Joe Elliott yaitu  anggota band asli yang tersisa. Keduanya, ditambah Allen, juga anggota band yang selalu tampil di setiap album.


Rick belajar di tapron Secondary School di Sheffield. Di masa mudanya, dia belajar memainkan gitar bersama dengan abangnya. Mereka memainkan lagu-lagu seperti “Maggie May”-nya Rod Stewart dan “American Pie”-nya Don McLean. Rick juga mengejar karir sebagai pemain sepakbola profesioanl dengan Sheffield United, meskipun dia yaitu  penggemar sang rival, Sheffield Wednesday. Rick akhirnya memilih musik dan membentuk sebuah band dengan teman-teman sekolahnya antara lain Tony Kenning dan kemudian Pete Willis. Dengan nama Atomic Mass mereka kebanyakan memainkan musik-musik Queen, Slade, Deep Purple, Jimi Hendrix dan lagu rock terkenal pada saat itu.


Pada suatu ketika, mereka memutuskan bahwa Willis yaitu  pemain gitar yang bagus maka Rick beralih memainkan bass. Memerlukan seorang penyanyi, band melakukan audisi untuk teman Pete, Joe Elliott dan akhirnya Elliott menjadi penyanyi utama band. Mereka kemudian memilih gitaris Steve Clark dan merubah nama mereka menjadi Def Leppard.


Rick mengalami Bell’s Palsy sekitar tahun 1994. Hal ini menyebakan otot wajahnya melemah dan menjadi lumpuh sebagian. Dia telah sembuh, tapi efek penyakit itu masih kelihatan, terutama saat dia berdiam diri.


Rick menikah dengan Paige, dimana mereka memiliki 3 orang anak (satu dari hubungan Paige terdahulu).






---  52nd ---   Led Zeppelin’s “Black Dog” 


Led Zeppelin merilis single mereka "Black Dog" yang merupakan lagu pembuka di album keempat tanpa judul milik band (1971). Lagu itu  dirilis sebagai single dan mencapai tangga lagu di beberapa negara; namun, seperti praktik mereka, itu tidak dikeluarkan di Inggris Raya. Lagu ini termasuk dalam "the 500 Greatest Songs of All Time” milik Rolling Stone (AS) dan menduduki peringkat No. 1 dalam “20 Greatest Guitar Tracks" versi majalah Q (Inggris).


"Black Dog" dibangun di sekitar dinamika “call and response” antara vokalis dan band, dengan dimulai dan dihentikannya sebuah bait cappella yang terinspirasi oleh lagu Fleetwood Mac tahun 1969 "Oh Well", menurut penulis biografi Dave Lewis. Judulnya mengacu pada Labrador Retriever hitam tanpa nama yang berkeliaran di sekitar studio Headley Grange selama perekaman album. Lagu ini direkam dengan teknisi rekaman Andy Johns di Island Studios di Basing Street di London.


John Paul Jones, yang dikreditkan dengan menulis riff utama, terinspirasi oleh album 1968 milik Muddy Waters yang kontroversial, Electric Mud. Dia menambahkan riff yang berkelok-kelok dan perubahan ritme yang rumit, yang digambarkan oleh penulis biografi Keith Shadwick sebagai "pola cerdas yang berputar kembali dengan sendirinya lebih dari satu kali, menyilang di antara tanda birama seperti yang terjadi." Grup mengalami masa-masa sulit dengan turnaround, namun  solusi drummer John Bonham yaitu  memainkannya secara langsung seolah-olah tidak ada turnaround. Dalam pertunjukan live, Bonham mengeliminasi variasi 5/4 sehingga Robert Plant dapat menampilkan selingan vokal a cappella dan kemudian mengembalikan instrumen pada waktu yang tepat. Untuk bagian gitarnya, Jimmy Page memakai  Gibson Les Paul untuk merekam beberapa overdub.


Lagu itu  dirilis sebagai singel di Amerika Serikat pada 2 Desember 1971, di benua Eropa (Inggris Raya tidak menerima perilisan single), dan di Australia dengan "Misty Mountain Hop" sebagai sisi B.


"Black Dog" menjadi pokok pertunjukan konser langsung Led Zeppelin  Ini pertama kali dimainkan secara live di Ulster Hall di Belfast pada tanggal 5 Maret 1971, sebuah konser yang juga menampilkan penampilan live pertama dari "Stairway to Heaven". Itu dipertahankan untuk setiap tur konser berikutnya sampai tahun 1973. Pada tahun 1975 lagu ini dipakai  sebagai encore medley dengan "Whole Lotta Love", namun  hampir tidak dipakai  pada tur konser AS tahun 1977 milik band. Lagu ini dipakai kembali ke lokasi syuting Festival Knebworth 1979 dan Tur Eropa 1980. Untuk pertunjukan terakhir tahun 1980 ini, Page memperkenalkan lagu itu  dari atas panggung.


Pada tahun 2004, lagu itu  menduduki peringkat pertama nomor 294 di daftar Rolling Stone dari the 500 Greatest Songs of All Time sebelum menduduki peringkat nomor 300 pada tahun 2010. Sosiolog musik Deena Weinstein menyebut "Black Dog" sebagai "satu dari lagu milik (Led) Zeppelin yang paling mudah dikenali".






---  56th ---   The Jimi Hendrix Experience’s Axis: Bold As Love


The Jimi Hendrix Experience merilis album studio kedua mereka Axis: Bold as Love pada 1 Desember 1967 melalui Track Records. Album ini direkam untuk memenuhi kontrak the Experience, yang menyatakan bahwa mereka harus menghasilkan 2 rekaman di tahun 1967. Album ini direkam di Olympic Studios, London di bulan Mei – Juni dan bulan Oktober 1967 dengan produser Chas Chandler.


Axis: Bold as Love yaitu  album susulan dari debut sukses album Are You Experienced, yang dirilis di bulan Mei. Album ini tidak dijual di AS hingga tahun 1968 sebab  perusahaan rekaman takut akan mengganggu penjulana album pertama. Axis: Bold as Love masuk chart di No. 5 di UK dan No. 5 di AS.


Tak lama sebelum penyelesaian album ini, Hendrix meninggalkan rekaman master dari sisi satu di dalam sebuah taksi. Rekaman itu tidak pernah ditemukan lagi, dan dengan demikian A-side harus segera menjalani mixing lagi secepatnya.


Single yang dirilis dari Axis: Bold as Love yaitu : “Up from the Skies”/”One Rainy Wish” yang dirilis pada 28 Februari 1968.


Hendrix mengekspresikan ketidaksetujuannya dengan sampul album, yang menggambarkannya dan the Experienec dalam bentuk beragam dari dewa Wisnu, yang menggabungkan dengan lukisan oleh Roger Law, dari potret foto oleh Karl Ferris. Hendrix menyatakan bahwa sampul ini akan lebih layak bila diberi gambaran warisan dari India-Amerika miliknya.


Axis: Bold as Love sangat diapresiasi positif oleh para kritikus musik. Allmusic, Encyclopedia of Popular Music, majalah Rolling Stones dan The Rolling Stone Album Guide memberi  5 dari 5 bintang, Down Beat memberi  4,5 dari 5 bintang, dan majalah Q memberi  4 dar1 5 bintang.


Daftar Lagu


1. EXP

2. Up from the Skies

3. Spanish Castle Magic

4. Wait Until Tomorrow

5. Ain’t No Telling

6. Little Wing

7. If 6 Was 9

8. You Got Me Floatin’

9. Castles Made of Sand

10. She’s So Fine

11. One Rainy Wish

12. Little Miss Lover

13. Bold as Love


Personel


The Jimi Hendrix Experience


• Jimi Hendrix – vocals, electric guitar, piano, recorder, voice of "Mr. Paul Caruso" on "EXP"

• Mitch Mitchell – drums, glockenspiel on "Little Wing", backing vocals, "interviewer" on "EXP"

• Noel Redding – backing vocals, bass guitars (four and eight-string), foot stamping on "If 6 Was 9", lead vocals on "She's So Fine"


Additional


• Gary Leeds – foot stamping on "If 6 Was 9"

• Graham Nash – foot stamping on "If 6 Was 9"

• Trevor Burton – backing vocals on "You Got Me Floatin'"

• Roy Wood – backing vocals on "You Got Me Floatin'"

• Chas Chandler- foot stamping on "If 6 Was 9"







---  48th ---   AC/DC’s TNT


AC/DC merilis album studio kedua mereka, T.N.T. pada 1 Desember 1975 melalui label Albert Productions dan hanya dirilis di Australia. Album ini direkam di bulan Maret hingga Juli 1975 di Albert Studios di Sydney, Australia dengan produser Harry Vanda dan George Young.


sesudah  kesuksesan dari single “Baby, Please Don’t Go” dan album High Voltage, AC/DC kembali ke Albert Studios di Sydney untuk merekam album kedua mereka dengan para produser George Young dan Harry Vanda. George yaitu  kakak dari gitaris Malcolm Young dan Angus Young dan sudah menikmati kesuksesannya sendiri di grup Easybeats. T.N.T. menandai sebuah perubahan dalam arah dari album debut milik AC/DC, High Voltage, yang dirilis pada 17 Februari 1975; dimana High Voltage menampilkan beberapa eksperimen dengan gaya dari lagu-lagunya dan memiliki keragaman dari peran masing-masing personel, T.N.T. memperlihatkan band ini secara penuh memakai  formula yang akan membuat terkenal, rock and roll berbasis rhythm and blues dan hard-edged. Mereka juga menyederhanakan sistem personel mereka dan akan memakai nya dari saat itu, dimana Angus hanya memainkan gitar utama, Malcolm Young memainkan gitar ritem, dan drumer dan bassis yaitu  yang memainkan drums dan gitar bass masing-masing di album. Di buku milik Murray Eagleheart, AC/DC: Maximum Rock & Roll, produser Harry Vanda menyatakan, “Saya mengharapakn akan ada satu atau dua lagu di album pertama, sedikit hal yang mereka berikan eksperimen, yang mungkin kemudian tidak akan mereka lakukan lagi. Maka saya mengharap anda dapat mengatakan bahwa T.N.T yaitu  album yang benar-benar menarik identitas itu; seperti, ini yaitu  AC/DC, tidak ada keraguan tentang itu, album itu yang akan disebut dan album itu yang akan membekas.”


“It’s a Long Way to the Top (If You Wanna Rock ‘n’ Roll)” diedit dari permainan saat latihan oleh produser George Youn dan penambahan bagpipes merupakan idenya untuk menambah kedinamisan di lagu ini. Penyanyi Bon Scott pernah bermain bagpipes di masa remajanya, maka George menyarankan dia memainkan bagpipes di lagu ini, tidak menyadari bahwa Scott yaitu  seorang drummer, bukan pemain bagpipes. Suara seruan di lagu “T.N.T.” juga ide George Young, ditambahkan sesudah  dia mendengar Angus bergumam seruan “oi” pada dirinya sendiri, dan meyarankan untuk merekamnya.


T.N.T. juga membawa AC/DC ke penampilan lebih banyak di acara musik Countdown milik Australia, menyusul dukungan dari album High Voltage di Australia. Pemunculan ini termasuk sebuah penampilan live dari lagu “T.N.T.”, juga video musik untuk “It’s a Long Way to the Top (If You Wanna Rock ‘n’ Roll). Difilmkan pada 23 Februari 1976, video ini menampilkan barisan saat itu, bersama dengan para anggota dari the Rats of Tobruk Pipe Band, di belakang dari sebuah truk flat-bed yang berjalan di Swanston Street di Melbourne, Australia. Pada 1 Oktober 2004, Corporation Lane di Melbourne berganti nama menjadi ACDC Lane sebagai sebuah penghormatan pada AC/DC, dengan keputusan berdasar  menjadi bagian pada video ini.


Single-single dari T.N.T. yaitu : “High Voltage” (Juli 1975), “It’s a Long Way to the Top )If You Wanna rock ‘n’ Roll)’ (1975) dan “T.N.T.” (1 Maret 1976).


Penilaian positif diterima oleh album ini dari para kritikus musik. Allmusic memberi  4 dari 5 bintang.


Daftar Lagu


1. It’s a Long Way to the Top (If You Wanna Rock ‘n’ Roll)

2. Rock ‘n Roll Singer

3. The Jack

4. Live Wire

5. T.N.T.

6. Rocker

7. Can I Sit Next to You Girl

8. High Voltage

9. School Days


Personel


• Bon Scott – lead vocals, bagpipes on "It's a Long Way to the Top"

• Angus Young – lead guitar

• Malcolm Young – rhythm guitar, backing vocals

• Mark Evans – bass guitar

• Phil Rudd – drums, percussion on tracks 1-7,9

• Tony Currenti - drums, percussion on track 8 (uncredited)






---  50th ---   Black Sabbath’s Sabbath Bloody Sabbath


Secara luas disebut album besar terakhir Black Sabbath yang direkam dengan barisan hebat mereka - Ozzy Osbourne, Tony Iommi, Geezer Butler dan Bill Ward - Sabbath Bloody Sabbath masih dianggap rilisan klasik dan berpengaruh. Namun ada waktu di musim panas tahun 1973 ketika itu tampak seperti tindak lanjut untuk Vol. 4 mungkin harus dibuang. 


“Saya benar-benar terjebak dan tidak bisa memikirkan apa pun untuk ditulis,” kata Iommi pada tahun 2009. “Saya tidak tahu apakah itu tekanan atau apa. Kami meninggalkan Los Angeles, kembali ke Inggris dan kami berpikir, 'Baiklah kalau begiru. Kami semua sudah selesai. Ini sudah berakhir." 


Untuk Sabbath Bloody Sabbath, yang dirilis pada 1 Desember 1973, Black Sabbath berharap untuk menciptakan kembali atmosfer yang telah mereka bangun untuk Vol. 4 , sebuah album yang dipicu oleh banyak sekali obat-obatan dan alkohol. Terlepas dari fakta bahwa mereka lebih tinggi dari matahari ketika mereka menulis rekeman itu, mereka juga sangat produktif dan terpacu dengan kreativitas. Jadi mereka kembali ke lokasi yang mereka sewa di Bel Air dengan harapan bahwa petir akan menyerang dua kali. 


“Itu yaitu  rumah yang sama, semuanya sama, namun  itu tidak berhasil,” kata Iommi. “Ini yaitu  pertama kalinya dalam hidupku aku pernah mendapatkan ketidakmampuan untuk menulis dan pada dasarnya semua orang selalu menunggu sampai aku datang dengan riff dan kemudian kami bekerja dari sana. Tapi tidak ada yang datang.” 


Merasa putus asa, Black Sabbath meninggalkan Los Angeles, terbang kembali ke Inggris dan mengambil cuti beberapa minggu. Ketika mereka terhubung kembali, mereka memutuskan untuk mengerjakan album lagi, jadi mereka menyewa Clearwell Castle di The Forest of Dean, Gloucestershire, Inggris dan menyiapkan peralatan mereka di ruang bawah tanah. Perubahan atmosfer menginspirasi Iommi. 


"Segera sesudah  kami di sana, saya datang dengan judul lagu, 'Sabbath Bloody Sabbath,'" katanya. "Riff itu muncul begitu saja dan saya berpikir, 'Itu dia, kami bekerja lagi.' Itu yaitu  awal dari album dan kami terus berjalan dari sana.” 


Seperti halnya kastil itu yang membuat nyaman Sabbath, itu juga membuat mereka takut. Ada laporan bahwa tempat itu angker dan selama mereka tinggal, Iommi dan Osbourne melihat sosok dalam jubah hitam berjalan menyusuri koridor dan menghilang. Itu bukan insiden yang terisolasi. Sementara pengalaman seperti itu menakutkan, lingkungan yang buruk itu memberi ide riff minor kunci dari lagu-lagu seperti "A National Acrobat" dan "Killing Yourself to Live." 


Meski banyak lagu dari Sabbath Bloody Sabbath dikerjakan seperti biasa, band ini juga bereksperimen dengan gaya diluar dari doom metal. "Sabbra Cadabra" berakar pada blues berat dari band-band seperti Cream dan Led Zeppelin dan "Looking for Today," yang menampilkan arpeggio melodik dan selingan akustik yang ditingkatkan oleh alur flute, dan lebih condong ke hard rock tradisional. 


Black Sabbath merekam Sabbath Bloody Sabbath di Morgan Studios di Willesden, London Utara, dan ketika mereka berada di sana bersama produser Tom Allom, mereka memperluas batas musik mereka lebih jauh dibandingkan  ketika mereka berada di bawah tanah kastil. Iommi muncul dengan “Fluff,” instrumental klasik akustik yang simpatik, yang digabung bersama gitar-gitar halus, selingan piano dan string. Instrumental itu dinamai dari nama karyawan radio BBC Alan "Fluff" Freeman, salah satu dari beberapa DJ yang memainkan Black Sabbath di radio. 


Dan Black Sabbath menyewa sebuah orkestra untuk "Spiral Architect" yang proggy dan menyapu, namun  ruang studio mereka terlalu kecil untuk menampung semua pemain, jadi mereka pindah ke Pye Studios, di mana Osbourne menghabiskan hari itu bersenandung dengan bagian-bagian yang ia inginkan untuk dimnainkan para pemain biola dan pemain cello. 


Selain itu, Osbourne membeli synthesizer Moog untuk dipakai  pada “Who Are You?” Meskipun ia tidak memiliki pengalaman dengan instrumen itu, ia memainkan pengaturan untuk menciptakan serangkaian nada dan suara dunia lain yang cocok dengan getaran yang tak tertahankan dari lagu itu . Juga, Iommi merekam berbagai bagian untuk album pada sitar dan bagpipe, namun  tidak menyukai bagian-bagian yang dimainkannya sehingga ia menghapusnya. 


Led Zeppelin mengunjungi Black Sabbath di studio saat mereka sedang merekam, dan drummer John Bonham mengajukan diri untuk bermain di "Sabbra Cadabra," namun  Sabbath merasa bahwa gaya khasnya akan mengganggu aliran album. Namun, keyboardist Yes, Rick Wakeman, bermain sebagai musisi sesi pada lagu ini. 


Dalam memoarnya, I Am Ozzy , Osbourne menulis bahwa sesudah  semua cocok dan dimulainya Sabbath Bloody Sabbath yaitu  kemenangan kreatif untuk Black Sabbath. [“[Itu] yaitu  album terakhir kami yang benar-benar hebat, saya kira. Dan dengan musik itu kami berhasil mencapai keseimbangan yang tepat antara beban lama kami dan sisi 'eksperimental' kami yang baru." 


Sementara Sabbath Bloody Sabbath mendapatkan Emas di AS pada 20 Maret 1974, album ini tidak mendapatkan Platinum sampai 13 Oktober 1986. Versi remaster dari album ini dirilis pada tahun 2012, namun  tidak mengandung materi tambahan.


Drew Struzan (yang kemudian menciptakan sampul ikonik milik Alice Cooper dengan album Welcome to My Nightmare) yaitu  artis yang diminta untuk membuat luikisan sampul, dibawah arahan Ernie Cefalu dari Pacific Eye & Ear . Ide dibelakang tata sampul yaitu  gambaran seorang pria yang tengah sekarat di atas ranjang dengan maut yang buruk, dan di sampul belakang orang sekarat yang sama dengan maut “yang baik”. Sampul yang menggambarkan seorang pria diatas ranjuang, yang mengalami mimpi buruk atau gambaran tengah diserang oleh iblis dalam bentuk manusia.


Sabbath Bloody Sabbath menerima tanggapan yang sangat positif dari para wartawan/kritikus musik mainstream, dengan majalah Rolling Stones menyebut album ini luar biasa, Allmusic memberi  4,5 dari 5 bintang dan The Rolling Stone Album Guide memberi  4 dari 5 bintang.


Lagu “Sabbath Bloody Sabbath” dijadikan single dari album ini, dan sangat dipuji oleh banyak pemain gitar hard rock dan ---  metal, antara lain Slash dari Guns N’ Roses, Brent Hinds dari Mastodon dan Kirk Hammett dari Metallica.


Daftar Lagu


1. Sabbath Bloody Sabbath

2. A National Acrobat

3. Fluff (instrumental)

4. Sabbra Cadabra

5. Killing Youreself to Live

6. Who Are You

7. Looking for Today

8. Spiral Architect


Personel


Black Sabbath


• Ozzy Osbourne – vocals (all tracks), synthesizer (tracks 5 and 6), handclaps (track 7)

• Tony Iommi – guitars (all tracks), piano (tracks 3, 4, and 6), synthesizer (tracks 5 and 6), harpsichord (track 3), organ (track 7), flute (track 7), handclaps (track 7), bagpipes (track 8)

• Geezer Butler – bass guitar (all tracks), synthesizer and mellotron (6), handclaps (track 7), nose flute (track 8)

• Bill Ward – drums (all tracks except 3), bongos (track 1), timpani (tracks 6 and 8), handclaps (track 7)


Personel tambahan


• Rick Wakeman – piano and Minimoog (track 4)

• Will Malone – conductor, arranger

• The Phantom Fiddlers - strings (track 8)







---  44th ---   Pink Floyd’s The Wall


Pink Floyd merilis album studio kesebelas mereka The Wall pada 30 November 1979 melalui Harvest Records di Inggris dan Columbia Records di AS. The Wall merupakan sebuah album ganda. Ini yaitu  album studio terakhir dengan formasi gitaris David Gilmour, bassis dan penulis lirik Roger Waters, kibordis Richard Wright, dan drumer Nick Mason sebelum Wright dipecat dari band. Album ini didukung oleh sebuah tur dengan efek teatrikal yang megah, dan diadaptasi kedalam sebuah film pada 1982, Pink Floyd - The Wall. Album ini menampilkan satu-satunya single yang memuncaki berbagai tangga lagu, "Another Brick in the Wall, Part 2".


Single-single lengkap dari The Wall yaitu : "Another Brick in the Wall, Part 2/One of My Turns" rilis 23 November 1979, "Run Like Hell/Don't Leave Me Now" rilis 17 April 1980 dan "Comfortably Numb/Hey You" rilis 23 Juni 1980.


The Wall direkam di beberapa studio antara lain: Britania Row, Super Bear Studio, Studio Miraval (Perancis), CBS 30th Street Studio (New York), Producers Workshop (Los Angeles). Produser The Wall yaitu  Bob Ezrin, David Gilmour, James Guthrie dam Roger Waters. Produksi berlangsung pada Desember 1978 hingga Novemmber 1979.


Seperti tiga album Pink Floyd terdahulu, The Wall yaitu  sebuah album berkonsep, mengeksplorasi tema-tema dari keterlantaran dan isolasi pribadi. Ini yaitu  sebuah opera rock yang mengikuti Pink, sebuah karakter yang didasarkan Waters dari dirinya sendiri dan pimpinan asli band, Syd Barrett. Kehidupan Pink dimulai dengan kehilangan ayahnya selama PD II dan dilanjutkan dengan penderaan dari guru sekolahnya, seorang ibu yang sangat protektif, dan kehancuran pernikahannya; semua berkontribusi pada isolasi dirinya dari masyarakat, digambarkan oleh sebuah tembok metaforis. 


Waters memahami album ini selama In the Flesh Tour 1977 milik Pink Floyd, saat frustrasinya dengan penonton menjadi sangat parah bahwa dia bertengkar dengan penonton. Album ini menampilkan gaya yang lebih kasar dan lebih teatrikal dibandingkan album terdahulu Pink Floyd. Wright tanpa basa-basi dipecat dari band oleh Waters selama masa produksi tapi tetap sevagai musisi bayaran, tampil dengan Pink Floyd selama tur the Wall.


The Wall mendapatkan ulasan positif dari para kritikus musik. Allmusic memberi  4,5 dari 5 bintang. Virgin Encyclopedia of Popular Music memberi  4 dari 5 bintang. The Rolling Stone Album Guide memberi  3 dari 5 bintang.


Album ini yaitu  salah satu album terlaris pada 1980 dan hingga 1999 telah terjual lebih dari 23 juta menurut sertifikasi RIAA yang membuatnya menjadi album ketiga dengan sertifikasi tertinggi di AS. Rolling Stones menempatkan The Wall di nomor 87 dalam daftarnya "The 500 Greatest Albums of All Time".


Daftar Lagu


Disc 1


1. In The Flesh?

2. The Thin Ice

3. Another Brick in the Wall (Part I)

4. The Happiest Days of Our Lives

5. Another Brick in the Wall (Part II)

6. Mother

7. Goodbye Blue Sky

8. Empty Spaces

9. Young Lust

10. One of My Turns

11. Don't Leave Me Now

12. Another Brick in the Wall (Part III)

13. Goodbye Cruel World


Disc 2


1. Hey You

2. Is There Anybody Out There?

3. Nobody Home

4. Vera

5. Bring the Boys Back Home

6. Comfortably Numb

7. The Show Must Go On

8. In the Flesh

9. Run Like Hell

10. Waiting for the Worms

11. Stop

12. The Trial

13. Outside the Wall


Personel


Pink Floyd


• Roger Waters – vocals, bass guitar, synthesizer, guitar

• David Gilmour – guitars, vocals, bass guitar, Synthesizer, Clavinet, percussion

• Nick Mason – drums, percussion

• Richard Wright – Piano, organ, Synthesizer, Clavinet, bass pedals


Additional musicians


• Bruce Johnston – backing vocals

• Toni Tennille – backing vocals

• Joe Chemay – backing vocals

• Jon Joyce – backing vocals

• Stan Farber – backing vocals

• Jim Haas – backing vocals

• Bob Ezrin – piano, hammond organ, synthesizers, reed organ, backing vocals

• James Guthrie – percussion; synthesizer; sound effects

• Jeff Porcaro – drums on "Mother"

• Children of Islington Green School – vocals on "Another Brick in the Wall Part II"

• Joe Porcaro, Blue Ocean & 34 others – snare drums on "Bring the Boys Back Home"

• Lee Ritenour – Rhythm guitar on "One of My Turns"

• Joe (Ron) di Blasi – classical guitar on "Is There Anybody Out There?"

• Fred Mandel – hammond organ on "In The Flesh?" and "In the Flesh"

• Bobbye Hall – congas; bongos on "Run Like Hell"

• Frank Marrocco – concertina on "Outside the Wall"

• Larry Williams – clarinet on "Outside the Wall"

• Trevor Veitch – mandolin on "Outside the Wall"

• New York Orchestra – orchestra

• New York Opera – choral vocals

• "Vicki & Clare" – backing vocals

• Harry Waters – child's voice on "Goodbye Blue Sky"

• Chris Fitzmorris – male telephone voice

• Trudy Young – voice of the groupie

• Phil Taylor – sound effects




---  78th ---   Roger Glover (Deep Purple, ex-Rainbow, ex-Episode Six)


Dilahirkan dengan nama lengkap Roger David Glover pada 30 November 1945 di Brecon, Powys, Wales, UK. 


Glover pindah dengan keluarganya ke St. Helens sebelum menetap di South Kensington di London, pada usia 10 tahun. Di sekitar waktu itu, rasa tertarik Glover mulai berubag ke arah musik rock, dan pada saat berusia 13 tahun, Glover mulai bermain gitar. Dia kemudian pindah ke distrik North London, Pinner dan saat berada di Harrow County School for Boys membentuk band pertamanya, Madisons, dengan sejumlah teman, yang kemudian bergabung dengan band rival yang kemudian menjadi Episode Six, sebuah band yang menampilkan calon rekan seband di Deep Purple, vokalis Ian Gillan. Keduanya meninggalkan Episode Six di tahun 1969 untuk bergabung dengan Deep Purple.


sesudah  selama 4 tahun dengan Deep Purple, dimana band telah merilis album paling sukses, In Rock dan Machine Head, Glover, bersama dengan Gillan, pergi sesudah  tur Jepang kedua Deep Purple di musim panas tahun 1973. Glover berkata, "Saya menulis riff untuk "Maybe I'm a Leo" sesudah  mendengarkan "How Do You Sleep?"-nya John Lennon.


Selama 1970an, Glover menjadi produser beberapa band seperti Judas Priest, Nazareth, Elf, Status Quo, Ian Gillan Band, dan David Coverdale.


Di tahun 1974, Glover merilis album solo pertamanya, Butterfly Ball, dan di tahun 1978, merilis album solo keduanya berjudul Elements.


Dari tahun 1979 hingga 1984, dia dalah bassis, penulis lirik dan produser untuk band solo Ritchie Blackmore, Rainbow, mengerjakan 4 album studio grup itu.


Di tahun 1983, dia merekam album solo ketiganya, Mask, yang dirilis tahun berikutnya. Saat bulan April 1984 Deep Purple terbentuk kembali, Glover kembali ke band lamanya dimana dia telah bertahan selama 3 dekade terakhir.


Di tahun 1988, Glover dan rekan seband di Deep Purple, Ian Gillan, merekam album proyek sampingan, Accidentally on Purpose. Hampir dua dekade kemudian, Glover bermain dengan Gillan selama album solo Gillan di tahun 2006.


Di tahun 2001, Glover menjadi pemain bass yang berkontribusi di album ganda Gov't Mule, The Deep End, yang direkam sebagai penghormatan untuk mendiang Allen Woody, bassis asli Mule. Glover bemain di lagu "Maybe I'm a Leo"-nya Deep Purple, yang merupakan lagu favorit Woody. Pada 3 Mei 2003 di New Orleans Glover juga ambil bagian si monser spesial yang diadakan oleh Gov't Mule yang menampilkan semua pemain bass yang berkontribusi di album The Deep End.


Di tahun 2002, Glover merilis album solo keempatnya berjudul Snapshot dengan nama Roger Glover & The Guilty Party. Album ini menampilkan Randal Bramblett (yang ikut menulis pada beberapa lagu), juga ada putri Glover, Gillian.


Pada 7 Oktober 2007, Glover bergabung dengan mantan rekan sebandnya Jon Lord untuk menampilkan Concerto for Group and Orchestra di the Royal & Derngate Theatre di Northampton. KOnser itu juga menampilkan Royal Philharmonic Orchestra dengan konduktor Paul Mann.


Di tahun 2008, Roger Glover bermain bass di single amal "Lucy's Song" yang ditulis dan diproduseri oleh David Domminney dari Rogue Studios di London dan tersedia di iTunes. Pemasukan dari penjualan masuk ke The Linda McCartney Cancer Center.


Pada 22 Oktober 2010 pameran karya seni Roger Glover berjudul "Happy Silence" dibuka di K-8 e.V. Galerie di Koln. Sebelumnya Glover telah melelang sebagian besar lukisannya di galeri lain untuk tujuan amal, tapi ini yaitu  pameran seninya yang pertama dalam skala besar.


Di tahun 2011, Glover merilis album solo kelimanya, If Life Was Easy, yang menampilkan Dan McCafferty dan Pete Agnew-nya Nazareth juga ada Walther Gallay dan Daniel "Sahaj" Ticotin.


Pada 21 Maret 2012, Ian Paice manggung dengan band tribute Deep Purple, Purpendicular di Pratten, Swiss. Band mendapatkan kejutan saat Roger Glover yang "kebetulan ada di sekitar daerah itu" dan bergabung dengan mereka di panggung.


Glover telah menikah 2 kali dan memiliki 3 orang putri. Musisi Gillian Glover (lahir 1976) yaitu  dari pernikahan pertamanya. Dia saat ini tinggal di Swiss dengan pasangannya dan 2 putri mereka.





---  59th ---   Steelheart’s Miljenko Matijevic


Dilahirkan di Zagreb, SR Kroasia, Yugoslavia  pada 30 November 1964. 


Matijevic tinggal bersama saudara dan kakek-neneknya sampai tahun 1970. Kakak Michael (panggilan Miljenko), John, sering sekali bermain gitar dengan Michael sebagai penyanyinya. Ketika Michael berumur 9 tahun ia bergabung dengan paduan suara gereja lokal. Namun, perubahan terbesar terjadi ketika Michael berumur 11 tahun saat ia mengenal Led Zeppelin. Meskipun Michael dan John sama-sama menyukai musik semacam ini, ayah mereka menolak, meskipun akhirnya mereka tetap membentuk band bernama "Teazer", yang memainkan Zeppelin, Sabbath dan lagu sejenisnya. sesudah  produser, Morgan Walker, menemukan mereka dan membawa mereka ke New York City, band ini mulai berantakan.


sesudah  melihat Michael bermain di sebuah klub lokal pada band "The Mission", Don Stroh, pemilik Showcase Studios, akhirnya mengundang Michael agar ia datang dan berlatih dengan band di studio, ini yaitu  tempat ia pertama kali bertemu Chris Risola dan James Ward, bersama dengan Jack Wilkinson, Red Alert dibentuk.


Jack Wilkinson akhirnya digantikan oleh John Fowler dan Frank DiConstanzo (sebelumnya dari Rage of Angels) masing-masing ditambahkan sebagai drumer dan gitaris ritem. Michael segera memberi  perhatian semua untuk band, dan tidak menyelesaikan kuliahnya. Dia dan John pergi ke Los Angeles dengan harapan mendapatkan kontrak rekaman, meskipun tidak memiliki kontak. Namun, dalam waktu satu bulan, band ini memiliki kontrak rekaman.


Album pertama Steelheart yang dirilis pada 1990 terjual lebih dari satu juta kopi dengan tur dunia yang sukses, album tindak lanjut, Tangled in Reign, yang dirilis pada 1992, menjalankan tur Eropa dan Asia yang sukses.


Pada akhir tur AS dalam mendukung Great White, Steelheart diundang untuk membuka sebuah pertunjukan tambahan untuk band Slaughter. Pada malam Halloween, di Arena McNichols di Denver, Colorado, Steelheart sedang menampilkan "Dancing in the Fire" dari album Tangled in Reigns ketika Matijevic terlibat dalam kecelakaan serius. Matijevic memutuskan untuk memanjat rangka pencahayaan yang untuk beberapa alasan tidak benar-benar dijamin. Ia gagal memanjat rig dan juga gagal untuk menghindari potongan peralatan, yang memukul bagian belakang kepala, wajahnya pertama kali menghantam ke panggung. Hasil dari kecelakaan itu hidung, patah tulang pipi, rahang, tulang belakang bengkok, dan kehilangan memori yang parah. Matijevic menemukan kekuatan untuk berjalan dari panggung dan langsung dibawa ke rumah sakit. Insiden ini menandai akhir dari Steelheart. 


Tahun sesudah  kecelakaan di Denver, Steelheart direformasi dengan tidak ada anggota asli kecuali untuk Matijevic. Kenny Andrews, Alex Makarovichon, dan Vincent Mele Jr bergabung dengan Matijevic untuk merekam Wait, album sangat berbeda dari dua album pertama Steelheart. Judul album berasal dari waktu yang lama dihabiskan Matijevic memperoleh kebebasan dari perusahaan rekaman dan manajer yang dimana dia merasa yang mengkonsumsi lebih dari apa yang menjadi milik mereka. Band ini melanjutkan tur di negara-negara Asia, di mana album ini memperoleh keberhasilan yang besar. Judul lagu, "Wait" mencapai # 1 di banyak negara Asia, dan 28 pertunjukan merupakan sukses besar. Album itu sendiri tidak pernah mencapai popularitas di Amerika atau Eropa. 


Ketika Matijevic memasuki pasar musik Amerika, maka dianggap lebih baik bahwa dia memakai  nama versi inggrisnya yang diberikan, maka ia memakai  nama panggung Michael. Namun sesudah  kematian ibunya, pada usia 56 tahun, sebab  leukemia Matijevic memutuskan untuk memakai  nama aslinya, Miljenko. Hal ini hampir tidak mungkin di Amerika dan lebih sulit untuk diucapkan, jadi penggemar sering merujuk kepadanya sebagai Mili untuk memudahkan penyebutan. Kemudian teman dekatnya, Frankie, meninggal juga sebab  leukemia.


sesudah  kematian Frankie, Matijevic menerima panggilan telepon dari temannya dan produser Tangled in Reigns, Tom Werman. Werman menanyakan pada Matijevic apakah ia akan tertarik dalam film layar lebar, Rock Star, dibintangi Mark Wahlberg, disutradarai oleh Stephen Herek. Matijevic (serta Jeff Scott Soto) mendapat pekerjaan merekam vokal untuk film ini. soundtrack Rock Star juga berisi versi alternatif dari “We All Die Young”, berasal dari album Wait. Matijevic merekam 8 lagu untuk film, 3 lagu muncul di soundtrack. 


Pada 2008 Steelheart merilis album Good 2B Alive. Matijevic mengikuti audisi lowongan penyanyi utama untuk Velvet Revolver. Peserta audisi lain termasuk Sebastian Bach. Matijevic juga merilis single dibawah nama Mikey Steel. sesudah  kepergian Brett Onion, dia secara tidak resmi diumumkan sebagai vokalis baru untuk band Ray Manzarek dan Robby Krieger, Manzarek-Krieger atau  Manzarek-Krieger’s the Doors, dan ia melakukan tur dengan mereka di Eropa dan di Amerika Serikat Mei - Juli 2010. 


Menjadi seorang vokalis band sekelas Steelheart tak membuatnya kehilangan aktivitas lainnya. Tidak sebatas mengenai musik, Mili juga memiliki sebuah program televisi sendiri yang jauh dari hal-hal berbau musik. Program televisi itu  justru bicara mengenai hobi memasaknya sampai dengan perjalanan berwisata.


Steelheart merilis album studio kelima mereka Through Worlds of Stardust pada tahun 2017, dengan single-single “Got Me Runnin’” dan “Lips of Rain”. Dan pada 2018 Steelheart merilis sebuah album live, Rock’n Mila




---  35th ---   Guns N’ Roses’ “Paradise City”


Guns N’ Roses merilis single mereka "Paradise City" yang ditampilkan di album debut mereka, Appetite for Destruction (1987). Lagu ini dirilis sebagai single pada 30 November 1988 di AS dan 13 Maret 1989 di UK. Ini juga satu-satunya lagu di album yang menampilkan synthesizer. Ini sering dimainkan di stadion olahraga selama pertandingan bersama dengan "Welcome to the Jungle", juga dari Appetite for Destruction. Lagu ini mencapai puncaknya di nomor lima di Billboard Hot 100 —menjadi single ketiga milik band yang mencapai Top 10 — dan nomor enam di UK Singles Chart. Ini juga menduduki puncak Irish Single Chart, yang pertama dari tiga single yang melakukannya. 


Slash menyatakan bahwa lagu ini ditulis di belakang sebuah van sewaan saat mereka sedang dalam perjalanan kembali dari manggung di San Francisco dengan band Rock N Riders. Dia mengatakan bahwa GNR sedang di belakang van, minum dan bermain gitar akustik, ketika dia datang dengan intro. Duff McKagan dan Izzy Stradlin mulai bermain bersama. Slash mulai menyenandungkan sebuah melodi ketika Axl Rose bernyanyi, "Take me down to the Paradise City." Slash menimpali dengan "Where the grass is green and the girls are pretty." Rose menyanyikan baris pertama lagi, di mana Slash berteriak "Where the girls are fat and they’ve got big titties." Rose menyelesaikannya dengan "Take ... me ... home!" Slash lebih suka baris kedua namun  anggota band lainnya merasa berbeda. Dia kalah suara dan mereka memakai  baris pertama. Band ini kemudian memperluas sisa lirik dalam putaran itu. Akhirnya Slash menyelesaikannya dengan datang dengan riff berat yang menggerakkan lagu. 


Selama sebuah wawancara tahun 1988, Rose mengatakan kepada majalah Hit Parader bahwa "bait-baitnya lebih tentang berada di hutan; chorusnya seperti berada di Midwest atau di suatu tempat." 


Lagu ini sering dipakai  sebagai lagu penutup pertunjukan milik band selama Appetite for Destruction Tour, Use Your Illusion Tour, dan Chinese Democracy Tour. 


Slash menyatakan bahwa "Paradise City" yaitu  lagu Guns N' Roses favoritnya. 


Dalam dua menit terakhir dari lagu, lagu ini berubah menjadi dua kali dan chorus diulang beberapa kali sementara Slash memainkan solo gitar di latar belakang. 


Gitaris Andy McCoy mengatakan bahwa lagu ini disalin dari beberapa riff yang ditulis oleh bandnya, Hanoi Rocks. Dia mengatakan bahwa chorus hanyalah versi lebih lambat dari riff di "Lost in the City". Axl Rose sering menyebut Hanoi Rocks sebagai pengaruh terbesar dari Guns N' Roses. Gitaris ritem asli dari Hanoi Rocks, Nasty Suicide, juga dapat dilihat dalam video musik untuk "Paradise City." Gaya dari riff utama "Paradise City" (melibatkan riff kromatik yang naik) juga telah dipakai  oleh banyak mantan anggota Guns N' Roses dalam proyek-proyek baru. Hal ini dapat dilihat pada "Bom" milik Izzy Stradlin dan "Do It for the Kids" milik Velvet Revolver. Menurut Tracii Guns dari L.A. Guns dan mantan anggota dari Guns N' Roses, riff dipengaruhi oleh lagu Black Sabbath "Zero the Hero" dari album Born Again. 


Lagu ini menempati peringkat ke-21 di 40 Greatest Metal Songs of All Time milik VH1, nomor tiga dalam daftar Majalah Total Guitar dari 100 greatest solos of all time. Ini peringkat nomor 459 pada daftar 2010 milik Rolling Stone dari "The 500 Greatest Songs of All Time." Beberapa publikasi menyebutkan lagu itu  sebagai salah satu lagu terburuk milik band, seperti Ultimate Classic Rock and Spin. Spin menyebutnya sebagai yang paling berlebihan dalam katalog mereka, menulis: "'Paradise City' kehabisan ide di tengah-tengah pengulangan refrain pertamanya ang penuh kemenangan dan namun masih berlangsung selama enam menit lagi." 


Selama pertunjukan Guns N' Roses, "Paradise City" biasanya dibawakan terakhir, sebagai encore. Ini telah menjadi tradisi setidaknya sejak 1988, hingga tur terbaru mereka. Mereka juga membawakan lagu itu  secara langsung di konser penghargaan Freddie Mercury pada tahun 1992 (kali ini yaitu  lagu pertama dari penampilan pendek mereka). 


Video musik difilmkan di dua lokasi; Giants Stadium di New Jersey sementara Guns N' Roses sedang tur bersama Aerosmith, dan festival Monsters of Rock 1988 di Donington Park. McKagan terlihat mengenakan T-shirt “wings logo” Aerosmith di dalam video. Menurut otobiografi Slash, band memainkan lagu itu dua kali di stadion, satu kali di awal pertunjukan dan sekali lagi sebagai pertunjukan yang lebih dekat. 


Nigel Dick menyutradarai video, yang memiliki biaya $200.000. Video itu diambil dengan enam kamera di depan 77.000 orang. 


Personel


• W. Axl Rose – lead vocals, synthesizer, whistle

• Slash – lead guitar

• Izzy Stradlin – rhythm guitar, backing vocals

• Duff "Rose" McKagan – bass, backing vocals

• Steven Adler – drums




---  35th ---   Guns N’ Roses’ Lies


Guns N' Roses merilis album studio kedua mereka G N' R Lies juga dikenal sebagai Lies, pada 29 November 1988 di AS dan 30 November di Inggris melalui Geffen Records. Sementara secara resmi sebuah album mini, album ini diperlakukan sebagai sebuah album studio saat dirilis. Menurut RIAA, album ini telah terjual lebih dari lima juta buah di AS saja. "Patience" yaitu  satu-satunya single yang dirilis dari Lies; lagu ini mencapai #4 di Billboard Hot 100.


Empat lagu pertama terdiri dari EP yang dirilis sebelumnya Live ?!*@ Like a Suicide. Empat lagu terakhir direkam dengan gitar akustik. Lagu-lagu itu ditulis dan direkam hanya dalam beberapa sesi studio (dengan pengecualian dari "You're Crazy," yang muncul di versi lain di album Appetite for Destruction), dimana produser Mike Clink menyebutnya "one of those magical rock and roll history moments." Album ini direkam di Rumbo Studios, Take One Studio dan Image Recording Studios pada 1988.


Dalam wawancara berikutnya, Axl Rose menyatakan bahwa sementara dia mencintai bagaimana band menyuarakan empat lagu terakhir, dia membenci suara vokalnya. Rose mengingat bahwa suaranya kotor dan kasar dari tur yang panjang milik band pada saat itu, dan jika dia bisa dia akan merekam ulang suaranya di sesi yang terpisah.


Sebuah versi yang lebih cepat dari "You're Crazy" dengan gitar listrik sebelumnya sudah dirilis di album debut band, Appetite for Destruction", dan kini direkam seperti tujuan awal. "Mama Kin" yaitu  sebuah lagu Aerosmith, yang muncul di album debut band itu pada 1973. "Nice Boys" yaitu  sebuah cover dari Rose Tatto dari album debut mereka pada 1978. "Used to Love Her" ditulis sebagai sebuah candaan sesudah  Izzy Stradlin tidak menyukai sebuah lagu yang dia dengar di radio menampilkan "some guy whinning about a broad who was treating him bad". Slash menyatakan bahwa "Orang-orang berpikir lagu itu tentag salah satu pacar kami, tapi lagu itu sebenarnya tentang anjing milik Axl."


Sampul album yaitu  sebuah parodi dari koran tabloid, juga catatannya. Tata artistik sampul mengalami beberapa modifikasi kecil saat judul dirilis dalam bentuk CD. Pertama, di sudut kiri bawah terbaca "LIES LIES LIES" yang aslinya terbaca "Wife-beating has been around for 10,000 years." Kedua, alih-alih "Elephant gives birth to midget", berita utama asli terbaca, "Ladies, welcome to the dark ages." Banyak salinan dari LP asli yang dirilis juga berisi gambar tanpa sensor dari seorang model telanjang di dalam LP.


Tata artistik sampul memiliki kemiripan dengan Some Time in New York City milik John Lennon, sbeuah album yang berisi kontroversi milik Lennon "Woman Is the Nigger of the World", sebuah lagu yang disebut Axl saat dia mempertahankan penggunaan kata "nigger" di "One in a Million".


Lies mendapatkan ulasan yang positif dari kritikus musik. Rolling Stones memberi  4 dari 5 bintang dan Allmusic memberi  3,5 dari 5 bintang.


Daftar Lagu


1986 (Live ?!*@ Like a Suicide: Faux-live songs)


1. Reckless Life (Hollywood Rose cover)

2. Nice Boys (Rose Tattoo cover)

3. Move to the City

4. Mama Kin (Aerosmith cover)


1988 (Acoustic Songs)


5.    Patience

6.    Used to Love Her

7.    You're Crazy

8.    One in a Million


Personel


Guns N' Roses


• Axl Rose − lead vocals, piano, whistling

• Slash − lead guitar, acoustic guitar, backing vocals

• Izzy Stradlin − rhythm guitar, acoustic guitar, backing vocals

• Duff  McKagan − bass guitar, acoustic guitar, backing vocals

• Steven Adler − drums, backing vocals


Musisi tambahan


• West  Arkeen − percussion on tracks 5-8

• Howard Teman − percussion on tracks 5-8

• Rik Richards − percussion on tracks 5-8

• Ray Grden − percussion on tracks 5-8 − percussion on tracks 5-8






---  54th ---   The Rolling Stones’ Let It Bleed


The Rolling Stones merilis album kedelapan mereka di Inggris dan kesepuluh mereka di Amerika, Let It Bleed, pada 28 November 1969 melalui Decca Records di UK dan London Records di AS. Dirilis tidak lama sesudah  1969 American Tour milik band, ini yaitu  susulan untuk album Beggar Banquet di tahun 1968 dan album terakhir oleh band yang menampilkan Brian Jones juga yang pertama yang menampilkan Mick Taylor. 


Meskipun Stones telah memulai rekaman dari "You Can't Always Get What You Want" pada bulan November 1968, sebelum Beggars Banquet dirilis, rekaman untuk Let It Bleed dimulai pada bulan Februari 1969 dan berlanjut secara sporadis hingga awal November. Brian Jones hanya mengerjakan dua lagu: memainkan autoharp di "You Got the Silver", dan perkusi di "Midnight Rambler". Penggantinya, Mick Taylor, memainkan gitar pada dua lagu, "Country Honk" dan "Live with Me", serta pada "Honky Tonk Women" yang direkam selama sesi Let It Bleed. Keith Richards, yang sudah berbagi tugas vokal dengan Mick Jagger di "Connection" dan menyanyikan vokal utama terpisah pada bagian "Something Happened to Me Yesterday" dan "Salt of the Earth", menyanyikan vokal utama solo pertamanya pada rekaman Rolling Stones dengan "You Got the Silver ". The London Bach Choir bernyanyi di "You Can't Always Get What You Want" namun  secara terbuka memisahkan diri dari album, mengutip apa yang diistilahkan oleh penulis Stephen Davis sebagai "relentless drug ambience". 


Let It Bleed awalnya dijadwalkan untuk dirilis pada bulan Juli 1969. Meskipun "Honky Tonk Women" dirilis sebagai single bulan itu, album itu sendiri mengalami banyak penundaan dan akhirnya dirilis pada bulan Desember 1969, sesudah  tur AS band untuk itu sudah selesai . Sebagian besar album ini direkam di Olympic Studios di London, dengan pekerjaan lebih lanjut yang terjadi di Elektra Sound Recorders Studios, 962 La Cienega Boulevard, Los Angeles, California, 90069, sementara Stones bersiap untuk melakukan tur. Bagian yang direkam di Los Angeles termasuk overdubs oleh musisi tamu Merry Clayton (di "Gimme Shelter"), Byron Berline (di "Country Honk"), dan Bobby Keys dan Leon Russell (di "Live with Me"). Akhirnya, versi yang belum pernah dirilis dari "I Don't Know The Reason Why (a.k.a Hillside Blues)" juga direkam di sana pada bulan Oktober 1969 dengan Mick Taylor. 


Umumnya, lirik album berhubungan dengan kehidupan tahun 1960-an; ada komentar sosial tentang Perang Vietnam ("Gimme Shelter"), serta gerakan hippie, budaya narkoba dan politik ("You Can’t Always Get What You Want"), namun  pada saat yang sama ada yang berhubungan dengan topic cinta, mulai dari desolate ("Love In Vain", ditulis oleh Robert Johnson), untuk menghangatkan hati ("You Got The Silver", ditulis oleh Richards), sensual, diisi sindiran ("Let It Bleed"), dan humor ("Live With Me"). Selain itu, "Monkey Man" menyindir dan mengomentari citra publik dan gaya hidup band sementara "Midnight Rambler" memiliki pendekatan yang sangat sinematik dan menegangkan, berbicara tentang pembunuh serial (terinspirasi oleh Albert DeSalvo) pada orang ketiga sebelum Jagger perlahan-lahan mengasumsikan perannya sesudah  paruh pertama lagu. 


Lirik-lirik yang ditemukan pada Let It Bleed sering dicatat sebab  kecerobohannya yang kasar dan sinis. Jann S. Wenner, dalam wawancara Rolling Stone tahun 1995 dengan Jagger, menggambarkan lagu-lagu album itu  sebagai "mengganggu" dan pemandangannya sebagai "jelek". Dia juga menanyakan Jagger jika Perang Vietnam memainkan peran dalam pandangan dunia untuk album ini. Jagger berkata: "Saya kira begitu. Meskipun saya tinggal di Amerika hanya paruh waktu, saya terpengaruh. Semua gambar itu ada di televisi. Plus, tumpah ke luar ke banyak orang". 


Let It Bleed menelurkan single-single: “Honky Tonk Women”/”You can’t Always Get What You Want” dan “Let It Bleed”/”You Got the Silver (Januari 1970 (hanya untuk Jepang).


Sampul album Let It Bleed dipilih dalam 10 sampul album oleh Royal Mail untuk dibuat perangko “Classic Album Cover” yang diedarkan di bulan Januari 2010.


Let It Bleed mencapai No. 1 di UK dan No. 3 di Billboard 200 di AS dan mendapatkan 2x platinum.


Para kritikus musik memberi  penilaian dan tanggapan yang positif untuk Let It Bleed. Allmusic, majalah Rolling Stone, The Rolling Stone Album Guide dan Encyclopedia of Popular Music memberi  5 dari 5 bintang.


Daftar Lagu


1. Gimme Shelter

2. Love in Vain

3. Country Honk

4. Live with Me

5. Let It Bleed

6. Midnight Rambler

7. You Got the Silver

8. Monkey Man

9. You Can’t Always Get What You Want


Personel


The Rolling Stones


Mick Jagger – lead vocals (except "You Got the Silver"); harmonica on "Gimme Shelter" and "Midnight Rambler"

Keith Richards – guitars on all tracks; bass guitar on "Live with Me"; backing vocals on "Gimme Shelter", "Country Honk" and "Monkey Man"; lead vocals on "You Got the Silver"

Brian Jones – congas on "Midnight Rambler"; autoharp on "You Got the Silver"

Mick Taylor – slide guitar on "Country Honk"; guitars on "Live with Me"

Bill Wyman – bass guitar (except "Country Honk" and "Live with Me"); autoharp on "Let It Bleed"; vibes on "Monkey Man"

Charlie Watts – drums (except "You Can't Always Get What You Want")


Personel tambahan


• Ian Stewart – piano on "Let It Bleed"

• Nicky Hopkins – piano on "Gimme Shelter", "Live with Me", "You Got the Silver" and "Monkey Man"; organ on "You Got the Silver"

• Byron Berline – fiddle on "Country Honk"

• Merry Clayton – vocals on "Gimme Shelter" (credited as "Mary Clayton" on the LP and 2002 CD remaster)

• Ry Cooder – mandolin on "Love in Vain"

• Bobby Keys – tenor saxophone on "Live with Me"

• Jimmy Miller – percussion on "Gimme Shelter"; drums on "You Can't Always Get What You Want"; tambourine on "Monkey Man"

• Leon Russell – piano and horn arrangement on "Live with Me"

• Jack Nitzsche – choral arrangements on "You Can't Always Get What You Want"

• Al Kooper – piano, French horn and organ on "You Can't Always Get What You Want"

• Nanette Workman – backing vocals on "Country Honk" and "You Can't Always Get What You Want" (not actress Nanette Newman as credited on the LP)

• Doris Troy – backing vocals on "You Can't Always Get What You Want"

• Madeline Bell – backing vocals on "You Can't Always Get What You Want"

• Rocky Dijon – percussion on "You Can't Always Get What You Want"

• The London Bach Choir – vocals on "You Can't Always Get What You Want"





---  9th ---   AC/DC’s Rock or Bust 


AC/DC merilis album studio ke 16 mereka Rock or Bust. Ini yaitu  album studio internasional kelima belas mereka dan yang keenam belas yang dirilis di Australia. Ini yaitu  album studio terpendek yang pernah dirilis oleh band; dengan durasi sekitar 35 menit, ini yaitu  dua menit lebih pendek dari album terpendek mereka sebelumnya, Flick of the Switch, yang dirilis pada tahun 1983. Album ini dirilis pada 28 November 2014 melalui Columbia.